Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 16 November 2013

IMAN ADALAH UCAPAN DAN PERBUATAN

IMAN ADALAH UCAPAN DAN PERBUATAN




IMAN ADALAH UCAPAN DAN PERBUATAN, DAN BISA BERTAMBAH DAN BERKURANG

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. (QS. Al-Anfaal: 2-4)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berJihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. Al-Hujuraat: 15)

Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.” (QS. Al-Ahzab: 22)

Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada) (QS. Al-Fath:4)
Dan supaya orang yang beriman bertambah imannya.” (QS. Al-Muddtatsir: 31)

“Iman dapat melihat dengan penglihatan hakiki yang benar, tidak goncang, dan tidak goyang. Iman lewat dengan pemiliknya di jalan dengan diiringi cahaya, kepercayaan diri, dan ketenangan. Iman adalah naungan yang menaungi. Jiwa merasa tentram dengan iman dan hati merasa damai dengannya. Orang yang jauh dari iman akan mengalami keraguan, kegelisahan, dan kebingungan dalam kesesatan yang gelap tanpa petunjuk … Iman juga merupakan gerak membangun yang membuahkan hasil yang tidak diam dan terpaku, tidak sia-sia dan tidak hampa.” [Sayyid Quthb; FiiZhilaali Qur’an jilid 5 hal 2939 ketika beliau menafsirkan firman Allah: Wamaa yastawil a’ma walbashir.” Yaitu surat Fathir 19-20]

Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil mAnfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia) Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” (QS. Ibrahim:18)

Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. Annur:39)

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. Al-Furqaan: 23)

Iman begitu penting dan dampaknya kuat dalam pikiran, perilaku, dan kehidupan manusia. Al-Qur’an memberikan sistem sempurna kehidupan manusia di muka bumi ini. Pesan-pesan, perundangan, dan aturan yang terdapat dalam Al-Qur’anul karim kesemuanya bersambungan dengan keimanan kepada Allah dan hari akhir.

Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kalian.” (QS. Al-Anfaal:45)

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzaab:41)

Dan bertaqwalah kepada Allah Yang kepada-Nya kamu beriman.” (QS. Al-Mumtahanah: 11)

HAKIKAT IMAN YANG DITUNTUT

Iman yang diwajibkan Allah kepada manusia dan dijadikan sebagai perangkat utama kejayaan umat Islam, harus berada dalam bentuk yang diatur Allah Tuhan semesta alam, dan berada dalam garis yang digambarkan Rasulullah Saw.

Ada juga iman yang duduk berdiam diri yang terkadang melarikan diri ke kesunyian, atau hidup terisolasi yang tidak mau berusaha berjuang di muka bumi. Iman seperti itu tidak kuat menghadapi realita dan berbagai peristiwa, serta tidak berpikir menghadapi berbagai ideologi dan sistem kufur.

Iman seperti ini bukan bersumber dari Kitabullah. Sebab Kitabullah telah mencetuskan bahwa kaum Muslimin harus berjuang di setiap penjuru.

Ada juga keimanan yang hina yang hidup di balik prinsip-prinsip kufur atau hidup dengan meminta-minta terhadap berbagai kepentingan yang menuju kepadanya. Iman semacam ini tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Demikian juga, bahwa iman yang dituntut oleh Allah bukanlah iman yang samar, dan bukan sekedar hiasan dan simbol saja.
”Merupakan hal sangat berbahaya yang muncul di kalangan umat Islam adalah kondisi iman yang hanya berada dalam kerongkongan dan permukaan saja. Iman itu berada di kalangan Muslim yang membawa beban iman dalam pangkuan mereka dengan hanya mencukupkan kepada simbol saja. Iman menurut mereka tidak lebih dari sekedar syiar-syiar, slogan dan sesuatu yang remeh lainnya.” [Sa’id Hawwa: Kay laa namdhi ba’idan an ihtiyajatil ashr hal.46]

Al-Qur’an Karim telah menyebutkan kelompok sesat yang mulai muncul bersama awal berdirinya negara Islam di Madinah Al-munawarah. Mereka itulah orang munafik yang menampakkan diri dengan penampilan Islam dan berteriak dengan slogan iman tetapi mereka menjadikannya sebagai dusta belaka. Mereka menyangka dapat mengelabui Allah, Rasulullah dan orang-orang yang beriman.

Maka Allah mengungkapkan rencana makar mereka dan membeberkan rahasia mereka. Kedok mereka terbongkar di hadapan Rasulullah dan kaum mukminin.

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 8-9)

”Allah Swt. memperingatkan di sini tentang sifat dan ciri kaum munafik agar kaum Muslimin tidak terpedaya oleh penampilan lahiriah mereka. Kaum munafik akan menyebabkan kerusakan yang parah dalam lingkungan Islam, karena mereka tidak sempat terdeteksi dan terjaga, dan karena mereka dianggap beriman. Padahal mereka adalah orang-orang kafir yang hanya beriman di mulut saja. Hal ini merupakan bahaya yang sangat besar, sebab menyangka pelaku kejahatan sebagai orang yang baik.” [Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 hal.47]

“Iman adalah keyakinan yang merasuk dalam hati, ilmu yang memenuhi rongga dada, dan sistem yang dijalankan kaum mukminin.
Iman adalah kesungguhan, pengorbanan, pemberian, sikap khusyu’, bertaubat, dan perilaku. Kesemuanya itu diperinci oleh sistem aturan Allah Swt. dengan perincian yang disertai bukti kuat yang dapat menghilangkan perdebatan dan menutup pintu-pintu syirik dan kemunafikan.” [Adnan Ali Ridha Annahwi, Liqaul mukminin, jilid 2 hal.207]

”Itulah iman yang benar yang menetap dalam hati dengan pembenaran dan keyakinan, dan melimpah dalam anggota tubuh dengan mempengaruhi perilaku dan perbuatan. Itulah iman yang menyinari hati, menggerakkan kemauan, dan mengarahkan akal.” [Mohammad Abdullah Al-Khathib, Khashaishul mujtama’ al-Islami hal.18-19]

IMAN ADALAH UCAPAN DAN PERBUATAN

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam