Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 10 Juni 2017

Campakkan Demokrasi



Sebagian kaum Muslim sangat bangga bahkan mengagungkan demokrasi. Ada yang menganggap demokrasi adalah sistem yang terbaik saat ini. Malah ada yang menyangka bahwa demokrasi adalah jalan bagi Islam mencapai kemenangan sehingga bisa mengubah negeri ini menjadi negara yang menjalankan syariah Islam.

Sampai-sampai saking cintanya pada demokrasi, ada yang membela mati-matian sistem yang berasal dari Yunani itu dengan mengecam mereka yang menentang sistem demokrasi ini. Bahkan bermacam-macam “dalil” disampaikan untuk membenarkan demokrasi.

Kecintaan membabi buta itupun menumpulkan pikirannya. Mereka tak bisa lagi melihat fakta kerusakan demokrasi di depan matanya.

Dalam kasus Gubernur Jakarta misalnya. Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) bisa memimpin Jakarta yang mayoritas Muslim ini karena sistem demokrasi membolehkan siapa saja menjadi penguasa, apakah ia Muslim atau non-Muslim.

Demikian pula, munculnya kalangan liberal yang mengoboki-obok Islam dan umat Islam terjadi karena sistem demokrasi mendukungnya. Bukankah demokrasi menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan berbicara?

Juga jatuhnya sumber daya alam yang menguasai hajat hidup orang banyak ke tangan swasta adalah buah demokrasi. Demokrasi berprinsip, siapa saja boleh memiliki sesuatu di alam, tanpa ada batasan.

Jika acara televisi penuh dengan pornografi dan pornoaksi, bukankah ini karena demokrasi memberikan kebebasan berperilaku? Maka wajar pula dalam negara demokrasi, seks bebas merajalela.

Demokrasi pun harus menghargai perbedaan apapun. Termasuk perusak agama seperti Ahmadiyah pun harus ditoleransi. Mereka tidak boleh dilarang karena itu bertentangan dengan prinsip demokrasi, kebebasan beragama dan berserikat. Dan masih banyak lagi.

Menurut Ketua Lajnah Fa'aliyah DPP HTI M Rahmat Kurnia, realitas menunjukkan demokrasi menghasilkan kerusakan. Lalu, apakah setelah menerapkan demokrasi puluhan tahun, Indonesia menjadi lebih baik? Apakah setelah menjalankan sistem ekonomi liberal, Indonesia menjadi lebih sejahtera? Jujur saja, realitas menunjukkan bahwa demokrasi dan sistem ekonomi liberal itu gagal menjadikan negeri ini lebih baik dan sejahtera. Sebaliknya, semakin rusak dan bobrok.

"Alih-alih menyelesaikan masalah, demokrasi dan sistem ekonomi liberal justru menjadi sumber masalah!" tandasnya.

Agenda Umat

Dengan melihat fakta, menurutnya, demokrasi harus dicampakkan. Umat perlu mengubah haluan dari menjaga sistem demokrasi ke penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan khilafah.

Alasannya, kata Rahmat, secara imani, itulah yang diperintahkan kepada umat Islam. Banyak nash-nash yang mewajibkan penerapan hukum syariat Islam. Begitu juga, tentang kewajiban menegakkan khilafah. Bahkan, para ulama telah bersepakat tentang kewajiban tersebut.

Ia kemudian mengutip pendapat lbnu Hajar al-Haitsami rahimahullah dalam aI-Shawaiq al-Muhriqah. Ibnu Hajar berkata: "Ketahuilah juga bahwa sesungguhnya para shahabat ra. telah ber-ijma' bahwa mengangkat imam (khalifah) setelah zaman kenabian adalah kewajiban, bahkan mereka menjadikannya sebagai kewajiban yang terpenting ketika mereka lebih sibuk mengerjakannya daripada memakamkan Rasulullah SAW.”

Agenda ini harus diemban oleh seluruh umat Islam sebagaimana partai politik Islam ideologis. Semua harus secara lantang menyuarakan keharusan kembali kepada syariah Islam secara kaffah dalam naungan khilafah.

Dakwah syariah dan khilafah secara masif oleh semua elemen umat akan mempercepat terwujudnya cita-cita umat. Kesadaran umum masyarakat yang terbentuk akan mendorong para ahlu quwwah memberikan pertolongannya untuk menegakkan sistem Islam dan mengubur sistem demokrasi.

Ia mengingatkan, khilafah adalah janji Allah. Tegaknya khilafah pasti akan terjadi. Hanya saja, kapan waktunya, tak ada manusia yang tahu. Yang pasti, memperjuangkannya wajib, dan caranya pun harus sesuai dengan thariqah/metode Rasulullah SAW. ”Tanpa menyimpang sedikit pun,” tandasnya.

Khilafah Untuk Kebaikan Negeri Indonesia

Khilafah adalah sistem yang datang dari Allah SWT, Dzat Yang Maha Benar dan Maha Adil.

Sistem pemerintahan ini adalah ajaran Islam. Tak ada dalil satupun yang menunjukkan sistem pemerintahan Islam adalah demokrasi, kerajaan, kekaisaran, atau lainnya.

Sistem ini terbukti mampu memanusiakan manusia dan menempatkan manusia sebagai hamba Allah SWT. Lebih dari itu, sistem ini berhasil membangun peradaban yang tiada tara bandingannya dengan sistem manapun di dunia.

Di Indonesia, sistem ini belum pernah diterapkan sama sekali. Justru Indonesia yang dipimpin para penguasa Muslim lebih senang mengambil sistem yang lahir dari peradaban lain yang tidak Islami. Dan terbukti, sistem tersebut tidak mampu menjadikan negeri ini bertambah baik. Malah, sistem ini menjadikan penjajah menguasai Indonesia.

Konsep-konsep Islam sangat luar biasa. Siapa yang tidak senang jika kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak dikembalikan kepada rakyat? Siapa yang tidak senang jika hukuman yang adil ditegakkan? Siapa yang tidak senang jika pendidikan, kesehatan, dan keamanan dijamin sepenuhnya dijamin oleh negara? Siapa yang tidak senang jika semua kejahatan diberantas? Siapa yang tidak senang jika para pegawai negara digaji tinggi dan tidak ada korupsi? Siapa yang tidak senang jika kehormatan warna negara Muslim dan non-Muslim dijaga oleh negara?

Siapa yang tidak suka jika negeri ini mendapat barakah Allah dari langit dan bumi dan menjadi: baldatun thayibatun wa rabbun ghaffur? Semua pasti menginginkan itu.

Walhasil, khilafah tidak untuk menghancurkan atau mengancam penduduk negeri Indonesia. Justru khilafah adalah masa depan negeri ini. Khilafah akan menjadikan negeri ini besar, kuat, sehingga tak bisa dipecah-belah oleh negara-negara Barat. Khilafah akan kembali menjadi mercusuar peradaban.

Dan, Indonesia sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia sangat layak sebagai pusat khilafah. Sungguh karunia Allah yang sangat besar jika khilafah tegak dan negeri ini dalam naungannya. Tidakkah Anda merindukannya?

Bacaan: Tabloid Media Umat edisi 134, September 2014
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam