Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 27 Februari 2017

Pengangkatan Gubernur Khilafah Utsmani Untuk Tegakkan Syariah Islam



Surat Resmi Sultan Utsmani tentang Pengangkatan Saleh Rayis

Sultan Sulaiman Qanuni menulis surat kepada Penguasa Fas, Muhammad Al Sa'di. Isinya antara lain sebagai berikut:

"lni utusan kami dari yang mulia Sultan Utsmani, membawa surat dari yang mulia dan tinggi, yang masih memiliki wibawa dan ditaati berkat karunia Allah yang Maha Kuasa, dan perlindungan yang Maha Melindungi. Kami tuliskan surat ini kepada yang mulia, yang terhormat, yang sempurna dan mendapatkan petunjuk, yang adil, yang memiliki kemauan keras, yang berasal dari silsilah keturunan Hasyimi, sebagai cabang dari pohon mulia yaitu pohon kenabian, dari asal keturunan yang tinggi yang diliputi oleh kelembutan Ilahi. Yang terhormat Penguasa Fas, Muhammad. Semoga ketinggian selalu mengiringinya dan semoga kemuliaan selalu menyertainya.

Bersama ini, kami kirimkan perwakilan kami ini ke hadapan Tuan yang mulia yang kami khususkan untuk mengucapkan salam kami dengan kesempurnaan cinta yang diikuti dengan salam dan keberkahan, dan dikuatkan dengan harumnya hubungan kasih dengan salam-salam yang indah... Wa Ba'du.

Sesungguhnya kekuasaan Allah telah tampak dan kehendak-Nya begitu agung. Sejak Dia menjadikan kami penguasa dalam sebuah pemerintahan besar yang kami tunggangi kuda-kudanya, dan nikmat yang begitu banyak yang kami tarik ekor-ekornya, dan kekuasaan yang menyebar ke mana-mana laksana matahari menyebarkan sinarnya, dan kebahagiaan yang merayap laksana bulan saat bersinar terang. Dia telah beri kekhususan bagi kami dengan sebuah Khilafah yang mulia. Keimanan di sana selalu mendapatkan pertolongan. Allah telah beri kepada kami kekuasaan yang dengannya menjadikan Islam tegak berdiri. Maka tidak ada lagi keraguan bagi kami, kecuali harus mensyukuri semua karunia besar dan kenikmatan yang melimpah itu. Semua ini merupakan karunia Allah yang Dia karuniakan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Adalah menjadi tradisi kami untuk senantiasa memperhatikan dan melaksanakan syariah dan mentaati penghulu manusia-manusia Salaf, yaitu Nabi Muhammad Saw. dan semua sahabatnya. Adalah kewajiban kami untuk memadamkan semua api kekafiran dan tindakan yang melampaui batas. Adalah kewajiban kami untuk menekuk semua kezhaliman dan permusuhan, serta menebarkan keadilan dan kebaikan...

Maka kami berikan wilayah Aljazair kepada orang yang sangat dihormati, pemilik kemuliaan dan keagungan, yang dilindungi oleh Raja Yang Maha Tinggi (maksudnya Allah), Saleh Pasya yang kami terima dengan baik karena memiliki keberanian yang tiada tanding, juga memiliki kesempurnaan agama. Kami serahkan negeri itu padanya dan kami perintahkan dia untuk menegakkan syariah yang kokoh, menghormati penghulu para Rasul, melindungi rakyat dan manusia secara umum yang merupakan titipan Allah. Kami perintahkan dia untuk selalu dekat dengan orang-orang yang peduli terhadap Islam dalam kesatuan yang sempurna dan kesepakatan yang demikian indah. Kami minta dia selalu serius mengurusi segala hal yang berurusan dengan pemerintahan dan agama. Kami perintahkan dia untuk menegakkan aturan pemerintahan kami yang teratur, selalu siap siaga untuk melakukan perlawanan terhadap siapa saja yang merongrong agama. Kami perintahkan dia untuk membungkam manusia-manusia kafir pembuat keonaran dan penyebab ketidaktenangan.

Sesungguhnya tujuan kami yang utama adalah menghidupkan semua syiar-syiar Islam dan memadamkan aksi-aksi orang-orang kafir yang membangkang. Tujuan itu bisa dilakukan dengan bersatunya para pemimpin Islam dan mereka yang mendapat amanah untuk menegakkan syariah atas manusia. Dengannya semua aturan akan berjalan dengan mulus dan tenang. Dan jejaknya tidak akan hilang hanya dalam hitungan bulan dan tahun. Kami juga perintahkan dia (Saleh Rayis) untuk melihat kondisi kaum muslimin dengan pandangan penuh rahmat dan kasih. Hendaknya dia melihat mereka dengan pandangan keadilan dan keindahan perilaku, agar pemerintahannya berjalan adil, damai, dan tenang; tidak ditimpa rasa cemas dan kesedihan.

Kami katakan, tidak ada jalan (bagi Muhammad As Sa'di), kecuali engkau harus melakukan hubungan baik dengan tetangga dan menapak jalan yang baik dalam berinteraksi dengan manusia, karena engkau adalah keturunan penghulu para Rasul, dan cucu penghulu manusia paling terpilih. Kami telah mendengar sikap adil dan tidak memihak yang Anda lakukan. Kami dengan kesempurnaan takwa dan sifat-sifat yang sempurna yang Anda miliki. Oleh sebab itulah kami menulis surat kepadamu dengan harapan semoga isinya mampu membangkitkan kecintaan menuju puncaknya. Kami harap engkau memberikan kabar tentang kesehatanmu kepada kami...” (Juhud AI-Utsmaniyyin Li Inqadzi AI-Andalus, Dr. Nabil Abdul Hayy, hlm. 364.) Surat ini ditulis pada awal-awal bulan Muharram tahun 959 H/Januari 1552 M di Adrianopel.

Sultan Sulaiman Qanuni juga mengirim surat yang lain pada penguasa Maghrib, Muhammad Syaikh Al-Sa'di, di mana dia memberikan kepadanya tiga pakaian kebesaran. Dalam surat itu Sultan Sulaiman menulis:

“Ini adalah utusan kami...dan seterusnya. Kami tuliskan untuk Anda yang mulia penguasa Maghribi, Syarif Muhammad...Ucapan khusus kami, semoga persahabatan dan kecintaan kita selalu terbangun dengan indah. Dan semoga salam yang harum akan berada bersama kita. Wa ba'du.

Sesungguhnya kekuasaan Allah telah tampak dan kehendak-Nya demikian agung. Sejak Dia menjadikan kami penguasa dalam sebuah pemerintahan yang besar yang kami tunggangi kuda-kudanya, dan nikmat yang begitu banyak yang kami tarik ekor-ekornya, dan kekuasaan yang menyebar ke mana-mana laksana matahari yang menyebarkan sinarnya.

Kami senantiasa berjalan di atas Sunnah penghulu manusia-manusia terdahulu dan yang akan datang (maksudnya Sunnah Nabi Muhammad). Kami akan selalu menjadi orang-orang yang melindungi agama, yang akan berjuang melawan orang-orang yang kafir pembangkang. Sedangkan engkau adalah salah satu dari anak-cucu penghulu para Rasul, pemimpin yang agung Saw. Kami telah mendengar tentang kebaikanmu, kesempurnaan agamamu, serta keikhlasan semua pekerjaanmu, bersihnya jalan hidupmu, serta perjuanganmu bersama-sama kaum muslimin untuk membungkam musuh-musuh agama Allah. Oleh sebab itulah kami haturkan salam padamu dan kami kirimkan untukmu dan untuk kedua orangtuamu pakaian kebesaran. Dengan harapan semoga ini akan menjadi penyambung rasa cinta dan menjadi perajut kasih di antara kita. Kami berdoa semoga kami menjadi orang-orang muslim yang baik dan pelindung agama Rasulullah pada masa-masa pemerintahan kami yang adil dalam bentuknya yang sangat menyenangkan. Dalam keadaan aman dan tenang tidak ada kecemasan dan kesedihan. insya Allah...” (Juhud AI-Utsmaniyyin Li Inqadzi AI-Andalus, Dr. Nabil Abdul Hayy, hlm. 365.)

Sultan Utsmani juga mengirimkan surat resmi pengangkatan Saleh Rayis sebagai penguasa Aljazair kepada para ulama, fuqaha dan rakyat Aljazair. Dalam surat itu dia menulis:

"inilah surat keputusan kami... Kami kirimkan kepada semua ulama, fudhala’, fukaha, para imam dan khatib, semua komandan, serta semua rakyat Aljazair. Kami perlu beritahukan bahwa pemerintahan kami yang mulia telah menganugerahkan kekuasaan kepada orang yang kami percaya dan orang yang kami anggap sebagai pendukung pemerintahan kami, pemimpin yang mulia,.... Saleh Pasya. Dia kami terima dengan lapang dada karena keberaniannya serta kekuatannya. kekokohannya dalam memegang prinsip. Karena ia memiliki perjalanan hidup yang bersih lahir batin, maka kami serahkan wilayah itu untuknya. Kami perintahkan dia untuk menghidupkan semua aturan Allah dan Rasul-Nya. Dan kami perintahkan dia untuk melindungi rakyat yang merupakan titipan Allah. Kami perintahkan dia untuk menjaga perbatasan dan mencegah semua kondisi di luar kewajaran. Dengan harapan semoga semua kaum muslimin di masa pemerintahan kami yang adil, berada dalam ketenangan dan diliputi rasa aman, tidak ada rasa takut dan cemas yang meliputi jiwa mereka.

Maka kami harapkan hendaknya kalian berjalan bersama dengan pemimpin yang telah kami sebutkan. Kami bertujuan ingin menegakkan semua Syariah Allah yang lurus serta menghidupkan syiar-syiar Islam dan berjalan di atas jalan penghulu manusia (Sunnah Nabi). Menjaga rakyat dan melindungi negeri kami serta membungkam orang-orang kafir. Semoga Allah memberikan kita taufik dengan semua karunia-Nya, dan menjadikan pengangkatan sebagai hujjah." (Juhud AI-Utsmaniyyin Li Inqadzi AI-Andalus, Dr. Nabil Abdul Hayy, hlm. 366.) Surat ini ditulis pada awal-awal Muharram tahun 909 H /Januari tahun 1552 M.
 

Referensi: Bangkit Dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi
-----




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam