Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 01 Juni 2017

Sikap Paranoid Barat



Istilah paranoid lazimnya digunakan untuk seseorang yang mengalami gangguan mental. Paranoid yang berasal dari bahasa Yunani kuno paranoia muncul karena meyakini orang lain ingin membahayakan dirinya. Dikatakan gangguan mental karena perilaku tersebut sifatnya irasional, menetap, mengganggu dan membuat stres. Orang yang terkena gangguan paranoid akan diliputi oleh kecemasan atau ketakutan yang berlebihan secara tidak rasional.

Julukan paranoid ini bisa kita lekatkan pada Barat melihat sikap-sikap mereka terhadap umat Islam. Ketakutan yang irasional telah memunculkan tindakan-tindakan yang irasional pula. Tercermin bagaimana Barat melihat Islam sebagai ancaman bagi mereka. Di Australia atas nama mencegah ideologi radikal (baca: Islam), siapapun siswa yang shalat berjamaah akan dicatat dan laporannya diberikan kepada pemerintah NSW (New South Wales) dalam program deradikalisasi.

Tindakan pemerintah Australia ini mengikuti jejak pemerintah Inggris yang dikenal dengan program 'prevent' (pencegahan). Tujuannya mengalihkan seseorang agar menjauh dari potensi radikal sejak dini. Di Inggris, program kontra-ekstrimisme ini hanya dalam dua tahun mengidentifikasi 834 Muslim Inggris dibawah usia 18 tahun yang berpotensi menjadi radikal. Seorang anak kecil berusia tiga tahun pun menjadi korban dari sikap paranoid ini. Ia dipaksa untuk ikut program 'prevent' karena disebut-sebut sebagai calon radikal dan ekstrimis masa depan.

Sikap paranoid yang sama ditunjukkan oleh Prancis. Atas nama menjaga sekulerisme, pemerintah Perancis melarang penggunaan cadar di tempat umum dan kerudung bagi pelajar di sekolah-sekolah umum. Tidak hanya itu, di negara yang membanggakan dirinya sebagai negara paling demokratis ini, ribut soal pemberian menu makanan halal sebagai alternatif daging babi di kafetaria sekolah-sekolah. Alasannya, lagi-lagi mengancam sekulerisme Perancis. Sebelumnya seorang anak usia 8 tahun diinterogasi polisi Prancis dengan tuduhan berkomentar mendukung terorisme. Ketakutan itu jelas-jelas tidak rasional. Apa hubungannya shalat berjamaah, memanjangkan jenggot, berkerudung atau makanan halal dengan terorisme?

Namun sikap paranoid negara-negara Barat ini sekaligus menunjukkan kegagalan sistem kapitalisme untuk berhadapan secara rasional dengan Islam. Kekalahan itu kemudian dialihkan dengan kebijakan sanksi/hukuman atas nama melindungi sekulerisme. Bukankah selama ini mereka menganggap demokrasi adalah sistem yang paling baik. Kenapa harus takut berdialog dengan pemikiran-pemikiran Islam yang mengkritik kapitalisme?

Sikap paranoid ini menunjukkan sikap hipokrit Barat. Mengklaim menjunjung tinggi kebebasan beragama, tapi ketika umat Islam melaksanakan ajaran agamanya berkerudung, berjenggot, shalat berjamaah dicurigai bahkan dilarang. Menyatakan kebebasan berpendapat, namun membungkam kelompok-kelompok Islam yang mengkritik kapitalisme dengan tuduhan mendukung ekstrimisme dan terorisme.

Sikap paranoid ini tidak bisa dilepaskan dari keguncangan yang dialami sistem kapitalisme. Berbagai krisis ekonomi, politik, dan sosial di Barat, telah membuat negara itu khawatir, masyarakat dunia akan menjadikan Islam sebagai alternatif pilihan ideologi mereka. Karena itu mereka perlu membangun stigma negatif terhadap ajaran Islam yang sesungguhnya, dengan cara melakukan kriminalisasi dan monsterisasi. Merekapun melakukan penyesatan politik dengan menggambarkan seolah-olah Islam adalah ancaman dunia dengan pencitraan sebagai agama ekstrimis dan teroris.

Namun berbagai bentuk makar Barat ini pasti akan gagal. Mengingat Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, dibangun dengan akidah yang rasional dan sesuai dengan fitrah manusia, tidak akan bisa ditolak oleh siapapun yang memang benar-benar menginginkan kebenaran. Sebaliknya, sekuat apapun usaha Barat untuk menutupi kegagalan dan kejahatan kapitalisme, tidak akan berhasil. Karena kapitalisme sejatinya merupakan ideologi yang rusak dan bersifat merusak. Kapitalismelah yang menjadi pangkal kerusakan dunia saatini.

Barat tidak bisa menutup-nutupi bagaimana kejahatan mereka pada era kolonialisme yang telah merampas, membunuh, dan merampok kekayaan alam negara lain. Amerikalah negara yang pertama kali menjatuhkan bom nuklir dengan sasaran penduduk sipil. Akibatnya 80 ribu warga sipil terbunuh di Hiroshima dan 70 ribu di Nagasaki. Belum lagi yang mati atau sakit yang parah kemudian akibat terpapar radiasi.

Kejahatan Amerika dan negara-negara Barat di dunia Islam pun demikian terang benderang di depan mata. Akibat kejahatan Amerika lebih dari 1 juta terbunuh di Irak, ribuan di Afghanistan. Negara ini juga mendukung penuh kejahatan Zionis Yahudi yang membantai umat Islam di Palestina. Mereka pula bertanggung jawab terhadap kebrutalan penguasa-penguasa represif di dunia Islam. Karena negara-negara Baratlah yang menjadi pendukung utama rezim diktator yang membantai rakyatnya sendiri.

Sikap paranoid inilah yang membuat mereka demikian berusaha keras membendung tegaknya Khilafah Islam yang akan menerapkan seluruh syariah Islam. Keberadaan Khilafah Islam yang sejati ini, akan menggeser dominasi negara-negara Barat di dunia. Manusiapun akan berbondongebondong hidup di bawah naungan Khilafah, mengingat kebaikan yang didapat manusia saat syariah Islam diterapkan secara totalitas. Kembalinya khilafah merupakan wa'dullah wa busyra Rasulillah, janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah SAW. Tsumma takunu khilafah 'ala minhajin nubuwah. Ditambah pula dengan keberadaan kelompok dakwah yang sungguh-sungguh memperjuangkannya dengan ikhlas dan tanpa kenal lelah. Kemenangan sungguh sudah di depan mata melalui pertolongan Allah SWT. Allahu Akbar! [] farid wadjdi

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 156, Agustus-September 2015
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam