Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 25 November 2013

UJIAN COBAAN BAGI RASULULLAH

UJIAN COBAAN BAGI RASULULLAH




UJIAN BAGI RASULULLAH SAW.

Cobaan itu telah melekat dan mengiringi Rasulullah Saw. sejak awal pertama beliau menerima tugas menjalankan misi dakwah. Ketika itu paman beliau Abu Lahab -Abdul Uzza bin Abdul Muththalib- berdiri di hadapan beliau dan berkata kepada beliau: “Celaka kamu, apakah hanya karena ini engkau mengumpulkan kami?” Maka setelah itu Allah menurunkan surat Al-Masad yang membicarakan tentang diri Abu lahab ini. [HR. Imam Bukhari dalam kitab sahihnya dalam Hasyiyah Assanadi kitab tafsir bab tafsir surat Al-Masad]

Aku telah disakiti di jalan Allah sementara tiada seorangpun yang disiksa, dan saya diancam dalam perjuangan di jalan Allah, sementara orang lain tidak ada yang diancam. Telah datang kepadaku 30 hari 30 malam, sementara aku dan Bilal tidak mendapatkan sesuatu yang dapat dimakan kecuali hanya sesuatu yang dapat menutupi ketiak Bilal.” [HR. Imam Turmudzi dalam kitab sunannya jilid 4 hal.625. ia berkata: hadits hasan gharib. Dan hadits ini disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitab albidayah wannihayah jilid 3 hal.47 dan berkata: hadits hasan Shahih]

Rasulullah Saw. mendapatkan berbagai siksaan dari para pengikut Quraisy yang bodoh. Jika beliau lewat di depan majelis mereka di Makkah, maka kaum Quraisy itu mengejek beliau. Mereka berkata dengan nada ejekan: ”Apakah hari ini engkau mendapat pembicaraan dari langit?” [Abul qasim as-Suhaili, Arraudl alanif jilid 2 hal.33 dan selanjutnya]

Ibnu Mas’ud menceritakan dengan berkata: “Kami berada bersama Rasulullah Saw. di masjid ketika beliau sedang shalat. Abu Jahl berkata: “Tidak adakah orang yang membawa kotoran binatang dari bani Fulan dan melemparkannya kepada Muhammad ketika ia sedang sujud?” Maka musuh Allah yang bernama Uqbah bin Abi Mu’ayyath bangkit berdiri dan melemparkan kotoran di atas punggung Rasulullah Saw.
Tidak ada seorangpun sahabat dari kaum Muslimin yang berada di masjid yang berani menghilangkan kotoran itu dari punggung Rasulullah karena kondisi mereka yang lemah dan tidak mampu melawan musuh mereka. Rasulullah Saw. masih tetap sujud sampai akhirnya puteri beliau Fathimah datang dan mengangkat kotoran dari punggung beliau lalu melemparkannya.” [HR. Imam Bukhari dalam kitab sahihnya jilid 1 hal.174]

Dari Urwah bin Zubair berkata, saya berkata kepada Abdullah bin Amru bin Ash, yang memberitahukan saya tentang tindakan paling kejam yang dilakukan kaum musyrikin terhadap Rasulullah Saw. Abdullah berkata: “Ketika Rasulullah Saw. sedang menjalankan shalat di halaman Ka’bah, tiba-tiba Uqbah bin Abi Mu’ayyath datang dan memegang pundak Rasulullah Saw. Kemudian ia melipat pakaian Rasulullah yang digantungkan di lehernya sehingga ia mencekik Rasulullah dengan kuat. Lalu datanglah Abu Bakar dan mengangkat pundak Uqbah lalu membela Rasulullah Saw. kemudian berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena ia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah" padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu.”(QS. Ghafir:28)
     Bahkan tindakan kaum musyrikin telah melewati batas sampai musuh Allah, Umayyah bin Khalaf meludahi wajah Rasulullah Saw. [Abul qasim as-Suhaili, arraudl alanif jilid 2 hal.48]

Dan hingga setelah Rasulullah Saw. berhijrah dan mendirikan Negara Islam yang ketika itu masih sebatas Madinah Al-Munawwarah, intensitas cobaan kepada beliau tidak berhenti, bahkan berbentuk strategi baru. Selanjutnya Rasulullah Saw. mempunyai musuh-musuh seputar Madinah yang berasal dari orang-orang munafik yang tinggal bertetangga di Madinah dan juga orang-orang Yahudi, Persia, Romawi serta sekutu-sekutu mereka.

Setelah sebelumnya siksaan di Makkah berupa ejekan dan cemoohan serta embargo dan pukulan, maka Daulah Islam di Madinah dengan Beliau sebagai kepala negara menghadapi tekanan militer bersenjata, dengan pertempuran yang sengit, atau pukulan dan tusukan. Maka hal itu merupakan cobaan bagi Rasul dalam harta dan juga jiwa. [serupa dengan ini: Lasyin Abu Syanab, Zaadul Yaqiin, hal.137]

Demikian itu masih belum terhitung kesulitan hidup yang dialami Rasulullah Saw.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud yang berkata: “Saya masuk menemui Rasulullah Saw. ketika beliau sedang tidak enak badan. Lalu saya katakan: “Wahai Rasulullah, engkau menderita sakit keras.” Maka Rasul menjawab: “Benar, saya sedang sakit sebagaimana sakitnya dua orang dari kalian.” Abdullah berkata: lalu saya katakan “Berarti engkau mendapatkan dua pahala?” Maka Rasul menjawab: “Benar.” [HR. Imam Muslim dalam kitab sahihnya dalam Syarah Imam Nawawi jilid 6 juz 16 hal.127]

Sebagaimana beliau juga berada pada beberapa malam, sedangkan keluarganya merasa lapar. Mereka tidak mendapatkan makanan untuk makan malam. Roti yang bisa mereka makan adalah roti gandum. [HR. Imam Turmudzi jilid 4 hal.580 Turmudzi berkata: hadits ini adalah hadits Hasan] roti gandum: roti dengan gandum kasar.

Dan dari Abu Thalhah ra., berkata: kami mengadu kepada Rasulullah Saw. tentang rasa lapar kami, dan kami mengangkat pakaian kami dan terlihat sebuah batu yang mengganjal perut kami. Lalu Rasulullah Saw. mengangkat pakaian beliau dan terlihat dua buah batu (mengganjal perut beliau) [HR. Imam Turmudzi jilid 4 hal.585, Turmudzi berkomentar: ini adalah hadits Hasan]

Rasulullah tidak gentar terhadap apa yang menimpa beliau di jalan Allah. Beliau tetap bersabar, dan menanti balasan dari Allah sampai beliau wafat. Semoga Allah juga memberikan kita sebaik-baik balasan.

UJIAN BAGI PARA SAHABAT ra.

Adapun para sahabat yang mulia, maka mereka telah menanggung musibah yang setara dengan beban gunung yang tinggi. Mereka mengorbankan harta, darah dan jiwa mereka di jalan Allah. Para sahabat mengerahkan daya upaya dengan maksimal sampai tidak terbatas.

Sementara itu Umayyah bin Khalaf mengeluarkan Bilal ketika matahari sedang terik dengan tali diikatkan di leher Bilal. Umayyah membawa Bilal ke sebuah padang pasir di Makkah kemudian memerintahkan untuk meletakkan batu besar untuk diletakkan di atas dada Bilal.
Kemudian Umayyah berkata kepada Bilal; Tidak, sungguh tidak. Keadaan akan seperti ini sampai kamu mati kecuali jika kamu ingkar dengan Muhammad dan menyembah Latta dan Uzza.” Namun Bilal menjawab di tengah siksaan itu: ’Ahad, ahad (Yang Maha satu, yang Maha Satu). [Sirah Ibnu Hisyam, jilid 1 hal.318]

Mereka mendapatkan suasana keterasingan dan diusir, diputuskan komunikasi, dikeluarkan dari kampungnya, diputus hubungan mereka dengan keluarga dan mendapatkan perlawanan senjata. Namun meskipun demikian, golongan yang diberkahi ini bersikap sabar dan tegar dalam agama mereka dan berjalan melangkah sesuai metode perjuangan Rasul Saw. dengan tahapan-tahapannya.

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita." Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.” (QS. Al-Ahzaab:22) Yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya itu ialah kemenangan sesudah mengalami kesukaran.

UJIAN COBAAN BAGI RASULULLAH

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam