Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 30 Juni 2018

Muslimah Mualaf Rusia Dituding Teroris Karena Aktif Berdakwah Bersama Hizbut Tahrir



Tidak berhenti membantai umat Islam di Suriah, Rusia juga menzhalimi umat Islam yang bermukim di Rusia. Seorang Muslimah Rusia, Jannat Pespalova ditangkap aparat keamanan karena aktivitas dakwahnya bersama Hizbut Tahrir. Jannat Pespalova wanita keturunan Rusia, yang sebelum memeluk Islam bernama ”Ala” dijebloskan ke penjara karena perjuangannya.

Jannat ditangkap pada 24 November 2017. Kemudian pada bulan Januari 2018 masa penahanannya diperpanjang hingga dua bulan. Artinya, dia akan tetap tinggal di penjara Rusia sampai 16 Maret hingga waktu pengadilan berikutnya.

Ini bukan penderitaan pertama yang dialaminya. Sebelumnya pasukan keamanan Rusia menahan suaminya Issa Rahimov yang merupakan anggota Hizbut Tahrir yang divonis 12 tahun dengan tuduhan palsu terlibat tindakan terorisme.

Kantor Media Hizbut Tahrir Rusia mengecam tindakan keji Rusia ini. ”Mereka menuduh saudari kita, Jannat Pespalova, sama seperti mereka menuduh suaminya dengan tuduhan melakukan tindakan terorisme sesuai dengan pasal-pasal konstitusi terkait aktivitasnya di Partai Politik Islam, Hizbut Tahrir. Mereka memenjarakannya, seolah-olah kata-kata Islam dan politik menjadi sebuah kejahatan."

Tindakan keji dan zhalim Rusia terhadap aktivis-aktivis Hizbut Tahrir didasarkan legitimasi dusta Mahkamah Agung Federal Rusia tahun 2003 yang memasukkan Hizbut Tahrir Rusia sebagai kelompok teroris. Sehingga dakwaan tidak lagi dibuat berdasarkan undang-undang ”fundamentalisme” dalam konstitusi, namun berdasarkan undang-undang ”terorisme”, dengan masa kurungan penjaranya bisa mencapai 20 tahun.

Penerapan undang-undang ini menimbulkan ancaman terbuka di seluruh wilayah Rusia, termasuk di Kota St. Petersburg, puluhan pengemban dakwah ditangkap selama beberapa tahun terakhir. Rusia memburu kaum Muslim karena akidah mereka, dan menghalangi penyebaran Islam di antara rakyat Rusia.

Dalam penangkapan terbaru, agen intelijen Rusia pada 27 Februari 2018 di Chelyabinsk menangkap empat kaum Muslim dengan tuduhan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Hizbut Tahrir. Pada dini hari, pasukan keamanan menggerebek apartemen milik Danis Abdul Rahmanov, lalu memukul kepalanya dengan gagang pistol, mendudukkannya di atas lutut. Selanjutnya mereka menggeledah apartemennya. Ketika istri Danis meminta penjelasan terkait apa yang sedang terjadi, dia malah mendapatkan kata-kata menjijikan dan tidak pantas. Mereka membawa Abdul Rahmanov ke tempat tujuan yang tidak diketahui. Kemudian diketahui pula setelah itu bahwa mereka juga menangkap Ruslan Fetklin, Ravis Khalikov, dan Amir Karimov.

Rusia juga menyerang keimanan Muslimah yang tihggal di negeri itu. Mereka memerangi pakaian syar'iy dari para wanita muda Muslim, di sekolah dan perguruan tinggi. Tahun ini, ada tiga wanita Muslimah menjalani tahanan rumah di Tatarstan. Tuduhannya, melakukan tindakan "terorisme" karena partisipasi mereka dalam aktivitas Hizbut Tahrir. Padahal tidak ada satupun kegiatan Muslimah ini yang terkait dengan kekerasaan atau senjata. Mereka hanya bertemu di rumah-rumah, membahas Al-Qur’an dan hadist. Cukup dengan itu, rezim Rusia menyatakan mereka teroris.

”Tujuan dari kebohongan keji ini adalah untuk menakut-nakuti dan mencegah masyarakat dari memeluk Islam, serta menjauhkan mereka dari ide-ide Partai Politik Islam Hizbut Tahrir,” ujar aktivis Hizbut Tahrir Rusia dalam pernyataan persnya.

Dalam keterangan persnya, Hizbut Tahrir Rusia menjelaskan banyak Muslimah di Tatarstan yang meninggalkan Rusia untuk menghindar dari tuduhan terorisme. ”Akan tetapi saudari kita Jannat (Ala) Pespalova, yang telah mendekam di penjara selama hampir dua bulan, di antara para penjahat yang sesungguhnya, adalah satu-satunya yang diperlakukan seperti itu karena dia berkata: Allah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Dia,” lanjut aktivis HT Rusia ini.

Rusia sudah lama selalu menjadi musuh Islam dan kaum Muslim. Rusia terlibat dalam front perlawanan terhadap Kekhalifahan Utsmani hingga pembantaian orang tua dan anak-anak di Suriah melalui pemboman keji. Termasuk melarang buku-buku tsaqafah Islam hingga penangkapan kaum Muslim yang tidak bersalah.

Secara historis, beberapa dokumen tentang penganiayaan mengerikan terhadap kaum Muslim di Rusia masih terus dibicarakan. Di dalam arsip negara bagian Sverdlovsk, ditemukan perintah untuk membunuh Kisanbek Pairasov, yang berusia 60 tahun, karena dia kembali masuk Islam setelah sebellumnya dipaksa masuk Kristen. Dalam arsip negara itu diungkap keputusan tertanggal 8 Februari 1739, tertulis: "... karena 3 kali melarikan diri, dan karena dia masih Kristen waktu melarikan diri, kemudian dia masuk Islam, maka dia dijatuhi hukuman mati dengan dibakar.”

Pada 14 Maret tahun yang sama, Jenderal Swimunov menandatangani sebuah keputusan dalam kasus wanita "Bashkir". Wanita ini masuk Kristen dan diberi nama Katrina, lalu melarikan diri tiga kali di Bashkiria. Dia pun meninggalkan agama Kristen dan masuk Islam. Dalam arsip negara bagian Sverdlovsk dinyatakan, Muslimah ini dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar. Alasannya untuk memberikan efek jera pada yang lain.[]m bajuri/af

Seruan Kantor Media Hizbut Tahrir Rusia, "Rusia Musuh Umat Islam"

Rusia adalah musuh umat Islam. Rusia bertindak sebagaimana tindakan kaum kafir Quraisy dengan menghambat dakwah Nabi kita yang mulia SAW. Rusia juga berpikir bahwa mereka mampu menghentikan penyebaran kebenaran. Namun Allah SWT berfirman: “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (TQS. At-Taubah [9]: 32).

Respon terbaik atas tindakan Rusia terhadap kaum Muslim yang lemah adalah berjuang bersama Hizbut Tahrir untuk menegakkan Khilafah Rasyidah 'ala minhajin nubuwah. Semua kaum Muslim yang terancam dan tertekan karena agamanya, maka mereka membutuhkan penjaga seperti yang disebutkan oleh Rasulullah SAW, “Imam (Khalifah) tidak lain adalah perisai, yang di belakangnya orang berperang, dan kepadanya orang berlindung."
Sehingga dengan mengembalikan perisai pelindung ini, maka kita akan bisa menghentikan siapa saja yang berani menyerang nyawa atau kehormatan anak-anak perempuan umat Islam.[]m bajuri/af

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 216

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam