Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 26 Maret 2016

Negara yang dominan berpengaruh dan aktif



“Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.” (QS. Al Anfaal: 65)

Dengan mengamati dan mengindera peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia saat ini, secara kasat mata dapat dilihat bahwa negara-negara yang ada dunia kini terbagi ke dalam dua kelompok besar. Sekalipun jumlah negara yang terpampang di peta dunia sangat banyak, namun ternyata hanya beberapa di antaranya yang memiliki kekuatan signifikan dan mempunyai pengaruh internasional terhadap urusan negara dan bangsa lain. Sedang di sisi lain, negara-negara di luar kelompok tersebut dapat digolongkan sebagai negara-negara yang tidak aktif, negara yang lemah, dan negara yang tidak mampu memberikan pengaruh kepada negara dan bangsa lain; malahan senantiasa dipengaruhi dan tunduk pada kebijakan negara-negara yang lebih kuat dan lebih besar.

“Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).” (QS. An Nisaa': 45)

Dengan demikian, warga negara-negara tersebut dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan internasional negara-negara lain. Negara yang dominan, berpengaruh, dan aktif dalam kancah internasional adalah Amerika Serikat; sedangkan Islandia, Swaziland, dan Tibet adalah contoh negara-negara yang tidak aktif, lemah, dan tidak mempunyai pengaruh di dunia. Orang bisa melihat dengan jelas bagaimana Amerika, Inggris, dan negara- negara Eropa menjadi negara-negara yang terlibat aktif dalam kampanye menentang Irak; sementara itu Botswana, Namibia, dan Chad tidak jelas benar bagaimana sikapnya. Orang dengan mudah juga bisa membaca bagaimana Amerika, Inggris, dan Prancis mengirimkan utusannya untuk membawa permasalahan Palestina ke meja perundingan; sedangkan peran Pakistan, India, atau Bangladesh dalam penyelesaian masalah itu tidak terlalu berarti. Orang juga melihat bahwa Inggris dan Prancis adalah negara-negara yang menjadi arsitek penentu garis batas antara negara yang ada pada saat ini, bukannya Mauritius, Swiss, atau Norwegia. Orang juga tahu benar bahwa Amerika, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya adalah negara-negara yang menguasai berbagai lembaga internasional, seperti PBB, IMF, dan Bank Dunia, bukannya Brazil, Argentina, ataupun Chile. Dengan demikian, dari sekian banyak negara yang ada di dunia saat ini, ternyata hanya ada beberapa yang dapat disebut sebagai negara-negara yang memimpin.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)

Dengan mengamati hampir semua aspek kenegaraan negara-negara pemimpin ini, akan terungkap dengan gamblang realitas aktivitas mereka dan efektivitasnya di dunia. Mengapa pasukan khusus Inggris -misalnya- merasa perlu melakukan latihan di padang pasir atau hutan belantara, sedangkan tidak ada satu pun padang pasir atau hutan belantara di pulau yang kecil itu? Mengapa pula Amerika mempunyai anggaran khusus yang diperuntukkan bagi kawasan Timur Tengah, sementara tidak satu pun wilayah di Timur Tengah yang menjadi negara bagian Amerika? Demikianlah realitas pengelompokan negara negara yang ada di dunia saat ini. Bangsa yang lebih besar dan lebih kuat, yang direpresentasikan oleh eksistensi negara negara mereka, dalam tata dunia yang ada pada saat ini adalah negara negara kafir kapitalis Barat, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Negara negara ini mewakili bangsa mereka dan dipandang sebagai negara negara terkemuka di masa sekarang, dengan AS sebagai pemimpinnya.

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (QS. Al An'aam: 112)

Mengapa mereka ini memperoleh kedudukan sebagai negara negara terkemuka saat ini? Berikut ini akan kami jelaskan mengapa muncul beberapa negara terkemuka, sedangkan negara yang lain hanya menjadi pengekor atau negara terpimpin. Tidak seorang pun meragukan kedudukan Amerika Serikat dan Inggris sebagai negara terkemuka di dunia saat ini. Kedudukan mereka seringkali disinonimkan dengan istilah “penentu kebijakan' atau 'negara adidaya', dan mereka adalah negara negara yang paling aktif -dan juga efektif- yang ada pada saat ini. Mereka mempunyai pengaruh besar dalam menentukan bagaimana dunia diatur sekarang ini. Bila ada orang yang mengamati urusan dunia dan isu isu internasional yang bergulir saat ini, maka ia akan melihat bahwa kedua negara ini tidak hanya terlibat aktif dalam urusan tersebut, tetapi mereka bahkan seringkali memimpin penyelesaian urusan tersebut.

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.” (QS. An Nisaa': 77)

Dalam realitasnya, bila ada orang yang ingin menggali lebih dalam permasalahan ini, ia akan mendapati bahwa bukan saja subjek permasalahannya terletak ribuan mil dari negara terkemuka tersebut, tetapi tidak jarang permasalahan itu bahkan tidak ada hubungannya secara langsung dengan kepentingan mereka. Keterlibatan mereka dalam berbagai kebijakan di wilayah tersebut serta campur tangan mereka dalam urusan bangsa-bangsa yang sama sekali terpisah dengan bangsanya sendiri memperlihatkan bahwa ada visi serta kebijakan yang mereka emban. Kebijakan ini menjadi landasan bagi setiap kesepakatan dan hubungan antara mereka dengan wilayah tersebut, dan dengan negara dan bangsa lain di setiap penjuru dunia. Demikianlah, bagaimana cara mereka menentukan kepentingan- kepentingannya atas negara-negara lain, serta bagaimana mereka menetapkan pedoman dan pelaksanaan hubungan dengan negara-negara lain.

“Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” (QS. At Taubah: 114)

Mereka itulah negara-negara yang memiliki visi atas seluruh permasalahan internasional, dan memandang dunia dari perspektif ini, sementara negara-negara lain di dunia tidak memiliki karakteristik seperti itu. Maka kita akan mendapati bahwa Amerika memiliki berbagai kebijakan terhadap stabilitas Timur Tengah, kepentingan di Teluk Persia, paket-paket bantuan untuk Afrika, reformasi politik di Pakistan, rencana perdamaian untuk kawasan Timur Tengah, dan sebagainya. Sebaliknya, apakah negara-negara seperti Islandia mempunyai usulan perdamaian bagi konflik yang terjadi di Afrika Tengah? Apakah kita mendapatkan usulan tentang reformasi di Eropa Timur dari negara-negara seperti Pakistan? Apakah kita mendapatkan usulan penyelesaian masalah Kurdi dari negara Lithuania? Kita tidak akan mendapatkan hal-hal seperti itu.
dari "Jihad Dan Kebijakan Luar Negeri Daulah Khilafah", terjemah al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam