Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 16 November 2013

PENGARUH KEIMANAN DALAM MERUBAH DIRI MANUSIA

PENGARUH KEIMANAN DALAM MERUBAH DIRI MANUSIA




PENGARUH KEIMANAN DALAM MERUBAH DIRI MANUSIA

Selain iman, tidak ada yang dapat merubah diri manusia dengan perubahan yang sempurna dan dapat mencetak manusia sebagai manusia baru. Contoh ini adalah para tukang sihir Fir’aun. Mari kita lihat bagaimana kepribadian mereka berubah dengan drastis. Dan bagaimana diri mereka bisa berbalik arah 100 derajat dari kondisi asal mereka.

Sebelumnya, tujuan utama mereka terfokus kepada harta benda. Dalam hal ini Allah berfirman:
Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?" (QS. Asusyuara’:41)
Sebelumnya, cita-cita mereka bergantung kepada Fir’aun. Dalam hal ini Allah berfirman:
Mereka berkata: "Demi kekuasaan Fir'aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang.” (QS. Asysyuara’:44)
Demikian ucapan mereka sebelum mereka beriman. Dan tatkala mereka merasakan manisnya iman, hati dan diri mereka merasa tenang dan mantap memeluk Islam, maka jawaban mereka terhadap Fir’aun -setelah Fir’aun mengancam mereka dengan keras- adalah sebagaimana terdapat dalam firman Allah:
Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mu'jizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang menciptakan Kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan.” (QS. Thaha:72)
Arah mereka berubah total dan ucapan mereka juga berganti. Demikian itu hasil dan pengaruh dari keimanan. [Mohammad Abdullah Al-Khathib, Khashaishulmujtama; alIslami, hal.20]

Ibnu Abbas mengomentari sikap para tukang sihir Fir’aun yang yang mengagumkan ini dan perubahan yang mencengangkan itu:
”Pada saat pagi, para tukang Fir’aun itu menjadi tukang sihir, pada saat dhuha mereka beriman, dan ketika waktu sore mereka mati syahid.” [Imam Suyuti: Addurr al-mantsur fittafsir bilma’tsur jilid 3 hal.515]

Umar bin Khaththab pada masa Jahiliah terkenal sangat ganas memusuhi umat Islam. Sehingga salah seorang sahabat berkata: ”Demi Allah, seandainya keledai milik Khaththab masuk Islam, niscaya Umar bin Khaththab tidak ikut masuk Islam.” [Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wannihayah, jilid 2 hal.95]
Namun dalam naungan iman dan ketaqwaannya menerapkan hukum-hukum Allah Swt., Umar mencapai puncak yang tinggi. Demikianlah sikap seorang Umar bin Khatthab.

Sedangkan wanita yang kita jadikan contoh kali ini bernama Khansa’. Kita melihatnya menyiapkan anak-anaknya untuk berJihad di jalan Allah Swt., dan mendorong mereka turun ke medan perang. Khansa’ rela dan merasa tenteram anak-anaknya ikut Jihad di jalan Allah.
Para sejarawan menceritakan bahwa Khansa’ pernah ikut serta dalam perang Qadisia. [qadisisha adalah sebuah kota yang berjarak 13 farsakh dari kota Kufah. Perang qadissi ini terjadi pada bulan muharram pada tahun 14 hijriah di antara Negara Islam dengan Persia. Pada peperangan ini, Daulah Islam mendapatkan pertolongan Allah sehingga memperoleh kemenangan yang gemilang. Lihat Ibnu Katsir dalam kitabnya albidayah wannihayah jilid 4 hal.59] Umat Islam ketika itu dipimpin oleh Sa’d bin Abi Waqqash ra. Wanita tersebut disertai dengan keempat anak-anaknya. Khansa’ duduk di sisi mereka. Ia menasihati anak-anaknya dan mendorong mereka berperang dan tetap teguh dalam Jihad di jalan Allah. Khansa’ berkata kepada anak-anaknya: ”Wahai anak-anakku, kalian masuk Islam dengan patuh, dan kalian ikut berhijrah dengan suka rela. Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, kalian adalah keturunan dari satu lelaki, sebagaimana juga kalian keturunan seorang satu wanita. Saya tidak berkhianat kepada ayah kalian, dan saya tidak mempermalukan paman kalian. Saya tidak mencoreng kehormatan kalian dan saya tidak merubah nasab kalian. Kalian telah mengetahui pahala besar yang disiapkan Allah bagi kaum Muslimin ketika memerangi orang-orang kafir. Dan ketahuilah, bahwa tempat tinggal yang abadi lebih baik daripada tempat tinggal yang fana. Allah berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (QS. Ali Imran:200) Maka jika kalian masuk waktu pagi besok, insya Allah kalian berada dalam keadaan selamat. Maka berangkatlah kalian ke medan perang menghadapi musuh kalian dengan hati-hati. Kalian akan mendapatkan pertolongan Allah atas musuh kalian. Ambillah harta rampasan dan kemuliaan di akhirat nanti.”

Ketika Khansa’ mendengar berita kematian semua anak-anaknya, ia tidak merasa terkejut, bahkan ia mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang memberikan kehormatan bagiku dengan kematian mereka secara syahid. Saya mengharapkan agar Allah mengumpulkan saya dengan mereka dalam limpahan kasih sayang-Nya.” [Muhammad Abdullah Alkhathib, khashaishulmujtama’ elIslami hal.22]

Iman dapat mengubah sikap manusia dan dapat membentuk suatu kaum.

Kunci kepribadian umat Islam ini dan faktor yang memaksimalkan potensi umat adalah iman. Iman inilah yang menjadikan umat Islam generasi awal sebagai umat terbaik yang dimunculkan Allah di tengah-tengah manusia. Dengan iman ini Negara Islam dapat didirikan, seluruh syariah dapat ditegakkan, dan mencapai kemenangan melawan imperium terbesar dalam sejarah di muka bumi meskipun umat Islam berjumlah lebih sedikit dan alat persenjataan mereka terbatas.

Dengan iman inilah Negara Khilafah Islam pernah mendapatkan kemenangan terhadap serangan tentara Tartar yang datang dari wilayah belahan timur dan juga tentara Salibis yang muncul dari wilayah barat. Dengan iman inilah, umat Islam sekarang berpotensi kembali mendirikan Daulah Khilafah untuk menang melawan penerus tentara Tartar dan Salibis itu.

PENGARUH KEIMANAN DALAM MERUBAH DIRI MANUSIA

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam