KH
Ahmad Pamuji, Pimpinan Ponpes Modern Nurul Hidayah:
Perlu
Payung Syariah Dalam Naungan Khilafah
Kita harus bersatu
untuk Kkebangkitan umat, sehingga Islam rahmatan
lil alamin bisa terwujud. Tanpa bersatu mustahil kita bisa kuat,
mustahil bisa menghadapi berbagai persoalan umat ini, kita di pesantren
mendukung semua perjuangan untuk tegaknya Islam, kita mencetak kader-kader
pemimpin yang siap mengabdikan diri untuk Islam dan kaum Muslimin. Kami
mendukung perjuangan Hizbut Tahrir karena untuk bersatu kita perlu payung
syariah dalam naungan khilafah. []
Pondok
Modern Nurul Hidayah, Pasiran, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau
Pendidikan
intelektual, mental dan spiritual sangat dibutuhkan oleh setiap generasi
bangsa. Pondok Modern Nurul Hidayah hadir untuk menyeimbangkan tiga macam
pendidikan tersebut. Diharapkan proses itu dapat membangun karakter dan
dedikasi santri yang cerdas, sehat, dan bertakwa.
Pesantren yang
berlokasi di Desa Pasiran, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi
Riau, didirikan pada 1 Januari 1989 oleh masyarakat Bantan Tua, atas inisiatif
tokoh masyarakat menempati areal tanah wakaf umat Islam seluas 4,5 hektar.
Ponpes ini dikembangkan di bawah naungan Yayasan Attarbiyah Al-Islamiyah Nurul
Hidayah.
Sistem pendidikan dan
pengajaran pondok yang berlokasi sekitar 12 km dari kota Bengkalis merupakan
perpaduan kurikulum yang mengacu kepada Kurikulum KMI Pondok Modern Darussalam
Gontor Ponorogo dan Departemen Agama.
Sedangkan program
pendidikannya ada dua macam. Pertama, program reguler bagi siswa tamatan SD/MI
dengan masa belajar selama 6 tahun. Kedua, program intensif bagi santri tamatan
SMP/MTs dengan masa belajar selama 4 tahun.
Nurul Hidayah juga
menerapkan pendidikan klasikal berasrama yang memadukan tri pusat pendidikan
dalam sistem pendidikan 24 jam atau yang dikenal dengan istilah full day school. Sedangkan seluruh kegiatan
santri yang saat ini berjumlah 810 orang di bawah pengawasan dan bimbingan dua
lembaga yakni kegiatan kurikuler dan intrakurikuler diselenggarakan dan diasuh
oleh seorang Direktur dan dibantu Staff KMI, dan kegiatan ekstrakurikuler di
bawah pengawasan dan bimbingan langsung oleh pengasuh Ponpes.
KMI merupakan lembaga
pendidikan guru Islam yang mengutamakan pembentukan kepribadian dan sikap
mental serta penanaman ilmu pengetahuan Islam. Kurikulum KMI membekali para
santri dengan pelajaran agama dan umum secara seimbang disampaikan dalam dua
bahasa internasional yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris selain bahasa
Indonesia, sehingga mampu mengikuti dinamika kehidupan masyarakat nasional dan
internasional.
Bagi Nurul Hidayah,
nilai-nilai pendidikan tidak hanya didapat dalam proses belajar mengajar di
kelas saja, melainkan juga dalam totalitas kegiatan dan kehidupan santri selama
24 jam penuh. Sistem seperti inilah yang diterapkan pondok modern sebagai sarana
menumbuhkan jiwa mandiri santri, kegiatan berorganisasi diatur langsung oleh
santri dengan bimbingan dewan guru.
Sedangkan, latar
belakang pendidikan tenaga pengajarnya adalah alumnus Pondok Modern Darussalam
Gontor, Pondok Modern Arisalah, Pondok Modern Nurul Hidayah, Pondok Pesantren
Al-Islam, UN, UNRI, STAI, UNMUH, AKOP RIAU, ISID Gontor, STIE Syari'ah,
Univeristas Al-Azhar Kairo Mesir, IAIA Jakarta dan STKIP Medan.
Adapun fasilitas
pesantren berupa kantor satu unit, asrama putri satu unit, asrama putra satu
unit, ruang belajar 22 ruang, laboratorium komputer satu ruang, laboratorium
biologi 1 ruang, laboratorium bahasa satu unit, koperasi satu unit, kantin satu
unit, gedung seni satu unit, dapur umum, perpustakaan satu unit, tempat praktek
usaha santri satu unit.
Di samping itu ada
juga sarana olahraga berupa lapangan sepak bola, volley
ball, takraw, bulu tangkis, tenis meja, dan basket. Ada sarana pertanian
berupa tanah yang subur untuk latihan bertani. Ditambah pula sarana kesenian.
Dilengkapi pula dengan sarana belajar pertukangan santri (TPUS), sarana belajar
peternakan sapi dan sarana belajar manasik haji.
Semua fasilitas
tersebut diadakan bukan saja untuk mendukung kegiatan belajar mengajar tetapi
juga semua kegiatan termasuk kegiatan ekstrakurikuler.
”Semua kegiatan adalah
kurikulum, oleh karena itu Pondok tidak hanya memperhatikan pendidikan
intelektual saja tetapi juga mental dan spiritual yang akan membangun karakter
dan dedikasi santri, sehingga semua apa yang dilihat, didengar dan dirasakan
adalah pendidikan bagi mereka," ungkap KH Ahmad Pamuji, Pimpinan Ponpes
Modern Nurul Hidayah.
Kegiatan
ekstrakurikuler seperti keterampilan dan kesenian, kepramukaan, beladiri,
olahraga, merupakan sarana membentuk pribadi Mukmin Muhsin yang sesuai dengan
nilai-nilai yang dikandung dalam moto pendidikan Pondok Modern.
Tidak hanya itu,
kemandirian ekonomi menjadi salah satu aspek yang ditanamkan sejak dini kepada
para santri. Badan-badan usaha milik Pondok yang dikelola langsung oleh santri
dan guru didirikan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan santri dan masyarakat, melainkan
juga sebagai wahana menumbuhkan jiwa berdikari dan wirausaha serta mewujudkan
kemandirian ekonomi pondok.
Adapun kegiatan
ekstrakurikuler yang bertujuan untuk membentuk sikap mental (mental attitude) dan wawasan pengalaman para
santri, antara lain: kepramukaan, keorganisasian santri OPPM, kesenian dan
ketrampilan.
Bacaan: Tabloid Media
Umat edisi 146, Maret 2015
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar