Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 16 Oktober 2018

Puncak Kemaksiatan Itu Demokrasi



LENTERA KEBANGKITAN

Puncak Kemaksiatan Itu Demokrasi

Kita berada di zaman now yakni di era peradaban demokrasi kapitalisme yang lahir dari rahim najis nan kotor ideologi iblis dajjal yang bernama akidah kufur sekulerisme yang sangat liberalistik dan sangat hedonistik yang menuhankan kepentingan, materi dan kepuasan syahwat hawa nafsu belaka.

Di peradaban demokrasi kapitalisme saat ini segala bentuk kemaksiatan begitu sangat suburnya dari maksiat paling kecil hingga maksiat paling besar laksana tumbuhnya jamur di musim penghujan. Peradaban demokrasi kapitalisme saat ini sejatinya merupakan rangkuman dari segala bentuk kemaksiatan yang pernah dilakukan oleh kaum-kaum terdahulu.

Demokrasi kapitalisme hanya menjadi biang kemaksiatan dan hanya kian suburkan segala bentuk kemaksiatan di zaman now ini. Lihatlah dalam peradaban sampah demokrasi kapitalisme tersebut begitu sangat suburnya perilaku bejat nan amoral dan tidak manusiawi, seperti:

Penjajahan gaya baru; perbudakan gaya baru; pembunuhan massal; terorisme yang dilakukan negara demokrasi dan radikalisme yang dilakukan oleh negara demokrasi; LGBT; komunisme; kumpul kebo; incest; pemerkosaan; dugem; aborsi; pornografi-pornoaksi; prostitusi; kriminalitas; bunuh diri; kenakalan remaja; mirasantika; korupsi; hoax teriak hoax; ekonomi ribawi; penjualan aset penting negara; utang ribawi yang dilakukan negara; menipu rakyat dan menindas rakyat melalui sejumlah kebijakan dan UU yang pro asing dan aseng; mengundang para penjajah kafir kapitalis seperti RRC, AS, Eropa, IMF dan Bank Dunia serta perusahaan-perusahaan multinasional; menyerahkan tambang emas berton-ton segunung di Papua kepada Freeport; menyerahkan 2/3 wilayah NKRI ke asing; menyerahkan 80% lebih SDA dan migas NKRI ke asing dan aseng; mendatangkan jutaan tenaga kerja asing dari Cina baik legal maupun ilegal; liberalisasi ekonomi baik hulu maupun hilir termasuk CAFTA, MEA, liberalisasi migas, menghapus subsidi rakyat, menaikkan berkali-kali harga BBM secara diam-diam, menaikkan TDL diam-diam, impor beras, impor garam, dll; liberalisasi seluruh aspek kehidupan; menjadikan pajak sebagai sumber utama devisa negara; membuat hukum kian tumpul ke atas dan hanya tajam ke bawah yang berujung hukum hanya tumpul ke kafir dan hanya tajam ke Islam, dan lain-lain.

Dan kemaksiatan terbesar di peradaban demokrasi kapitalisme tersebut adalah mencampakkan hukum-hukum Allah SWT (Syariah Islam: Al-Quran dan As-Sunnah) bahkan justru dengan sok pintar dan sangat sombongnya para pemuja dan penikmat demokrasi tersebut membuat dan mengadopsi serta menerapkan sistem thagut hukum kufur demokrasi kapitalisme sekulerisme melalui legislasi regulasi berupa Perppu dan UU kufur yang sangat bertentangan dengan akidah Islam dan parahnya pun mereka berani terang-terangan mempersekusi dan mengkriminalisasi Ulama dan aktivis dakwah serta mengkriminalisasi ajaran Islam perihal Tauhid, Dakwah, Jihad, Syariah dan Khilafah.

Karena itulah, demokrasi kapitalisme sekulerisme tersebut sejatinya adalah puncak kemaksiatan di zaman now ini. Demokrasi kapitalisme sekulerisme tersebut adalah berhala gaya baru di zaman modern saat ini yang hanya akan terus-menerus mengundang segala bencana, baik bencana sosial-politik-ekonomi maupun bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, likuifastik, pemanasan global, kerusakan ekosistem bumi, polusi darat-laut-udara, banjir bandang, tanah longsor, gunung meletus, lumpur lapindo, kebakaran hutan, kabut asap, dan lain-lain.

Sungguh demokrasi hanya kian terus-menerus mengundang murka, laknat dan azab Allah SWT semata. Karena itu, masihkah percaya demokrasi kapitalisme sekulerisme tersebut..?! Dan masihkah layak demokrasi kapitalisme sekulerisme tersebut tetap dipertahankan..?!

Allah SWT berfirman:

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?." (QS. Al-Maidah: 50)

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thaha: 124)

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rûm: 41)

Dalam ayat yang mulia ini, Allah SWT menyatakan bahwa penyebab utama semua kerusakan [Karena huruf alif dan lam di awal kata al-fasâd bermakna lil istigrâq yang memberikan makna semua atau seluruh-red] yang terjadi di muka bumi dengan berbagai bentuknya adalah perbuatan buruk dan maksiat yang dilakukan manusia. Ini menunjukkan bahwa perbuatan maksiat adalah inti kerusakan yang sebenarnya dan merupakan sumber utama kerusakan-kerusakan yang tampak di muka bumi.

Imam Abul ‘Aliyah ar-Riyâhi [Beliau adalah Rufâi’ bin Mihrân ar-Riyâhi (wafat tahun 90 H). Seorang Tabi’in senior yang terpercaya dalam meriwayatkan hadits Rasulullah Saw. Lihat: Taqrîbut Tahdzîb hlm. 162] mengatakan, “Barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah di muka bumi berarti dia telah berbuat kerusakan di muka bumi, karena bumi dan langit itu baik dengan sebab ketaatan (kepada Allah SWT-pent)” [Dinukil oleh Imam Ibnu Katsîr dalam tafsir beliau (3/576)]

Imam asy-Syaukâni rahimahullah ketika menafsirkan ayat di atas mengatakan, “(Dalam ayat ini) Allah menjelaskan bahwa perbuatan syirik dan maksiat adalah sebab timbulnya (berbagai) kerusakan di alam semesta” [Fathul Qadîr (5/475)]

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

"Dan musibah apa saja yang menimpa kamu, maka itu disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri." (QS. Asy-Syûra: 30)

Syaikh Abdurrahmân as-Sa’di rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini mengatakan, “Allah SWT memberitakan bahwa semua musibah yang menimpa manusia, (baik) pada diri, harta maupun anak-anak mereka, serta pada apa yang mereka sukai, tidak lain sebabnya adalah perbuatan-perbuatan buruk (maksiat) yang pernah mereka lakukan…” [Taisîrul Karîmi Ar-Rahmân, hlm. 759]

Allah SWT pun berfirman:


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raf: 96)

Oleh karena itulah sebagai bukti keimanan dan ketaatan atau ketaqwaan kita kepada Allah SWT, maka sudah tiba saatnyalah untuk segera mencampakkan dan menumbangkan demokrasi kapitalisme sekulerisme biang bencana dan puncak kemaksiatan tersebut ke dalam tong sampah peradaban dunia. Dan sudah tiba saatnyalah kita hijrah secara kaffah ke dalam sistem Islam kaffah dalam bingkai Khilafah Rasyidah Islamiyah untuk hidup yang lebih baik penuh berkah dan untuk Indonesia serta untuk dunia yang lebih baik penuh rahmah dan penuh berkah.

Allah SWT berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa (menjadi Khilafah) di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nuur: 55)

Wallahu a'lam bish shawab. []

#HijrahKeIslamKaffah
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam
#KhilafahAdalahSolusi []

@Zakariya al-Bantany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam