Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 14 Januari 2015

Kepemimpinan laki-laki atas perempuan dalam kehidupan suami istri




·         Ajaran Islam secara umum yang dapat membuat sebuah keluarga muslim di masa sekarang merasa aman dan nyaman:
-          Kepemimpinan laki-laki atas perempuan dalam kehidupan suami istri:
Yang dimaksud dengan pemimpin adalah kaum laki-laki yang diposisikan sebagai kepala keluarga, yang mencarikan rizki dan menjaga keutuhan keluarga, pemimpin di dalamnya yang bertangung jawab atas keutuhan keluarga, termasuk istrinya. Karena seorang suami memang diciptakan oleh Allah untuk menanggung semua beban kehidupan secara keseluruhan.
Dan berbagai keutamaan yang tidak diberikan kepada kaum perempuan dan harta yang dinafkahkannya.
Inilah pondasi awal yang bertugas untuk mengarungi kehidupan, sampai mereka dapat merasakan rasa aman dan damai di dalamnya. Apabila posisi kepemimpinan ini dipindahkan dari laki-laki ke perempuan, maka perempuan akan mendaptkan beban yang sangat berat dan tidak dapat ia tanggung. Sehingga pada akhirnya keluarga tersebut akan kehilangan haluan dalam hidup dan berjalan pada jalan yang salah.

Yang perlu kita ingat di sini adalah diangkatnya seorang laki-laki untuk menjadi pemimpin dalam keluarga memiliki hikmah-hikmah tertentu dan sangat penting. Dan salah satu unsur terpenting tercatat dalam al Quran: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada...” [QS. An Nisaa: 34]

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa seorang laki-laki memiliki tugas untuk memimpin kaum perempuan. Tepatnya, memberikan hak perlindungan dan mencukupi semua kebutuhan dan segala sesuatu yang diinginkannya. Selama, laki-laki tersebut memang mmpu untuk memberikannya.

Dan salah satu sebab mengapa laki-laki dijadikan sebagai pemimpin bagi keluarganya baik istri, anak dan lain sebagainya, karena Allah memang menciptakan kaum laki-laki untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dan mendorongnya untuk melakukan hal tersebut. Khususnya, untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga. Dan laki-laki memang akan terdorong untuk melakukan hal tersebut guna menjaga keluarga dan mencukupi seluruh kebutuhannya. Dan menjauhkan mereka dari berbagai kesulitan dan problematika. Baik yang berhubungan dengan pendidikan, sosial ataupun ekonomi.

Dan seandainya sang suami menyerahkan kepemimpinan keluarga kepada sang istri untuk menanggung semua beban hidup baik yang terlihat ataupun tidak terlihat. Dan banyak sekali contoh kasus yang nyata-nyata ada di hadapan kita bagaimana sebuah keluarga yang tampuk kepemimpinannya diserahkan oleh kaum laki-laki kepada kaum perempuan menemukan berbagai kesulitan hidup yang sangat beragam.

Sekalipun perempuan dalam Islam memiliki persamaan dengan laki-laki dalam hal tanggungan, hak, kewajiban, pahala dan siksa, akan tetapi dari sisi fisik mereka memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Sehingga, mereka akan lebih pantas dan layak untuk mengerjakan tugas yang sesuai dengan kondisi tubuh yang telah Allah ciptakan. Dan tidak benar seandainya terjadi pergantian posisi antara keduanya. Sekalipun, sang istri mampu melakukannya. Sebab berbagai peraturan Islam telah sesuai dengan seluk beluk fitrah manusia, dan berbagai peraturan Islam itu saling bersinergi secara harmonis untuk mencapai kabaikan bagi manusia. Mengganti salah satu atau beberapa peraturan Islam dengan peraturan kufur pasti akan menimbulkan kerusakan.

Dan perbedaan peran ini telah diketahui oleh orang-orang yang memiliki akal sehat, memberitahukan kepada kita tentang berbagai peristiwa yang dilihatnya dengan mata kepala sendiri. Bahkan, para ilmuwanpun, khususnya yang berkecimpung dalam bidang biologi mengakui bahwa ada perbedaan yang sangat mendasar dalam susunan organ tubuh perempuan dan laki-laki sehingga akan mempengaruhi macam pekerjaan yang ia lakukan, kemampuan dan daya kekuatan yang ia memiliki.

Para ilmuwan di bidang biologi telah mengakui bahwa organ tubuh perempuan berbeda dengan laki-laki semenjak ia berada dalam perut ibunya. Artinya, Allah Swt. telah telah menciptakan jasad perempuan ini berdasarkan struktur, susunan dan pertumbuhannya telah melalui persiapan yang begitu matang. Sehingga memungkinkan mereka untuk hamil, melahirkan, menyusui, mengasuh, mendidik, memberikan kasih sayang dan kelembutan kepada anak-anak mereka.

Dan semakin umurnya bertambah, struktur tubuh perempuan akan mengalami perubahan yang sangat signifikan yang tidak akan dirasakan oleh kaum laki-laki, seperti: menstruasi. Dan setelah menikah, mereka akan hamil, melahirkan dan menyusui. Dan dengan bertambahnya usia, ia akan semakin matang dan berpengalaman dalam mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang.

Dan begitulah Allah Swt. yang telah menciptakan dan mempersiapkan perempuan untuk mengahdapi sulitnya masa hamil, menyusui dan menyapih. Dan juga perempuan tidak hanya melahirkan satu kali saja akan tetapi sampai berkali-kali, tergantung pada masa suburnya kandungan. Sampai akhirnya mencapai masa menopause atau masa terputusnya menstruasi. Biasanya, perempuan mengalami masa ini pada saat usianya telah mencapai lima puluh tahun atau mendekati usia tersebut.
Dengan semua tugas berat yang dimilikinya, apakah perempuan juga masih dapat menggantikan posisi seorang laki-laki yang juga memiliki tugas yang tidak kalah beratnya dengan dirinya? Seandainya perempuan tersebut masih juga melakukannya, maka ia telah berbuat dhalim terhadap dirinya dan keluarganya. Dan tentu saja ia akan menanggung beban hidup di luar kemampuannya.

Orang-orang yang mengumandangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam masalah ini adalah orang-orang yang senang menipu, tidak mengasihi kaum perempuan. Saya menggambarkan bahwa orang-orang yang mengumandangkan persamaan gender itu adalah orang-orang yang egois yang memerintahkan laki-laki untuk menyakiti kaum perempuan. Sebagaimana yang sering terjadi sekarang. Karena, dengan persamaan ini mereka telah memaksa kaum perempuan untuk melaksanakan dua tugas sekaligus; sebagai ibu juga sebagai bapak. Sehingga, selain hamil, melahirkan, menyusui dan menyapih perempuan juga harus keluar untuk bekerja, berjalan mencari rizki, mengemudikan mobil untuk mengantar putra-putrinya ke sekolah dan melayani suaminya dalam beristirahat dan memberikan kasih sayang!

Orang-orang yang mengumandangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan telah melupakan manfaat dan hikmah yang sangat besar di balik kepemimpinan laki-laki. Di samping telah mengancam kelangsungan hidup bermasyarakat secara umum. Karena mereka telah menentang fitrah Allah yang telah Allah berikan kepada seorang perempuan.

Dan selama perempuan diciptakan seperti itu, maka tugasnya yang utama ada dalam keluarga. Dan kita dapat menjelaskan dalam bebrapa poin berikut ini:
·         Bertugas untuk hamil, melahirkan, menyusui dan menyapih
·         Bertugas mendidik anak-anak dan mengasuh serta membesarkan mereka dengan baik
·         Bertugas memelihara rumah dan menjaga kehidupan di dalamnya. Menjadikannya sebagai tempat yang nyaman. Sehingga, anggota rumah akan terpenuhi kebutuhannya di dalamnya.

Inilah tugas utama mereka. Dan tugas tersebut bukanlah tugas yang mudah dan dengan menambahkan tugas-tugas lain selain yang di atas akan menyebabkan imbas negatif pada tugas utamanya. Dan tentu saja hal tersebut juga akan memiliki dampak buruk pada kehidupan keluarga dan masyarakat.

Dan semuanya itu menjelaskan kepada kita dan membuktikan bahwa kepemimpinan memang seharusnya dimiliki oleh kaum laki-laki. Karena Allah telah menciptakan mereka secara khusus untuk menghadapi berbagai tekanan hidup. Di samping, mereka juga ditugaskan untuk memimpin dan menjadi garda terdepan yang juga bertugas untuk mengambil keputusan dalam keluarga dan negara. Dan berbagai penurunan dalam sisi kepemimpinan yang mereka emban akan berkonsekuensi negatif bagi sebuah keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.


Dan begitulah Islam telah menjelaskan kepada kita bagaimana pentingnya sebuah bangunan keluarga dan memberikan tampuk kepemimpinan dalam keluarga kepada kaum laki-laki. Bahkan, Islam kembali menegaskan kedudukan sebuah keluarga dalam masyarakat muslim. Yang sangat terkait dengan unsur-unsur pembentukannya yang dapat menggiring mereka pada pintu keberhasilan dan keberuntungan.

Sedangkan orang-orang yang mencoba untuk memerangi ajaran Islam hanyalah orang-orang yang terlalu mengikuti hawa nafsu dan mengingkari hukum-hukum Allah. Dalam bahasa yang sederhana kita dapat menyebut mereka sebagai orang-orang yang bodoh namun banyak bicara.

Download Buku Generasi Masyarakat Islami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam