Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 16 November 2013

ANTARA IMAN DAN ISLAM




DEFINISI IMAN

Iman diartikan menurut bahasa dengan arti tashdiq atau membenarkan, sebagaimana terdapat dalam firman Allah yang diucapkan oleh para saudara Nabiyullah Yusuf as: ”Mereka berkata: "Dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami” (QS. Yusuf: 17) [Almu’jam alwasith, materi, alif, mim, nun, hal.28-29] Maksudnya adalah engkau bukanlah mushaddiq atau orang yang membenarkan.

Dan kata iman ini bisa ditambah dengan lam, misalnya pada firman Allah: “Mereka berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" (QS. Assyu’ara:111)
Bisa juga ditambah ba’, misalnya dalam firman Allah: “(yaitu) kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” (QS. Ashshaff: 11)

Pengertian iman menurut istilah:
Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata: »Iman adalah sebuah hakikat yang terbentuk dari pengetahuan tentang apa yang dibawa oleh Rasulullah Saw. dan membenarkannya dalam akad, mengakuinya dalam ucapan, tunduk kepada beliau karena cinta dan patuh. Selain itu juga mengerjakan apa yang dibawa beliau baik secara lahir maupun batin, melaksanakannya serta berdakwah dengannya menurut kemampuan ». [Al-Fawa’id hal.147]

Sedangkan Imam Alusi berkata: »Iman menurut Syariat adalah membenarkan terhadap apa yang diketahui datang dari Rasulullah dengan wajib baik yang diketahui itu secara terperinci atau global. Inilah madzhab jumhur ulama yang muhaqqiq (mantap) » [Ruuhul ma’ani jilid 1 hal.110]

Imam Raghib berkata: Yang dimaksud dengan iman, adalah pengakuan diri terhadap kebenaran, dengan lewat jalan tashdiq (membenarkan) Hal itu dengan berkumpulnya tiga macam perkara, yaitu membenarkan dengan hati, menyatakan dengan lidah, dan beramal sesuai yang dinyatakan itu dengan anggota badan. [Mufradaatul Qur’an hal.26]

Iman adalah membenarkan dengan mantap yang diringi dengan pengakuan diri dan menerimanya serta tunduk dan patuh. [Tafsiirul Mannaar jilid 1 hal.1326]

Dari Umar bin Khaththab ra., berkata: “Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah Saw. -pada suatu hari- tiba-tiba di hadapan kami muncul seorang lelaki yang berpakaian sangat putih, mempunyai rambut yang sangat hitam. Bekas kedatangannya tidak diketahui dari mana, dan salah satu dari kita tidak ada yang mengenalnya.
Ia kemudian duduk di hadapan Nabi Muhammad Saw. -kemudian ia menyandarkan kedua lututnya ke lutut Rasulullah. Ia lalu meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua pahanya dan berkata: Wahai Muhammad, beritahukan saya tentang Islam. Maka Rasulullah Saw. menjawab: Islam, yaitu engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah dan engkau mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan engkau berpuasa di bulan Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah jika engkau mampu untuk menuju ke sana. Lelaki itu menanggapi: ‘Engkau benar.” Kami terkejut dengan sikap lelaki itu yang bertanya kepada Rasulullah dan juga sekaligus membenarkan beliau. Lelaki itu bertanya kembali: ‘Lalu beritahukan kepadaku tentang arti iman. Rasulullah menjawab: ‘Engkau percaya kepada Allah dan para malaikat-Nya, dan kitab-kitab-Nya, dan para utusan-Nya dan hari akhir, dan engkau percaya kepada takdir Allah, baik yang baik maupun yang buruk’. lelaki itu menanggapi: ‘Engkau benar’ [HR. Muslim dalam sahihnya]

« Iman mempunyai cabang berjumlah 60 lebih. Yang paling tinggi adalah ucapan: Lailahaillalah (tiada Tuhan selain Allah) dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di jalanan, malu adalah salah satu cabang dari iman » [Sahih Bukhari dalam kitab Hasyiyah Assanadi, jilid 1 hal 11, kitab iman bab perkara iman dari Abu Hurairah ra.]

Dari Abu Hurairah ra, berkata, Rasulullah Saw. ditanya, apakah perbuatan yang paling utama? Dan apakah perbuatan yang paling baik? Beliau menjawab: iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ditanyakan lagi: Kemudian apa lagi? Rasul menjawab: Jihad adalah puncak amal. Ada yang bertanya: Kemudian apa lagi wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Kemudian haji yang mabrur. [HR. Turmudzi Abu Isa Muhammad bin Isa dalam kitab sunannya dan ia berkata: hadits hasan sahih, jilid 4 hal.185, kitab keutamaan Jihad, bab tentang penjelasan amal yang paling utama]

ANTARA IMAN DAN ISLAM

Imam Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan firman Allah yang berbunyi: ”Orang-orang Arab Baduwi itu berkata: "Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah 'kami telah tunduk.” (QS. Al-Hujurat:14) Ibnu Katsir berkata: « Dari ayat ini dapat diambil kesimpulan bahwa iman lebih khusus dari Islam. Ini adalah madzhab Ahlussunnah Wal-jama’ah. Hal itu ditunjukkan oleh hadits Jibril as. ketika ia bertanya tentang Islam, kemudian tentang iman kemudian tentang ihsan. Maka urutannya naik dari yang umum ke yang khusus kemudian ke yang lebih khusus. [Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 hal.220]

ANTARA IMAN DAN ISLAM

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam