Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 18 September 2015

Orang yang mengkufuri hukum Allah maka dia kafir


Kembali fitrah, raih taqwa dan songsong Syari’ah Khilafah. Selama ini umat masih jauh dari Islam. Jika kita tidak bertakwa, maka kelak di Akhirat, tempat kita adalah neraka. Sesungguhnya neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali karena siksaan-Nya yang mengerikan. Oleh karena itu, kita harus menjalankan sholat. Kita harus memakai jilbab dan kerudung. Kita harus meninggalkan aktivitas pacaran. Kita harus mengkaji Islam dan masih banyak lainnya. Kewajiban setiap muslim untuk menegakkan Syari’ah Khilafah Islamiyah. Sebab tanpa Syari’ah Khilafah, hukum-hukum Allah tidak akan bisa diterapkan. Sedangkan Allah berfirman di dalam QS. Al-Maidah ayat 44 yang artinya: “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, maka dia kafir.“ Orang yang mengkufuri hukum Allah maka dia kafir.

Sejumlah kepedihan yang dialami oleh Umat Islam berupa penindasan kaum Muslim suku Uighur di Xinjiang, penjajahan di Palestina, Afganistan, Irak, dll. Kemenangan hakiki umat Islam adalah dengan diterapkannya Daulah Syari’ah Khilafah dan tegaknya Daulah adalah pertolongan Allah SWT., sementara pertolongan Allah SWT. akan diraih jika kaum Muslim bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Ber-azam untuk siap menjadi pejuang (bukan penonton) Syari’ah dan Syari’ah Khilafah dengan bersama-sama. Saatnya Ulama Menjadi Garda Terdepan dalam Perjuangan Syari’ah termasuk Syari’ah Khilafah. Kiprah Hizbut Tahrir Indonesia dalam menyadarkan umat demi tegaknya Syari’ah dan Syari’ah Khilafah.

Pentingnya Syari’at Islam diterapkan di Bumi Alloh. Puasa pun ada syaratnya untuk bisa sah. Jangan disebut Ulama walaupun hapal Al-Qur’an, dan beribu-ribu Hadits kalau tidak mau dihukumi dengan hukum Islam. Aneh bin ajaib di Indonesia warganya mayoritas Islam tapi hukumnya hukum thogut jadi bagaikan tamu di rumahnya sendiri. Lebih baik sekarang dikubur daripada hidup tidak punya keinginan untuk mendirikan Negara Syari’ah Khilafah.

Mengingatkan jama’ah akan beberapa hal terkait perannya sebagai pengemban dakwah. Pertama, ketakwaan individu. Selaku aktivis dakwah, sejatinya senantiasa dekat dengan Allah Swt. Jangan sampai karena padatnya agenda dakwah, melalaikan para aktivis untuk lebih bertaqarrub pada Allah Swt. Apakah shalat kita selalu tepat waktu? Selalu berjama’ah? Bangun malam hari untuk menunaikan shalat tahajjud? Berpuasa sunnah dengan rukun-rukunnya? Menyisihkan sebagian rizki untuk bersedekah? Menyempatkan baca Qur’an? Itulah sebagian pertanyaan retoris yang layak dijadikan bahan introspreksi bagi para pengemban dakwah. Karena dakwah tidak akan berhasil kecuali mendapatkan pertolongan Allah Swt. Sementara pertolongan Allah Swt. hanya diberikan pada hamba-hambanya yang bertaqwa.

Ulama Sebagai Garda Terdepan dalam Perjuangan Syari’ah dan Syari’ah Khilafah. Ulama sebagai pewaris Nabi. Pentingnya Syari’ah Khilafah, karena dengan adanya Syari’ah Khilafah berarti terbentuk kepemimpinan sentral (Qiyadah Markaziah). Jika kita berjuang bukan karena Alloh maka Alloh akan memberikan rasa takut kepada kita dan selamanya akan ketakutan sebelum kembali kepada Nidzom Alloh, Alloh tidak akan mencabutnya.

Mengingatkan para aktivis agar tidak melupakan keluarga dan orang-orang terdekat. Jangan sampai kita giat berdakwah pada orang lain, sementara keluarga dekat tidak tersentuh. Begitu juga dalam menyampaikan dakwah agar lebih pandai menghargai objek dakwah dalam perilaku maupun tutur kata. Baik kepada orang tua maupun orang muda tanpa membeda-bedakan status sosial, suku, atau latar belakang pendidikan. Karena dakwah Islam untuk semua orang.

Ulama Pesantren Menggalang Persatuan Umat. Sudah saatnya umat Islam bersatu, jangan lagi memperbesar masalah Furu’, yang harus kita hadapi bersama adalah musuh Islam yang senantiasa dan setiap saat selalu menyerang kita, jangankan ada kesempatan tidak ada pun selalu dicari kelemahan umat Islam, jadi sudah saatnya umat Islam bersatu memperjuangkan Syari’at termasuk Syari’ah Khilafah.

Muhasabah agar para aktivis dakwah, khususnya anggota dan partisipan HTI bersama-sama membenahi ketakwaan individu masing-masing. Sehingga Allah Swt. senantiasa melindungi dan memudahkan jalan dakwah demi tegaknya Syari’ah Khilafah Islamiyah yang mengikuti jejak kenabian.

Pentingnya umat Islam bersatu di bawah kepemimpinan yang satu yaitu seorang Kholifah, padahal sekarang umat Islam terpecah menjadi beberapa Negara Ashobiyah kebangsaan dengan masing-masing penguasanya, padahal hadist Nabi menegaskan “Jika dibai’at dua orang Kholifah maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya”. Kita telah kehilangan predikat umat terbaik selama puluhan tahun, apakah upaya kita sudah maksimum mencarinya, sedangkan bila kita kehilangan anak sehari saja sibuknya minta ampun, inilah tugasnya para ulama untuk menyampaikan kepada umat pentingnya penerapan Syari’at di bawah naungan Daulah Syari’ah Khilafah Islamiah. Jadi sudah menjadi hal yang wajar jika para ulama memberikan dukungan dan bersama-sama berjuang dengan Hizbut Tahrir.

Kembali Kepada Fitrah dan Syari’ah Songsong Kemenangan Islam. Mendukung terhadap perjuangan penegakkan Syari’ah Khilafah karena lanjutnya kehadiran seorang Khalifah sangat dibutuhkan umat. Umat banyak yang tertindas di negeri-negeri Muslim. Walaupun isu terorisme terus dipropagandakan, namun kaum muslimin jangan pernah takut untuk tetap mengkaji dan memperjuangkan Islam. Hambatan apapun yang merintangi jalan dakwah bisa diatasi manakala kita ber-azam dalam keistiqomahan dan perjuangan untuk menegakkan Syari’ah dan Syari’ah Khilafah tidak akan sempurna jika tidak berjuang bersama dengan partai yang shohih dan konsisten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam