Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 27 September 2015

Pasar bebas penjajahan ekonomi global


Dampak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bagi perempuan , Keluarga, dan Generasi. Menjelaskan dampak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ke tengah-tengah masyarakat. Pasar bebas melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan di mulai pada tahun 2015 memiliki dampak buruk. Perempuan justru dimudahkan untuk bekerja dan konsumtif pada produk-produk luar. Yang akhinya tatkala perempuan ke luar rumah untuk bekerja, tidak sedikit generasi yang terabaikan dan rusaknya keluarga. Maka MEA pasar bebas yang lahir dari sistem liberalisme perlu ditolak.

Pasar bebas merupakan penjajahan ekonomi global yang harus kita cegah. Karena hal itu bertentangan dengan Islam yang rahmatan lil alamin. Sebagai solusinya haruslah diterapkan politik ekonomi Islam yang memiliki mekanisme yang rinci terkait pengaturan jaminan kebutuhan rakyat serta sumber daya ekonomi.

Hal ini berbeda dengan sistem Islam dalam melayani Umat. Ekonomi Islam akan menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pokok setiap individu, dan terjaminnya kesempatan kebutuhan sekunder maupun tersier Umat. Oleh karena itu Khilafah sangat bertanggung jawab dalam penjaminan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Maka pemimpin laksana penggembala yg bertanggungjawab terhadap gembalaannya (HR Muslim). Tapi faktanya pada saat ini, pemimpin kita bukannya pelayan bagi rakyatnya sebaliknya pemimpin kita adalah pemimpin bagi para pengusaha asing kafir.

Aspirasi Islam terkait pasar bebas yang berhubungan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang akan diberlakukan. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan tantangan bagi keluarga, perempuan dan generasi. Lebih jauh dampak pasar bebas akan menjadikan ketahanan keluarga rapuh karena terjadi disfungsi anggota keluarga (anak, istri dan suami). Akibat dari itu semua akan menjadikan keluarga terlibat dalam pembangunan ekonomi yang mengabaikan peran dan fungsi ideal keluarga. Sehingga perempuan akan secara masif masuk ke dunia kerja serta abai terhadap kewajibannya sebagai ibu dan manajer rumah tangga. Jika itu terjadi tidak bisa kita pungkiri kalau generasi akan terpapar oleh budaya dan gaya hidup Barat yang merusak sehingga mereka akan mengalami krisis identitas, rawan mengalami kekerasan fisik dan mental seksualnya, serta dampak buruk lainnya yang mengerikan.

Sistem kapitalisme telah menjerat rakyat. Dan sudah terlalu sulit untuk keluar dari sistem kapitalisme. Banyak sekali praktek riba yang terjadi di masyarakat terutama di pasar-pasar. Jika ingin membantu masyarakat, maka kita sendirian tidak mampu karena begitu banyaknya masyarakat yang bernasib sama. Maka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu penyelesain secara sistemik.

Dengan Khilafah, laki-laki dimudahkan mencari nafkah sehingga para perempuan tidak perlu ikut terjun ke sector public. Tidak akan terjadi pertukaran peran dalam rumah tangga. Rumah tangga akan sakinah mawaddah wa rahmah dengan perempuan kembali fokus pada perannya sebagai ummun wa rabbatul bayt, istri bagi suaminya, dan anggota masyarakat bagi komunitas tempat tinggalnya. Masa depan generasi akan terselamatkan.

Kondisi sekarang tidak selaras dengan Islam, seperti halnya kebijakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) perlu ditolak. Dan Islam adalah solusi wajib kehidupan manusia dengan penerapan Syari’ah dan Khilafah.

Runyamnya berbagai dampak sosial Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bagi keluarga dan generasi bisa diatasi dengan diterapkannya Syari’at Islam dalam naungan Khilafah. Semakin tercerahkan pemikirannya dengan Islam. Khilafah mengatur perekonomian Negara dengan Syari’at Islam. Pun dalam mengatur sistem perdagangannya baik perdagangan di dalam negeri dan luar negeri. Khilafah akan mengontrol perdagangan dengan pihak luar, sehingga semua transaksi sesuai Syari’at sehingga tidak membawa madlarat bagi ummat. Tidaklah ada konsep pasar bebas dalam Islam. Bersama memperjuangkan tegaknya Syari’at Islam dalam naungan Khilafah.

Di tengah-tengah euforia menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 di bawah arahan pemerintahan baru demokrasi aktivis justru berkumpul bersama membahas tentang ancaman Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap masa depan keluarga dan generasi.

Berbondong-bondongnya perempuan di sektor publik, akan membuka peluang pengangguran massif bagi laki-laki. Jika ini terjadi, maka dalam ranah keluarga akan terjadi pertukaran peran antara suami dan istri, baik dalam kepemimpinan RT dan pengalihan pemberian nafkah. Terjadilah reduksi kepemimpinan bagi laki-laki. Perempuan akan menjadi sosok yang superior. Dalam keluarga semacam ini kasus KDRT dan gugat cerai adalah hal yang lumrah.

Pasar Bebas Menghancurkan Keluarga dan Generasi, Selamatkan dengan Khilafah. Paparan tentang dampak sosial pasar bebas ASEAN menegaskan bahwa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) keseluruhannya adalah madlarat. Tidak layak dan tidak boleh kaum Muslimin mendukungnya. Bagi generasi, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan berdampak pada munculnya krisis identitas pada mereka, dekadensi moral, dan hilangnya identitas sebagai Muslim. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sama seperti membuka lebar-lebar kran masukknya budaya dan peradaban asing ke negeri ini. Kelak tidak lagi bisa dibedakan kekhasan generasi dari generasi Muslim dengan generasi penyokong kapitalis.

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mengiming-imingi kemudahan bagi dunia usaha dan industri merupakan magnet bagi perempuan untuk terlibat di dalamnya. Potensi finansial yang menggiurkan di tengah kesulitan ekonomi mayoritas masyarakat Indonesia, berpeluang besar bagi perempuan untuk meninggalkan peran utama mereka sebagai ummun wa rabbatul bayt. Day Care, Playgroup, dan keberadaan lembaga PAUD hingga ke tingkat RT adalah solusi bagi mereka. Padahal tidaklah sama pola pengasuhan ibu yang sangat spesial kepada buah hatinya dengan pengasuhan-pengasuhan lembaga-lembaga penitipan anak itu. Berada bersama mereka, maka anak akan kehilangan masa-masa emas tumbuh kembangnya. Tiga puluh tahun ke depan, negeri ini dipimpin oleh anak-anak yang ‘biasa’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam