Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 16 September 2017

Dalil Hadits Keutamaan Wudhu



Keutamaan Wudhu

Terdapat banyak hadits yang menerangkan keutamaan wudhu. Kami akan menyebutkan beberapa di antaranya:

a. Dari Nu'aim bin Abdillah al-Mujmir, dia berkata:

“Aku melihat Abu Hurairah berwudhu. Dia membasuh mukanya dan membaguskan wudhunya, kemudian dia membasuh tangan kanannya hingga mengenai lengan bagian atas, kemudian tangan kirinya hingga mengenai lengan bagian atas, kemudian dia mengusap kepalanya, lalu membasuh kaki kanannya hingga mengenai betis, kemudian mencuci kaki kirinya hingga mengenai betis. Lalu dia berkata: Beginilah aku telah melihat Rasulullah Saw. berwudhu. Dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Pada Hari Kiamat kelak kalian akan bercahaya disebabkan wudhu kalian yang sempurna, maka siapa di antara kalian yang bisa hendaklah dia memperpanjang cahaya dan sinarnya.” (HR. Muslim)

b. Dari Abu Hurairah:

“Bahwasanya Rasulullah Saw. mendatangi sebuah pekuburan, lalu Rasulullah Saw. bersabda: “Keselamatan bagi kalian yang menghuni tempat kaum yang beriman. Sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian. Sungguh aku merasa senang kita telah menengok saudara-saudara kita.” Para sahabat bertanya: Bukankah kami ini saudara-saudaramu wahai Rasulullah? Beliau Saw. menjawab: “Kalian adalah para sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita belum tiba.” Para sahabat bertanya: Bagaimana engkau mengetahui orang yang belum tiba dari kalangan umatmu wahai Rasulullah? Rasulullah Saw. menjawab: “Tahukah kalian, seandainya seorang lelaki memiliki seekor kuda putih yang bercahaya yang ada di antara kuda-kuda yang hitam legam, bukankah dia akan mengetahui kudanya itu?” Para sahabat berkata: Betul wahai Rasulullah. Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya mereka akan datang dalam keadaan putih bercahaya karena menyempurnakan wudhunya. Aku mendahului mereka ke Telaga. Ingatlah akan ada segolongan orang yang dihalau dari Telaga aku itu seperti dihalaunya unta yang tersesat, lalu aku memanggil mereka, ke sinilah kalian, lalu dikatakan kepadaku sesungguhnya mereka telah mengganti ajaranmu setelah engkau wafat. Maka aku berkata: Pergilah jauh-jauh.” (HR. Muslim, lbnu Majah dan Malik)

Lafadz duhmun buhmun, artinya adalah warna hitam yang tidak tercampur dengan warna yang lain (hitam sama sekali).

c. Dari Abu Hazim, dia berkata:

“Aku berada di belakang Abu Hurairah. Dia sedang berwudhu untuk shalat. Dia memanjangkan (usapan) tangannya hingga mencapai ketiaknya, maka aku bertanya kepadanya: Wahai Abu Hurairah, wudhu macam apa ini? Dia berkata: Wahai Bani Farrukh, engkau berada di sini? Seandainya aku tahu bahwa engkau berada di sini niscaya aku tidak akan melakukan wudhu yang seperti ini. Aku mendengar kekasihku Rasulullah Saw. bersabda: “Perhiasan seorang mukmin akan mencapai sejauh mana yang dicapai air wudhunya.” (HR. Muslim)

Ucapannya, “wahai Bani Farrukh,” maksud seruan seperti ini adalah para sahaya.

d. Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda:

“Maukah kalian aku tunjukkan pada sesuatu yang dijadikan oleh Allah Swt. sebagai penghapus kesalahan dan pengangkat derajat?” Mereka menjawab: Kami mau wahai Rasulullah. Rasulullah Saw. bersabda: “Menyempumakan wudhu dalam berbagai kondisi yang tidak disukai (seperti air yang sangat dingin-pen.), memperbanyak langkah kaki untuk pergi ke masjid, menunggu shalat setelah shalat, maka itulah ribath (keterikatan) yang paling dicintai.” (HR. Muslim, Malik, Tirmidzi dan an-Nasai)

e. Dari Utsman ra. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda:

“Barangsiapa yang berwudhu untuk shalat lalu dia membaguskan wudhunya, kemudian berjalan untuk melakukan shalat fardhu, lalu dia salat bersama orang-orang atau bersama jamaah atau di dalam masjid, maka Allah akan mengampuni dosanya.” (HR. Muslim)

f. Dari Abdullah as-Shunabihiy bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda:

“Ketika seorang hamba yang beriman berwudhu lalu dia berkumur-kumur, maka keluarlah (gugurlah) dosa-dosa dari mulutnya. Ketika dia beristintsar (menghirup air dengan hidung dan mengeluarkannya) maka keluarlah dosa-dosa dari hidungnya. Ketika dia membasuh mukanya maka keluarlah dosa-dosa dari wajahnya, hingga dosa-dosa itu keluar dari ujung-ujung kedua matanya. Ketika dia membasuh kedua tangannya maka keluarlah dosa-dosa itu dari kedua tangannya, hingga dosa-dosa itu keluar dari bawah kuku-kuku kedua tangannya. Ketika dia mengusap kepalanya maka keluarlah dosa-dosa itu dari kepalanya, hingga keluar dari kedua telinganya. Ketika dia membasuh kedua kakinya maka keluarlah dosa- dosa itu dari kedua kakinya, hingga keluar dari bawah kuku-kuku kedua kakinya. Kemudian langkah kakinya ke masjid dan shalatnya itu menjadi nafilah bagi dirinya.” (HR. an-Nasai, Ahmad, Malik dan Ibnu Majah)

g. Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda:

“Setan itu mengikat tengkuk kepala salah seorang dari kalian ketika tidur dengan tiga ikatan. Malam yang panjang akan memperkuat setiap ikatan yang membelenggu kalian. Maka bangunlah. Jika dia bangun lalu menyebut nama Allah, maka terurailah satu simpul. Ketika dia berwudhu maka terurailah satu simpul. Ketika dia shalat maka terurailah simpul itu seluruhnya. Sehingga dia bangun pagi dalam keadaan giat (gesit) dan baik jiwanya. Tetapi jika tidak seperti itu maka dia bangun pagi dalam keadaan buruk jiwa dan malas.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasai dan Malik)

Tiga hadits yang pertama menjelaskan bahwa pada Hari Kiamat kelak kaum Muslim akan dibedakan dari manusia lainnya karena wudhu yang dilakukannya, di mana Allah Swt. akan memberikan perhiasan dan permata sebagai pakaian mereka karena wudhu yang mereka sempurnakan. Saat itu mereka akan nampak putih bercahaya.
Tiga hadits berikutnya menyebutkan bahwa wudhu itu akan menghapus dosa-dosa.
Sedangkan hadits yang terakhir menyebutkan bahwa wudhu akan menguraikan tiga simpul atau tiga ikatan yang dipasang oleh setan.
Cukup kiranya gambaran keutamaan wudhu ketika dengannya perhiasan di akhirat akan didapatkan, ketika dengannya dosa-dosa akan dihapuskan, dan ketika dengannya simpul/ikatan yang dipasang oleh setan akan diuraikan.

Sumber: Tuntunan Thaharah Berdasarkan Qur’an Dan Hadits, Mahmud Abdul Lathif Uwaidhah, Pustaka Thariqul Izzah

(Artikel ini tanpa tulisan Arabnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam