Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 02 Oktober 2015

Liberalisasi menggerus nilai-nilai Islam dalam keluarga

propaganda setan dan para penyembah setan

Semua malapetaka yang menimpa keluarga Muslim bermuara pada tidak dijadikannya hukum-hukum Islam sebagai pedoman dalam kehidupan keluarga-keluarga Muslim. Nilai-nilai Islam di tengah keluarga sedikit demi sedikit luntur. Di sisi lain derasnya arus globalisasi yang hakikatnya adalah kapitalisasi dan liberalisasi, turut menggerus nilai-nilai Islam dalam keluarga.

Hal yang paling utama yang harus dilakukan seorang Muslim adalah mengubah sistem ini menjadi sistem Islam, karena keindahan keluarga hanya didapatkan jika Islam tidak hanya diterapkan secara individu, namun harus ditegakkan dalam naungan Negara, yang tidak lain adalah Khilafah Islamiyah.

Kapitalisme adalah biang kerok dari segala persoalan. Khilafah Menjamin Kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga. Data 2011, yang menunjukkan bahwa dari 2 juta pernikahan setiap tahun, 12-15% berakhir dengan perceraian (80% di antaranya terjadi pada perkawinan di bawah 5 tahun). Tidak hanya itu, kasus perceraian ini 70% di antaranya terjadi karena gugat cerai (artikelindonesia.com, 29 Juli 2011).

Mewujudkan keluarga Bahagia dan Sejahtera dengan Islam. Keluarga adalah institusi terkecil, yang memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan. Untuk membentuk sebuah keluarga yang ideal seperti yang diinginkan Islam, maka jauhkan diri dan keluarga dari nilai liberal, jangan termakan propaganda kafir tentang KKG, PEP dan jebakan lainnya. Tinggalkan sistem kapitalisme yang menghancurkan keluarga Muslim.

Selama ini, analisa terhadap permasalahan keluarga biasanya hanya berkutat pada beratnya beban ekonomi yang ditanggung keluarga. Kemiskinan dianggap sumber semua persoalan sehingga menginsiprasi munculnya beragam kebijakan bagi penyelesaian masalah keluarga. Padahal persoalan keluarga sesungguhnya bukan hanya kemiskinan, namun juga hancurnya nilai-nilai mulia keluarga dan pelalaian tugas serta fungsi keluarga menurut Syariah Islam.

Khilafah Menjamin Kesejahteraan Dan Kebahagiaan Keluarga. Keluarga Muslim Dalam Deraan Kapitalis. Indahnya keluarga dalam sistem Islam dapat diraih, jika anggota keluarga mengetahui tupoksinya masing-masing dan dapat menjalankannya dengan dukungan sistem yang Islami. Sulitnya keluarga Muslim saat ini untuk merealisasikan keindahan dalam keluarganya karena jebakan musuh-musuh Islam. Nilai yang ditawarkan Barat adalah nilai liberal, KKG, kapitalisme.

Fenomena yang terjadi sekarang adalah banyaknya ibu bekerja berakibat pada hilangnya fungsi perempuan sebagai ibu, pendidik anak-anaknya. Fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya merupakan fungsi yang sangat vital bagi kelangsungan hidup suatu umat.

Permasalahan ini membutuhkan solusi yaitu perubahan mendasar dan sistemik. Karena itu sudah saatnya mengganti sistem yang rusak ini dengan penerapan Syari’at Islam dalam sistem Khilafah Islamiyah yang menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup.

Tujuan keluarga untuk menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera dalam skala masyarakat luas hanya bisa dengan Islam. Dan Islam bisa diterapkan secara sempurna jika ada sebuah Negara yang menerapkannya (Khilafah).

Islam mampu membuat keluarga bahagia dan sejahtera. Islam memiliki aturan terhadap keluarga, yang bisa dirangkum dalam 3 poin, yang pertama landasan berkeluarga harus karena keimanan kpd Alloh, Kedua tujuan berkeluarga adalah membentuk keluarga yang sakinah mawadah warahmah, seperti perintah Alloh dalam QS Ar-Rum 21. Dan yang terakhir Islam mengatur tentang pembagian tanggungjawab dalam keluarga, Ayah sebagai pemimpin keluarga dan berkewajiban memberikan nafkah, sedang istri sebagai ummu warobatul bait (pengatur urusan rumah tangga dan pendidik anak-anaknya). Islam menjamin kehidupan keluarga melalui negara, negara memberikan fasilitas secara langsung berupa pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Oleh karena itu lanjutnya, wajib bagi kita segera meninggalkan kapitalisme dan menuju kepada sistem Islam.

Solusi yang diberikan kapitalisme untuk mengatasi masalah keluarga dinilai gagal total. Program pemerintah demokrasi selama ini hanya mengeksploitasi wanita sehingga melupakan kewajibaan utamanya. Menuju Keluarga Bahagia dan Sejahtera dengan Khilafah. Bagaimana kondisi keluarga yang ada di Indonesia. Keluarga di Indonesia saat ini ikatannya sangat rapuh, tidak bahagia dan tidak sejahtera. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka perceraian dari tahun ke tahun serta banyaknya kepala keluarga (ayah-red) yang tidak bekerja. Keadaan keluarga yang rusak ini berakibat fatal bagi keberlangsungan pendidikan anak-anaknya. Mereka akhirnya terjebak free sex, narkoba dan budaya premanisme (tawuran-red). Semua ini akibat dari sistem kapitalisme, yang bermuara kepada kedzoliman dan penderitaan.

Standar kebahagiaan menurut kapitalisme adalah tercapainya pemenuhan materi sebanyak-banyaknya. Solusi yang diberikan kapitalisme untuk mengatasi masalah keluarga ini mengalami kegagalan total. Misal program P2WKSS dan UPPKS, program pemerintah dalam memberikan pinjaman modal kepada para wanita untuk bekerja, ternyata hanya mengeksploitasi wanita sehingga para wanita melupakan kewajiban utamanya mengurus rumah dan anak. Akhirnya, perceraian semakin meningkat. Selain itu, program KB (keluarga berencana) pun mengalami kegagalan, karena meski jumlah anak sedikit, ternyata tetap tidak membawa kesejahteraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam