Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 13 Desember 2015

ISLAM MERUPAKAN KONSEPSI MAFAHIM KEHIDUPAN



ISLAM MERUPAKAN KONSEPSI/ MAFAHIM KEHIDUPAN, BUKAN SEKEDAR INFORMASI

       Mafahim Islam bukanlah pemahaman kepasturan, bukan pula informasi keghaiban tanpa dasar. Mafahim Islam tidak lain adalah pemikiran-pemikiran yang memiliki penunjukan nyata, yang dapat ditangkap akal secara langsung, selama masih berada dalam batas jangkauan akalnya.  Namun bila hal-hal tersebut berada di luar jangkauan akal­nya, maka hal itu akan ditunjukkan secara pasti oleh sesuatu dalil/bukti yang dapat diindera, tanpa rasa keraguan sedikitpun.
       Karena itu, seluruh mafahim Islam berada di bawah penginderaan secara langsung, atau pada sesuatu dalil/bukti yang dapat diindera secara langsung yang menunjukkan adanya pemahaman itu. Dengan kata lain, seluruh pemikiran Islam bisa difahami (dapat dijangkau oleh akal, atau ditunjuk oleh sesuatu yang dapat dijangkau oleh akal). Maka akal bisa menerima/ percaya secara pasti.
       Dalam Islam tidak ditemukan hal ghaib yang tidak masuk akal (dogma/doktrin yang dipaksakan). Tetapi masalah ghaib yang harus diimani adalah masalah ghaib yang dapat diterima akal, karena melalui sumber yang dapat dibuktikan kebenarannya (Al-Qur'an dan Hadits mutawatir). Maka pemikiran Islam bersifat nyata, faktual, dan ada di dalam kehidupan.
       Aqidah Islamiyah adalah keimanan kepada Allah, Para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Para Rasul-Nya, Hari Kiamat, dan Qadar. Pembenaran terhadap semua ini dibangun dari kenyataan yang ada.
       Iman kepada Allah, Al Qur'an, dan kenabian Muhammad Saw. dibangun di atas penemuan bahwa wujud (eksistensi) Allah itu azali. Dan akal telah menemukan secara inderawi bahwa Al-Qur'an itu Kalamullah berdasarkan kemu'jizatannya bagi manusia yang dapat diindera di setiap waktu. Akalpun telah menemukan secara inderawi bahwa Muhammad Saw. adalah Nabi Allah dan Rasul-Nya berdasarkan bukti yang nyata bahwa beliau adalah yang membawa Al-Quran sebagai kalamullah yang membuat manusia tak berdaya untuk membuat yang semisalnya.  Maka ketiga hal ini, yaitu wujud (eksistensi) Allah, Al-Qur'an sebagai Kalamullah, dan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah, dapat ditangkap oleh akal dengan perantaraan indera dan dapat diimani.

       Adapun Iman kepada malaikat, kitab-kitab sebelum Al-Qur'an (seperti Taurat dan Injil), Nabi dan Rasul sebelum Rasulullah Saw. (seperti Musa, Isa, Harun, Nuh, Adam as.), dibangun berdasarkan khabar dari Al-Qur'an dan Hadits mutawatir.
       Iman kepada Allah juga terbukti dari penangkapan secara aqliy dan inderawi, bahwa khasiat (karakteristik) yang dimiliki benda bukanlah diciptakan oleh benda itu sendiri. Buktinya, suatu pembakaran tidak akan terjadi kecuali dengan derajat panas atau aturan tertentu (misalnya pembakaran kayu perlu derajat panas tertentu yang lain dengan pembakaran besi).  Seandainya khasiyat itu diciptakan oleh api itu sendiri, maka kebakaran itu dapat terjadi sesuai dengan kehendaknya, tanpa tergantung pada derajat panas atau aturan tertentu. Dengan demikian maka jelaslah bahwa khasiat itu diciptakan Allah SWT, bukan ciptaan yang lainnya.  dapat ditangkap oleh akal secara langsung dengan perantaraan indera. menjadi fakta dalam benak, dan merupakan fakta yang terindera. Aqidah Islam merupakan mafahim yang pasti adanya dan pasti penunjukannya. Maka Aqidah Islam akan dapat memberikan pengaruh besar terhadap manusia.
       Sedangkan hukum-hukum syara‘ (pemecah masalah hidup manusia).  Dalam menyelesaikan masalah, kaji/fahami dulu masalahnya. Lalu pelajari hukum Allah terkai masalah tersebut. Kemudian bisa ditarik hukum atas masalah tersebut. Maka hukum syara` bisa dipahami/ merupakan mafahim, sebab pemecaham masalah bisa diindra nyata, yang dipahami dari nash. hukum syara` adalah mafahim juga.
       Dengan demikian sesungguhnya aqidah Islam dan hukum-hukum syara' bukanlah pengetahuan yang semata-mata untuk dihafal, dan bukan pula sekedar pemuas akal.  Tetapi, keduanya merupakan mafahim yang mendorong manusia untuk berbuat, menjadikan perbuatannya selalu terkait, terikat, dan teratur karenanya.  Bukan sekedar informasi.

MABDA (IDEOLOGI/PRINSIP)= AGAMA DAN JALAN HIDUP = AQIDAH DAN SYARIAH

          Mabda / ideologi = pemikiran mendasar dan menyeluruh (aqidah rasional) yang menjadi pondasi pemikiran-pemikiran lain yang dibangun di atasnya pemikiran cabang. Pemikran yang menghasilkan solusi dalam berbagai masalah kehidupan. Mendasar. Tidak ada  pemikiran yang lebih mendasar. sama sekali tidak didahului pemikiran lain, menjadi asas/pondasi. tanpa pemikiran mendasar, kehidupan seseorang  tanpa asas, labil, tidak jelas, berubah-ubah.
          Aqidah yang hanya mengatur ibadah saja: Kristen, hindu, budha, konghucu, dll.
          Aqidah yang mengatur urusan kehidupan saja: Sekulerisme (kapitalisme), komunisme/atheisme
          Aqidah yang mengatur urusan agama sekaligus mengatur urusan kehidupan: Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam