Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 15 Oktober 2014

Imperialisme Bagian Dari Peradaban Barat



20.     Tidak diragukan lagi krisis Irak merupakan episode lanjutan dari rivalitas kolonialis yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. Pada awal abad ke-20, Inggris dan Perancis membagi Khilafah Utsmaniyah ke dalam negara-negara boneka, salah satunya adalah Irak, dan di awal abad ke-21, AS berusaha menandingi imperialisme Eropa dengan, bahkan, memecah-belah Irak. Mereka menundukkan rakyat dengan menyebarluaskan racun ideologis, yang dahulu maupun yang sekarang selalu menjadi dorongan di balik gerakan-gerakan nasionalis yang menimbulkan penderitaan berkepanjangan bagi kaum Muslim. Bencana ideologis yang lahir pada zaman Renaissance telah membuat dunia Barat tidak hanya menjajah Timur Tengah tetapi juga Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Sejarahnya dipenuhi dengan janji-janji hiprokrit, argumentasi palsu dan tipu muslihat. Sebelumnya, sejarah dunia tidak pernah mengalami ketidakadilan, korupsi dan kesenjangan ekonomi yang demikian parah. Dengan hancurnya Khilafah Utsmaniyah pada tanggal 3 Maret 1924 oleh negara-negara kolonialis, maka hilang jualah satu-satunya negara yang mengemban kepemimpinan ideologis sejati dan yang menjadi alternatif ideologis selain Kapitalisme Barat. Para kolonialis telah menghancurkan negara tersebut dan memecah-belah penduduknya pada saat rasa persaudaraan, cinta dan kasih sayang telah terjalin kuat di antara mereka. Selanjutnya mereka, kolonialis itu, menabur benih perang di Palestina. Padahal selama berabad-abad, kaum Muslim, Yahudi, dan Kristen telah hidup berdampingan di sana dengan penuh martabat, kehormatan, dan keadilan, di bawah naungan Islam. Bukan hanya itu saja, mereka pun memaksakan penerapan sistem aturan mereka melalui para rezim diktator di atas puing-puing Khilafah. Rezim-rezim yang akan melindungi kepentingan-kepentingan Barat dengan cara mencegah berdirinya kembali Negara Khilafah melalui perjuangan damai. Untuk membungkam perjuangan damai itu, rezim-rezim tersebut bahkan tega melakukan pembunuhan, penahanan dan penyiksaan, karena Khilafah merupakan satu-satunya negara yang akan benar-benar menjadi tandingan ideologis bagi kapitalisme liberal Barat.

21.     Oleh karena itu, kolonialisme terasa begitu hidup karena kolonialisme memang bagian integral dari eksistensi peradaban Barat, dan doktrin Bush sebagaimana juga doktrin imperialisme liberal baru yang diajukan oleh Robert Cooper, merupakan produk kolonialisme masa kini. Masa yang oleh para pemikir Barat disebut sebagai sebuah peralihan menuju ‘abad informasi’ atau ‘era pasca industri’ yang digambarkan futuris Alvin Toffler sebagai lahirnya sebuah peradaban baru. Namun, selagi Barat berupaya membangun infrastruktur baru untuk menciptakan kemakmuran yang akan memajukan peradaban barat, landasan bagi kemajuan ini tetap berakar pada doktrin sekular dan masalah-masalah sosial yang terus bertambah sebagai hasil perubahan zaman itu, bukan semata-mata hasil perubahan seperti yang dikemukakan oleh para pemikir Barat, melainkan berasal dari kontradiksi filsafat Barat. Kemelut sosial yang terjadi di Dunia Kesatu dan di Dunia Ketiga merupakan hasil ideologi sekular dan globalisasi telah benar-benar menampakkan kejahatan kolonialisme Barat. Tumbuhnya independensi bangsa-bangsa dan perkembangan informasi telah membuka mata para pemikir Barat terhadap masalah-masalah kapitalisme global dan karakter imperialisnya. Menciptakan tatanan internasional untuk keamanan dan kesejahteraan tidak akan mengakhiri ketidakadilan, karena tatanan tersebut dibentuk dalam konteks sekular, seperti halnya kolonialisme yang juga lahir dari filsafat sekular.

Kesimpulan

Dokumen yang kami susun ini secara politis dan intelektual menyoroti dua hal; motif sesungguhnya yang ada di balik perang terhadap Irak, dan kebijakan luar negeri kolonial Barat. Dokumen ini dengan jelas memperlihatkan kepada para pengamat yang memiliki kesadaran, bahwa dunia yang kita tempati sekarang sama sekali tidak memiliki kepemimpinan sejati. Kapitalisme telah gagal mempersatukan umat manusia, memajukan sarana-sarana material, mencerahkan pemikiran mereka dan mengabaikan hasrat mereka akan peningkatan spiritual dan intelektual. Nyatanya, kapitalisme malah membawa dunia menuju jurang kehancuran. Mayoritas penduduk dunia berada dalam keadaan tertindas, sementara yang minoritas mengeruk kekayaan dan sumber daya mereka. Ketimpangan ini dilegitimasi oleh kotak suara, di mana rakyat diberikan sejuta mimpi dan harapan untuk sekadar melihat pemerintahan demi pemerintahan yang malah semakin mempererat hubungan mereka dengan kekuasaan korporasi. Ideologi seperti ini tidak dapat memimpin manusia keluar dari kegelapan menuju kebangkitan yang hakiki.

Jadi, kami menyerukan perubahan kepada dunia. Bukan perubahan seperti yang diramalkan Bush terhadap Irak, sekadar perubahan orang, perubahan rezim –karena kita telah melihat rezim-rezim yang diganti oleh CIA, sehingga dunia dikotori oleh Hamid Karzai-Hamid Karzai lain. Yang dibutuhkan dunia saat ini adalah sebuah peninjauan ulang yang mendasar, tentang bagaimana hidup dan sistem kehidupan itu dipandang. Perubahan yang kami ajukan adalah ideologi Islam –solusi yang jelas dan satu-satunya terhadap penyakit yang kita derita.

Islam ideologis sudah lama ditindas oleh negara-negara Kapitalis. Kami, sebagai Muslim, tetap berpendirian bahwa Islam telah memberi landasan yang cerah yang melahirkan sistem hidup yang mumpuni; sebuah ideologi yang memperlakukan semua permasalahan secara tepat, bertanggung jawab dan seimbang. Islam tidak melarang kemajuan materi, namun Islam pun tidak menjadikan materi sebagai kekuatan pendorong masyarakat, sehingga menafikan nilai-nilai moral, spiritual dan kemanusiaan, seperti yang sekarang ini kita saksikan terjadi di Barat. Politik Islam tidak berlandaskan atas prinsip-prinsip amoral Barat, yang menjadikan ketercapaian kepentingan materi berada di atas segalanya, sampai-sampai manusia kehilangan nilai-nilai kehidupan.

Satu-satunya proses penerapan Islam secara praktis ialah melalui pendirian Negara Islam (Khilafah). Dengan absennya Khilafah dari percaturan politik dunia sejak tahun 1924, dunia berada dalam genggaman kekuasaan tanpa belas kasih yang berasal dari ideologi yang kini mengalami kemerosotan. Ideologi yang tidak mengenal batas maupun rasa kemanusiaan. Saat ini, kaum Muslim di seluruh dunia menyerukan berdirinya kembali Khilafah, karena memang itulah satu-satunya cara yang dapat membebaskan kita dan bahkan dunia dari kapitalisme.

Kami mendorong Anda untuk memenuhi seruan perubahan ideologi –sekaranglah saatnya bagi Anda untuk mempelajari Islam sebagai alternatif ideologis.

Dan jangan sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (TQS. al-Maidah [5]: 8)

Download Buku SENJATA PEMUSNAH MASSAL DAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI KOLONIALIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam