Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 25 November 2013

SUNNATULLAH COBAAN UJIAN

SUNNATULLAH COBAAN UJIAN




PEMBAHASAN KEEMPAT: SUNNATULLAH COBAAN

Pengertian cobaan menurut bahasa: Cobaan atau ibtila’ terambil dari fi’il ”ibtalaa.” Kata mujarradnya adalah “baliya.” Anda mengatakan: Balaahu wabalaa’an maksudnya mengujinya. [Ibnu mandhur, lisanul arab, jilid 14 hal.82]

Sedangkan kata ibtila’ mempunyai beberapa makna yang berdekatan yang sama-sama mengandung arti ujian dan cobaan. Al-Qur’an karim seringkali menggunakan kata ini (ibtila’) dengan makna ini (cobaan dan ujian), seperti firman Allah Swt.:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(QS. Al-Baqarah: 155)
Dan firman Allah:
Dan agar Allah menguji terhadap apa yang ada di dalam dada kalian.” (QS. Ali Imran: 154)

Di antara kata-kata yang digunakan dalam makna ini: “mihnah”(ujian) ada di firman Allah:
Mereka itulah yang hati mereka diuji Allah agar bertakwa” (QS. Al-Hujuraat:3)
Sebagaimana juga Al-Qur’an menggunakan kata ”fitnah” dengan arti ujian dalam firman Allah:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut:2)
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut:3)

UJIAN MERUPAKAN KETENTUAN ALLAH DALAM KEHIDUPAN

Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu.” (QS. Al-An’aam:165)

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS. Al-Kahfi:7)

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.”(QS. Al-Mulk:2)

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan)” (QS. Al-insan:2)
    
“Mengemban amanat -setelah menang atas kebatilan- tidak dapat dilakukan oleh tiap manusia, akan tetapi hanya dapat dijalankan oleh kaum yang terpilih. Mereka disiapkan dengan persiapan khusus agar mereka dapat menjalankan amanat dengan baik.” [Muhammad Quthb, haula attafsir alIslami littarikh, hal.111-112]

Kekuatan yang hebat ini tidak tercipta kecuali dalam pribadi yang mengekang syahwat dan hawa nafsu, dan tegar terhadap cobaan dan kesulitan, dapat mengatasi bahaya dan memenuhi apa yang dibutuhkan. Selain itu umat itu harus lebih condong berbuat taat dan patuh dan menanggung beban-beban sehingga dapat mengatasi ujian demi ujian.
     Karena itulah seorang panglima harus menguji tentaranya, menguji ketegaran dan kesabarannya. Ketegarannya pertama kali adalah dapat mengendalikan keinginan dan syahwat. Dan kesabaranannya yang kedua adalah dengan kekurangan dan kepayahan. Thalut ingin menjalankan proses ujian tersebut, yaitu berupa ujian terhadap rasa haus para pasukannya. Hal itu agar dapat diketahui mana tentara yang dapat bersabar melangkah bersama Thalut dan manakah yang meninggalkannya dan melarikan diri. [Sayyid Quthb, Fii Dhilalil Qur’an, jilid 1 hal.268]

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku.” Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka." (QS.Al-Baqarah: 249)

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah.” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah:214)

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu.” (QS. Ali Imran:186)

Ini adalah jalan menuju Surga. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah, bahwa jalan menuju Surga dipenuhi dengan cobaan, sementara jalan menuju neraka dipenuhi dengan syahwat. [Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab sahihnya jilid 4 hal.2174, dari Anas ra.]

“Iman adalah amanat Allah di muka bumi. Amanat ini tidak akan dapat diemban kecuali oleh orang yang sesuai dan orang yang mampu menanggung bebannya. Orang-orang itulah yang mempunyai hati ikhlas dan mencurahkan perhatian terhadap amanat itu. Yang dapat mengemban amanat itu adalah orang-orang yang lebih mengutamakan amanat tersebut dari istirahat dan santai, dari rasa aman dan keselamatan dan dari segala macam kesenangan dunia dan aksesorisnya.” [Sayyid Quthb, Fii Dhilalil Qur’an, jilid 2 hal.1090]

Manusia yang paling banyak mendapat cobaan adalah para Nabi, kemudian orang-orang salih, kemudian yang seperti itu dan seterusnya yang seperti itu: seseorang diuji sesuai dengan kadar agamanya. Jika ia kuat berpegang teguh dengan agamanya, maka cobaan akan ditambahkan baginya.” [HR. Imam Turmudzi dalam kitab sunannya dari hadits Sa’d bin Abi Waqqash, jilid 4-601. Turmudzi berkata: hadits itu adalah hadits hasan sahih]

Perumpamaan orang mukmin adalah seperti tanaman yang terus dicondongkan oleh angin dan orang mukmin akan terus mendapat cobaan. Dan perumpamaan orang munafik adalah seperti pohon besar yang tidak digoncang angin sampai datang waktu panen.” [HR. Imam Muslim dalam kitab sahihnya dalam ”Syarah Nawawi” jilid 6 juz 17 hal.151, dari Abu Hurairah]

Kami tidaklah mengutus seseorang Nabi pun kepada suatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan Nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dan merendahkan diri.” (QS. Al-A’raaf:94)

SUNNATULLAH UJIAN COBAAN

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam