Kembali fitrah, raih taqwa dan
songsong Syari’ah Khilafah. Selama ini umat masih jauh dari Islam. Jika kita
tidak bertakwa, maka kelak di Akhirat, tempat kita adalah neraka. Sesungguhnya
neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali karena siksaan-Nya yang mengerikan.
Oleh karena itu, kita harus menjalankan sholat. Kita harus memakai jilbab dan
kerudung. Kita harus meninggalkan aktivitas pacaran. Kita harus mengkaji Islam
dan masih banyak lainnya. Kewajiban setiap muslim untuk menegakkan Syari’ah
Khilafah Islamiyah. Sebab tanpa Syari’ah
Khilafah, hukum-hukum Allah tidak akan bisa diterapkan. Sedangkan Allah
berfirman di dalam QS. Al-Maidah ayat 44 yang artinya: “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, maka dia kafir.“
Orang yang mengkufuri hukum Allah maka
dia kafir.
Sejumlah kepedihan yang dialami
oleh Umat Islam berupa penindasan kaum Muslim suku Uighur di Xinjiang,
penjajahan di Palestina, Afganistan, Irak, dll. Kemenangan hakiki umat Islam
adalah dengan diterapkannya Daulah Syari’ah Khilafah dan tegaknya Daulah adalah
pertolongan Allah SWT., sementara pertolongan Allah SWT. akan diraih jika kaum
Muslim bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Ber-azam untuk siap menjadi pejuang
(bukan penonton) Syari’ah dan Syari’ah Khilafah dengan bersama-sama. Saatnya Ulama
Menjadi Garda Terdepan dalam Perjuangan Syari’ah termasuk Syari’ah Khilafah.
Kiprah Hizbut Tahrir Indonesia dalam menyadarkan umat demi tegaknya Syari’ah
dan Syari’ah Khilafah.
Pentingnya Syari’at Islam
diterapkan di Bumi Alloh. Puasa pun ada syaratnya
untuk bisa sah. Jangan disebut Ulama walaupun hapal Al-Qur’an, dan beribu-ribu
Hadits kalau tidak mau dihukumi dengan hukum Islam. Aneh bin ajaib di Indonesia warganya mayoritas Islam tapi hukumnya
hukum thogut jadi bagaikan tamu di rumahnya sendiri. Lebih baik sekarang
dikubur daripada hidup tidak punya keinginan untuk mendirikan Negara Syari’ah
Khilafah.
Mengingatkan jama’ah akan beberapa
hal terkait perannya sebagai pengemban dakwah. Pertama, ketakwaan individu.
Selaku aktivis dakwah, sejatinya senantiasa dekat dengan Allah Swt. Jangan
sampai karena padatnya agenda dakwah, melalaikan para aktivis untuk lebih
bertaqarrub pada Allah Swt. Apakah shalat kita selalu tepat waktu? Selalu
berjama’ah? Bangun malam hari untuk menunaikan shalat tahajjud? Berpuasa sunnah
dengan rukun-rukunnya?
Menyisihkan sebagian rizki untuk bersedekah? Menyempatkan baca Qur’an? Itulah
sebagian pertanyaan retoris yang layak dijadikan bahan introspreksi bagi para
pengemban dakwah. Karena dakwah tidak akan berhasil kecuali mendapatkan
pertolongan Allah Swt. Sementara pertolongan Allah Swt. hanya diberikan pada
hamba-hambanya yang bertaqwa.
Ulama Sebagai Garda Terdepan dalam
Perjuangan Syari’ah dan Syari’ah Khilafah. Ulama sebagai pewaris Nabi.
Pentingnya Syari’ah Khilafah, karena dengan adanya Syari’ah Khilafah berarti
terbentuk kepemimpinan sentral (Qiyadah
Markaziah). Jika kita berjuang bukan karena Alloh maka Alloh akan
memberikan rasa takut kepada kita dan selamanya akan ketakutan sebelum kembali
kepada Nidzom Alloh, Alloh tidak akan mencabutnya.
Mengingatkan para aktivis agar
tidak melupakan keluarga dan orang-orang terdekat. Jangan sampai kita giat
berdakwah pada orang lain, sementara keluarga dekat tidak tersentuh. Begitu
juga dalam menyampaikan dakwah agar lebih pandai menghargai objek dakwah dalam
perilaku maupun tutur kata. Baik kepada orang tua maupun orang muda tanpa
membeda-bedakan status sosial, suku, atau latar belakang pendidikan. Karena
dakwah Islam untuk semua orang.
Ulama Pesantren Menggalang
Persatuan Umat. Sudah saatnya umat Islam bersatu, jangan lagi memperbesar
masalah Furu’, yang harus kita hadapi bersama adalah musuh Islam yang senantiasa dan
setiap saat selalu menyerang kita, jangankan ada kesempatan tidak ada pun
selalu dicari kelemahan umat Islam, jadi sudah saatnya umat Islam bersatu
memperjuangkan Syari’at termasuk Syari’ah Khilafah.
Muhasabah agar para aktivis dakwah,
khususnya anggota dan partisipan HTI bersama-sama membenahi ketakwaan individu
masing-masing. Sehingga Allah Swt. senantiasa melindungi dan memudahkan jalan
dakwah demi tegaknya Syari’ah Khilafah Islamiyah yang mengikuti jejak kenabian.
Pentingnya umat Islam bersatu di
bawah kepemimpinan yang satu yaitu seorang Kholifah, padahal sekarang umat
Islam terpecah menjadi beberapa Negara Ashobiyah kebangsaan dengan
masing-masing penguasanya, padahal hadist Nabi menegaskan “Jika dibai’at dua orang Kholifah maka bunuhlah yang terakhir dari
keduanya”. Kita telah kehilangan predikat umat terbaik selama puluhan
tahun, apakah upaya kita sudah maksimum mencarinya, sedangkan bila kita
kehilangan anak sehari saja sibuknya minta ampun, inilah tugasnya para ulama
untuk menyampaikan kepada umat pentingnya penerapan Syari’at di bawah naungan
Daulah Syari’ah Khilafah Islamiah. Jadi sudah menjadi hal yang wajar jika para
ulama memberikan dukungan dan bersama-sama berjuang dengan Hizbut Tahrir.
Kembali Kepada Fitrah dan Syari’ah
Songsong Kemenangan Islam. Mendukung terhadap perjuangan penegakkan Syari’ah
Khilafah karena lanjutnya kehadiran seorang Khalifah sangat dibutuhkan umat.
Umat banyak yang tertindas
di negeri-negeri Muslim. Walaupun isu terorisme terus dipropagandakan, namun
kaum muslimin jangan pernah takut untuk tetap mengkaji dan memperjuangkan Islam.
Hambatan apapun yang merintangi jalan dakwah bisa diatasi manakala kita ber-azam dalam keistiqomahan dan perjuangan
untuk menegakkan Syari’ah dan Syari’ah Khilafah tidak akan sempurna jika tidak
berjuang bersama dengan partai yang shohih dan konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar