Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 01 Mei 2017

Pondok Pesantren Modern Membina Santri 24 Jam



Ustadz Muhammad Ismail Musa, Pendiri Ponpes Modern Granada
Menegakkan Khilafah, Wajib!
RasuluIIah Muhammad SAW diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalah IsIam kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Tanpa dibatasi jenis kelamin, suku, bangsa, geografis bahkan waktu. Perintah Allah SWT ini sekaligus menunjukkan kepada kita tentang visi Rasulullah Muhammad SAW, yaitu bahwa Rasulullah diutus untuk menyampaikan Islam sekaligus menerapkan syariat Islam di penjuru bumi Allah SWT.

Tentu kita sadar, Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia biasa yang dibatasi waktu dan tempat. Sehingga keterbatasannya itu membutuhkan generasi selanjutnya untuk melanjutkan visi Rasulullah Muhammad SAW. Maka dalam Sirah Rasulullah Muhammad SAW, kita dapati bahwa para sahabat sebagai generasi khoiru ummah (generasi terbaik) awal melanjutkan estafet visi Rasulullah dengan kepemimpinan yang dikenal dengan Khilafah Rasyidah. Karena hanya dengan Khilafah (kepemimpinan Islam) visi Rasulullah Muhammad SAW dapat dilanjutkan dan direalisasikan.

Hal itu terbukti dengan futuhat yang dilaksanakan oleh para khilafah dalam kepemimpinan Islam sehingga Islam masuk di seluruh penjuru dunia. Namun ketika Kekhilafahan Islam hancur pada tahun 1924, kaum Muslimin tidak berdaya lagi untuk melanjutkan visi Rasulullah Muhammad SAW sebagaimana yang dilakukan ketika kehilafahan ada. lni menunjukkan bahwa melanjutkan visi Rasulullah dan merealisasikannya merupakan kewajiban. Dan kewajiban ini tidak akan sempurna bahkan bisa jadi tak terlaksana manakala kehilafahan Islam belum tegak. Maka menegakkan Daulah Khilafah adalah wajib![]

Pondok Pesantren Modern Granada, Tangerang, Banten

Membina Santri 24 jam

Meski per mata pelajaran durasinya bisa dua jam lebih namun santri tetap nyaman pelajar. Pasalnya, pembelajaran dikemas senyaman mungkin dengan konsep Granada Cinema Edutainment yang menjadikan multimedia dan proyektor sebagai standar sarana penyampaian materi pelajaran.

Di samping itu, setiap kelas dilengkapi dengan pengatur suhu ruang (AC) dan dispenser air minum. Sehingga santri tidak merasakan kejenuhan dalam belajar meski dengan durasi yang cukup panjang. Bukan hanya di kelas lho, di setiap kamar santri pun dilengkapi AC dan dispenser air minum. Serta yang tak kalah pentingnya, didampingi pula oleh satu ustadz untuk satu kamar, sehingga bukan hanya di kelas, di kamar pun hingga santri tertidur, tetap dibimbing. Walhasil santri pun terbina selama 24jam setiap harinya.

Itulah salah satu keunggulan Pondok Pesantren Modern Granada yang beralamat di Kampung Baru, Kelurahan Bojong Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang (sebelumnya Kabupaten Tangerang), Banten.

Sejarah

Suatu hari di tahun 1980-an, seorang tokoh masyarakat Kampung Baru, Kelurahan Karawaci, Kota Tangerang, H Musa Saiman (80 tahun) menyatakan keinginannya untuk membuat pesantren kepada salah satu putranya.

”Abah sangat prihatin melihat anak-anak remaja dan anak-anak kecil di sini,“ waktu shalat maghrib dan sesudahnya banyak yang tidak shalat dan mengaji lagi. Mereka sekarang kalau lepas maghrib sering berkumpul di luar rumah, di perempatan jalan dan di lapangan berbaur dengan anak-anak dari Perumnas,” ujar tokoh yang kerap dipanggil Abah oleh anak-anaknya saat menyampaikan alasan ingin membangun pesantren.

Abah juga melihat tingkah laku dan cara berpakaian juga sudah mulai ada perbedaan. ”Banyak orang tua-orang tua mengeluh dan merasa kesulitan mendidik anak-anak mereka yang mulai luntur dari nilai-nilai Islam," ungkap Abah.

Ya, sejak 1978, Perum Perumnas memasuki wilayah Kota Tangerang dalam rangka Program Pengembangan Kependudukan dengan JABOTABEK (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi) dan Kelurahan Karawaci salah satu menjadi lokasi yang dibabaskan oleh Perum Perumnas untuk pengembangan perumahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kota Jakarta yang berpenghasilan menengah ke bawah.

Selain membawa dampak positif keberadaan pendatang dari Jakarta yang menghuni perumnas pun membawa dampak negatif seperti yang dikeluhkan Abah. Atas dasar tersebut, keluarga besar H Musa Saiman memutuskan akan membangun satu sarana Pendidikan yang bernuansa Islami. Mulai Taman Kanak-Kanak Islam (TK lslam) Tahun 1984, SDIT Granada tahun 2001, dan SMPIT Granada tahun 2011. Semuanya di bawah Yayasan Al Hikmah yang berdiri tahun 1983 dan sekarang menjadi Yayasan Granada Al Hikmah berdasarkan Akte Pendirian No. 10 tanggal 22 Oktober 2010 dan mendapat pengesahan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-948-AH.01.04 Tahun 2011 Tanggai 25 Februari 2011.

Membina Kepribadian

Kepribadian santri dibina 24 jam dengan harapan terbangunnya generasi qur'ani, cerdas, terampil, shalih dan berakhlakul karimah. Tujuan tersebut terimplementasikan dalam kurikulum dan aktivitas serta kegiatan-kegiatan santri. Pondok Modern Granada menggunakan kurikulum pemerintah dinas P dan K dan kurikulum pondok pesantren.

Kurikulum ekskul meramaikan kegiatan santri, perkemahan sabtu ahad, marawis, olympiade MIPA, futsal, tenis meja, tahsin dan tahfidz Qur'an, dll. Kegiatan intensif pembinaan santri dikemas dalam bentuk kegiatan BSTI (bina syakhsiyyah dan tsaqafah Islam).

Selain kegiatan formal dan ekskul, layaknya sebuah pondok pesantren memilki aktifitas rutin harian santri. Kegiatan santri diawali dengan kegiatan shalat tahajjud, kemudian shalat subuh berjamaah, tahsin dan tahfidz Qur’an lalu kegiatan belajar-mengajar di sekolah sampai sore.

”Alhamdulillah menjelang tahun ke empat ini, sudah ada santri yang menyelesaikan tahfidz Qur'an 6 juz,” ungkap salah satu putra Abah yang juga pendiri Granada Ustadz Muhammad Ismail Musa, M.Ag.

Kemudian shalat ashar dilanjutkan dengan FMM (five minutes motivations). Dalam kegiatan FMM, santri saling memberi motivasi kepada temannya untuk menjadikan hidup lebih baik dan bermakna. Menjelang maghrib santri bersiap-siap shalat maghrib dan dilanjutkan dengan tahsin dan tahfidz Qur'an sampai waktu isya.

Kegiatan malam ditutup dengan belajar bersama dan tidur malam pukul 22.00 WIB. Para asatidz dan dewan guru didatangkan dari alumni pendidikan yang berkualitas di antaranya dari Univeristas Al Azhar Kairo, Pondok Modern Gontor Ponorogo, UGM dan UNM.

Nama Granada diambil oleh pendiri pondok dengan satu visi, mengembalikan kejayaan Granada masa lampau sebagai benteng terakhir kejayaan umat lslam Andalusia. ”Harapan semoga Granada Kota Tangerang menjadi pintu gerbang peradaban Islam dalam mengembalikan kejayaan Islam di bumi Allah," pungkas Ustadz M Ismail Musa.[]

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 144, Februari 2015
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam