Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 15 Mei 2017

Mewujudkan Perubahan Bersama Umat Tegakkan Khilafah


Bersama Umat Tegakkan Khilafah

Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (30/5/2015), Jakarta kembali menjadi saksi berkumpulnya ratusan ribu orang kaum Muslim. Jika dua tahun lalu, jumlah yang hampir sama datang dari seluruh pelosok Nusantara ke acara Muktamar Khilafah, kali ini dalam Rapat dan Pawai Akbar 1436 H, mereka sebagian besar adalah warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya.

Gelora semangat perjuangan membara di hati para peserta yang memenuhi stadion tersebut. Bagaimana tidak, teriakan takbir terus membahana sepanjang acara. Pekikan takbir bergantian dengan teriakan “Khilafah! Khilafah! Khilafah!

Ini adalah puncak acara Rapat dan Pawai Akbar 1436 H yang telah terselenggara sebelumnya di 35 kota di Indonesia. Acara bertajuk: "Bersama Umat Tegakkan Khilafah” dengan sub tema: 'Selamatkan Indonesia dari Neoliberalisme dan Neoimperialisme' bertujuan untuk mengokohkan visi dan misi perjuangan menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam naungan khilafah.

Acara kesekian kalinya yang digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ini menawarkan solusi alternatif bagi Indonesia yang kini sedang mengalami keterpurukan di segala bidang akibat neoliberalisme dan neoimperialisme. Solusi itu adalah sistem Islam yakni khilafah. Inilah solusi satu-satunya yang akan menghapuskan neoliberalisme dan neoimperalisme yang bercokol di negeri Muslim terbesar di dunia ini.

Berbagai sistem telah diterapkan, mulai dari sosialisme, komunisme, kapitalisme-demokrasi, tapi tak membawa perubahan yang diinginkan rakyat. Kesejahteraan tetap menjadi angan-angan bagi sebagian besar penduduk negeri meski telah merdeka puluhan tahun lamanya. Pemimpin pun silih berganti, tapi semuanya hanya membawa mimpi dan janji-janji.

Fakta menunjukkan, justru asing kian leluasa menancapkan kuku-kukunya di Indonesia. Kekayaan alam indonesia yang melimpah dikeruk dan dibawa kabur ke negaranya. Rakyat Indonesia hanya bisa menjadi penonton saja. Di saat yang sama, penguasa melindungi para kapitalis asing itu dengan berbagai perundang-undangan.

Liberalisme dan imperialisme gaya baru telah menjadikan negeri ini kehilangan kemampuan untuk mandiri. Jerat utang yang terus bertumpuk menjadikan negara tak bisa lari dari arahan para kreditor yang tak lain adalah para penjajah. Ibarat pepatah: Seperti kerbau dicokok hidungnya. Ke manapun mengikuti kemauan penjajah.

Privatisasi diminta, dilaksanakan. Subsidi harus dicabut, diikuti. Pasar harus dibuka, dibuka. Semua permintaan Barat penjajah, tak ada yang ditolak. Meski dalam kondisi itu, rakyat menderita.

Dalam kondisi seperti ini, coba dengan apa negeri ini bisa merdeka, bisa melepaskan diri dari penjajahan asing? Terbukti demokrasi tak mampu menjadi solusi. Justru demokrasi adalah biang tercengkeramnya negeri ini kian dalam.

Hanya Islam, dengan syariahnya yang bisa menjadi solusi tuntas. Islam adalah agama sempurna dari Sang Pencipta manusia. Pasti, aturannya ditujukan untuk menyejahterakan manusia di dunia dan menyelamatkan mereka di akhirat kelak. Suatu yang mustahil, aturan Islam tidak adil karena ia datang dari Yang Maha Adil. Tidak mungkin aturan Islam buruk karena ia datang dari Yang Maha Baik. Sistem inilah yang akan menjamin terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghaffur.

Maka, perjuangan penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan khilafah merupakan kebutuhan bagi manusia di era sekarang, selain sebagai sebuah kewajiban bagi kaum Muslim. Ini adalah panggilan iman sekaligus panggilan kondisi/kenyataan. Umat butuh perubahan. Bukan sembarang perubahan tapi perubahan hakiki yakni terwujudnya penerapan hukum ilahi di muka bumi.

Terlebih lagi, khilafah sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Sistem ini pernah memimpin dunia selama 13 abad lamanya. Dalam kurun waktu tersebut, sistem Islam mampu mewujudkan peradaban mulia yang belum pernah ada sebelumnya.

Bahkan negeri ini pernah menjadi bagian dari khilafah. Dan itu bisa dibuktikan sekarang, baik dari peninggalan sampai pada gelar para keturunan sultan yang masih hidup. Tidak mungkin itu semua bertahan jika sistem Islam hanya numpang lewat. Pasti sistem ini telah mendarah daging dan menjadi peradaban yang menyatu dengan kehidupan negeri ini.

Wujudkan Perubahan

Tak dipungkiri, Hizbut Tahrir adalah salah satu (gerakan Islam), HT konsisten memperjuangkan tegaknya khilafah di muka bumi di tengah arus demokratisasi dan sekulerisasi. Gerakan ini terus berdakwah di tengah-tengah umat tanpa mempedulikan gunjingan dan cemoohan mereka yang tak suka.

Kata 'khilafah' yang dulu tak dikenal sama sekali di negeri ini, kini sudah menjadi kata yang tak asing lagi. Bahkan mereka yang mencitrakan buruk khilafah, beberapa di antaranya telah mengakui bahwa negeri ini dan dunia butuh khilafah. Mereka tak alergi lagi menyebut kata itu lagi.

Ulama yang mencoba menutup mata umat terhadap khilafah, akhirnya tak bisa mengelak karena 'khilafah' disebut dalam hadits-hadits shahih dan merupakan janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah. Mereka yang mempelajari kitab-kitab kuning dengan benar pasti tak bisa menolak perjuangan menegakkan khilafah.

Tinggal sekarang para pemilik kekuatan. Mereka perlu tahu tentang sistem Islam ini. Mereka yang selama ini mungkin hanya mengenal sistem lain di luar islam, apakah itu republik, kerajaan, kekaisaran, federasi dan sebagainya, perlu belajar membuka mata.

Apakah sistem yang ada menjamin kebaikan, jika sistem ini sendiri datang dari makhluk yang lemah? Apakah sistem yang ada sekarang akan adil jika aturannya dibuat oleh makhluk yang memiliki karakter egois/mementingkan dirinya? Bagaimana sistem yang dibuat manusia ini akan menentramkan jiwa jika pembuatnya sendiri tak tahu hakikat dirinya sendiri?

Walhasil, saatnya para pemilik kekuatan kembali kepada lslam dan mendukung perjuangan Hizbut Tahrir menegakkan khilafah. Penerapan Islam secara kaffah akan membawa kebaikan dan menyelamatkan manusia di akhirat kelak.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (TQS. Al-A'raf: 96)

Maka, jadilah garda terdepan dalam memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah. Jadilah penolong agama Allah. Jadilah seperti kaum Anshar yang menolong Rasulullah SAW dengan menyerahkan kekuasaannya kepada Beliau untuk menerapkan Islam secara kaffah.

Bersama umat tegakkan khilafah. Surga menanti Anda! []

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 152, Juni 2015
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam