Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 25 November 2013

Pengertian Kebangkitan Islam

Pengertian Kebangkitan Islam




Kebangkitan Islam (Ash-Ashahwah al-Islâmiyah)

Pengertian Ash-Shahwah diambil dari kalimat ash-Shahwu, artinya sirnanya kabut. Yaumun Shahwun wa Samâun Shahwun (hari cerah dan langit cerah) Juga seperti kata orang Arab: Shahhatis Samâu (langit cerah), apabila bersih tanpa awan. Ash-Shahwu bisa juga berarti irtifâ’ an-Nahâr (tengah hari) [Al-Mu’jam al-Wasîth, materi Shad Ha’ Waw: hal.528]

Menurut pengarang Lisânul Arab, ash-Shahwu bisa juga berarti mabuk (tidak sadar) telah hilang. [Juz 14, hal.452-453] Makna ini disandarkan dengan kata umat Islam, ketika hendak menggambarkan kesadaran, keterjagaan dan kembalinya umat Islam kepada kebenaran. Jadi arti ash-Shahwu adalah sadar, terjaga dan kembali waspada setelah lalai, lupa dan tidak sadar.
Maka, ash-Shahwah al-Islâmiyah artinya benar-benar kembali kepada Allah Swt., secara akidah, ibadah, thariqah perjuangan, hukum, dan kembali kepada apa yang dilakukan oleh orang-orang saleh terdahulu, jauh dari penyelewengan akidah dan segala sistem masyarakat. [serupa dengan ini: Majdi ad-Daghir, Majallah al-Wa’yu al-Islâmi al-Kuwaitiyah, edisi 360, Sya’ban 1416 H/ Januari 1996 M: hal.20]

Fenomena kebangkitan Islam termasuk salah satu berita gembira terbesar kejayaan umat Islam. Ia adalah kejadian bersejarah yang memiliki petunjuk atau bukti. Ia datang setelah adanya usaha keras para Zionis selama hampir dua abad untuk mengalihkan arah umat Islam dari agamanya dan memisahkan mereka darinya. Ia juga datang saat manusia berada di salah satu persimpangan perjalanan sejarahnya, yang mana manusia sudah mulai putus asa dengan peradaban sistem kufur kapitalisme dan menunggu-nunggu hadirnya solusi baru. [serupa dengan ini: Muhammad Quthub, Wâqi’una al-Mu’âshir, hal.12]

Kebenaran di manapun adalah Islam, sekalipun memberontak darinya orang yang memberontak atau menyesatkan darinya orang yang sesat.

“Sesungguhnya harapan besar tergantung pada generasi pembawa berkah ini, generasi kebangkitan Islam yang mana sejarah pada masa ini sedang menyaksikan kelahirannya di banyak negara di bumi Allah. Di tangan generasi yang ditunggu-tunggu ini, Allah akan menyelamatkan manusia kembali sebagaimana Dia telah menyelamatkan mereka di tangan saudara-saudara mereka dahulu, hingga kembali dapat memulai perjalanan hidup yang suci di bawah naungan wahyu ilahi.” [Abdus Sattar Fathullah Said, Ma’rakatul Wujûd Baina al-Quran wa at-Talmûd: hal.28-29]

“Para musuh Islam, dari Yahudi, salibis dan lain-lain berusaha untuk menghalang lahirnya kebangkitan Islam ini, sebab mereka yakin seratus persen bahwa adanya kebangkitan ini adalah kiamat bagi mereka. Mereka berusaha keras untuk menghalanginya dengan usaha yang anarkis dan menggunakan segala cara-cara syaitan serta tipu muslihat yang sangat keji.
Tetapi kekuatan keimanan mampu menghancurkan setiap konspirasi untuk menghabisi Islam, juga kekuatan ini saling bantu-membantu untuk memproklamirkan kalimat Allah ke seluruh alam di hadapan kekuasaan Barat, sebagaimana yang juga dilakukan sebelumnya di hadapan dua kekuasaan Persia dan Romawi.” [Anwar al-Jundi, al-Mu’âsharah fi Ithâril Ashâlah, hal.74]

“Sungguh, kebangkitan Islam datang berdasarkan ketentuan dari Allah Swt. untuk mengeluarkan umat ini dari kesia-siaan yang sedang menimpanya dan menjadikannya seperti buih yang diseret oleh banjir, lalu membawanya kepada istiqamah (tetap/kokoh) di jalan kebenaran, juga dapat kembali memperkokoh akar-akarnya dan melaksanakan peran barunya dalam kehidupannya, yakni menyelamatkan dirinya dari kehinaan, peremehan dan perpecahan. Pada waktu yang sama pula dapat memancarkan sinar untuk manusia yang kebingungan agar dapat kembali menemukan jalannya.” [Anwar al-Jundi, al-Mu’âsharah fi Ithâril Ashâlah: hal.80]

Para imperialis mempergunakan segala kemampuan yang bisa mereka pergunakan dan manusia mengira pada satu masa bahwa imprialis telah menang, dan umat Islam ini masih tertidur pulas, tak akan bangun-bangun lagi. Namun tiba-tiba ia bangun dan bangkit seakan-akan tak pernah tidur sebelumnya. [menurut Sayyid Quthub, Fi at-Tarikh Fikratun wa Minhâjun, hal.9]

Inilah tabiat umat Islam. Ia mampu menyembuhkan dirinya. Umat Islam, sekalipun pernah dihinggapi beberapa penyakit yang melemahkan iman dan menjauhkannya dari manhaj Allah, namun di antara rahmat dan kasih sayang Allah, Dia menugaskan untuk umat ini orang-orang pembangkit.
Sesungguhnya Allah akan mengutus untuk umat ini di awal setiap seratus tahun, orang yang membangkitkan agamanya.” [HR. Abu Daud dalam Sunan-nya: juz 4 hal.109, dari Abu Hurairah ra. Hadits ini derajatnya hasan]

Para ulama yang mampu mengumpulkan kembali Umat dari kepingan-kepingan perpecahan, menghidupkannya dari kematian dan menyadarkannya dari ‘koma’nya; dengan Islam yang murni dan lengkap inilah dia mampu membangkitkan.

Pengertian Kebangkitan Islam

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Kehancuran Amerika Sistem Jahiliyah

Kehancuran Amerika Sistem Jahiliyah




Ada Apa Dengan Amerika?

Penulis Jerry Fowlawl berkata dalam bukunya yang berjudul “Dengarkan, hai Amerika”: “Kami mempunyai penelitian statistik mengejutkan tentang perceraian, kehancuran rumah tangga, aborsi, penyimpangan para remaja, kekacauan seksual, mengkonsumsi narkoba dan tindak kriminal pembunuhan. Saya menyaksikan sendiri ‘puing-puing’ manusia dan jiwa-jiwa yang terancam di ‘tumpukan’ yang jumlahnya melebihi perkiraan.” [Majallah al-Ummah al-Qathariyah, edisi Rajab 1403 H: hal.27]

Di Amerika:
-          Hidup lebih dari 3.000.000 gelandangan tanpa tempat tinggal dan mencari makanan dari tong-tong sampah.
-          Ada 38.000.000 jiwa yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang pantas sebab ketidakmampuan mereka membayar biayanya. [Majallah Falisthin, November 1994 M]
-          Jumlah orang-orang yang kecanduan minum minuman keras lebih dari 50%.
-          Antara 30.000 sampai 40.000 bayi yang meninggal dunia hanya akibat dari penyakit sepilis keturunan saja dalam waktu satu tahun.
-          Sedikitnya 1.000.000 kandungan gugur di setiap tahunnya, dan beribu-ribu bayi dibunuh seketika setelah mereka dilahirkan.
-          Kasus wanita hamil (di luar nikah) dari para siswi di sekolah-sekolah tingkat atas pada salah satu kota saja, mencapai 48%.
-          Kasus wanita hamil (di luar nikah) dalam salah satu tahun pada salah satu sekolah di kota New York, mencapai 2.487 wanita hamil. [Abdullah Nashih Ulwan, ad-Da’wah al-Islâmiyah wa al-Inqâdz al-‘Âlami: hal.11-13]
-          Salah seorang warga Amerika mengaku bahwa dia telah membunuh 33 pemuda setelah dia melakukan perbuatan homoseks dengan mereka, dan mayat-mayat mereka ditemukan terkubur di bawah rumahnya. [Majallah ad-Da’wah (al-Mishriyah), edisi 52 Syawal 1400 H: hal.12]
-          Ada satu opera (tempat pertunjukan) di kota New York yang para aktrisnya melakukan perbuatan homoseks di depan mata para penonton. Di opera lain, menghadirkan 10 orang pemeran, 5 laki-laki dan 5 perempuan, yang mereka melakukan hubungan seksual di depan penonton. [Abdullah Nashih Ulwan, ad-Da’wah al-Islâmiyah wa al-Inqâdz al-‘Âlami: hal.23]
-          55% tempat (ranjang) di seluruh rumah sakit dikhususkan untuk penderita sakit jiwa.
-          Penyakit stres menyebabkan kerugian yang sangat signifikan, hingga mencapai lebih besar dari kerugian yang disebabkan oleh penyakit cacar air 10.000 kali lipat.
-          Para dokter menyimpulkan bahwa 1 dari 20 orang Amerika akan menghabiskan hidupnya di rumah sakit jiwa. [sebagaimana di bukunya Muhammad Quthub, Jâhiliyatul Qarnil ‘Isyrîn, hal.164]

Ini belum termasuk beribu-ribu orang yang mati setiap tahunnya dengan sebab minuman keras dan narkoba, belum termasuk meningkatnya kasus perceraian dan meningkatnya kasus anak-anak yang tidak sah, belum termasuk penyakit AIDS yang sangat ganas dan korbannya tiap tahun kian bertambah. Juga belum termasuk putusnya hubungan rumah tangga dan sosial dengan bentuk yang mengerikan, dan lain-lain dari penyakit serta problematika.

Beberapa majalah dan surat kabar serta data statistik resmi juga memuat seperti ini malah lebih mengerikan lagi, dan tidak diragukan lagi bahwa data-data yang telah disebutkan bisa jadi bertambah dalam tahun-tahun berikutnya.

Seperti itu –bahkan mungkin lebih banyak lagi- juga ada dan terjadi di Prancis, Inggris, Jerman, Swedia dan Belanda serta semua negara-negara sistem kufur; negara yang menjadikan untuk mereka suatu manhaj yang berlawanan dengan agama Allah Swt. dan fitrah dari-Nya.

Jika peradaban Barat dan sistem-sistem jahiliyahnya sekarang telah bersiap-siap untuk jatuh dan melemah, maka sebelum mereka telah lebih dulu jatuh sistem komunisme di Rusia dan hancur total, mereka menghancurkan -dengan sebab diri mereka sendiri- dalam beberapa saat apa yang mereka bangun dengan tangan mereka dalam beberapa tahun.

Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong.” [QS.Ali Imraan:56]
Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah.” [QS.Ar-Ra’d:34]
Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)” [QS.As-Sajdah:21]

Diriwayatkan oleh Ibnu Katsir dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Yang dimaksud dengan al-‘Adzâb al-Adna adalah segala musibah dunia, penyakit dan kesulitan dunia.” [Tafsir Ibnu Katsir: juz 3 hal.463]

Dalam beberapa tulisan para pemikir dan jurnalis Barat yang mempelajari Islam serta mengakui dengannya, mereka menemukan satu hakikat besar, yaitu bahwa peradaban Barat telah gagal dan ‘bintang’-nya akan segera tenggelam, dan sesungguhnya kesempatan telah terpampang bagi peradaban Islam untuk mengambil alih perannya dari awal.

Sejarawan Prancis yang bernama Baba Skope berkata, “Sesungguhnya Islam adalah satu-satunya penyelamat yang diperlukan oleh seluruh dunia sekarang ini untuk menyelamatkannya dari kesemrawutan peradaban materialis modern, yang mana bila terus berlangsung pasti akan membawa kepada kehancuran manusia.” [Abdullah Nashih Ulwan, ad-Da’wa al-Islâmiyah wa al-Inqâdz al-‘Âlami: hal.61, dinukil dari Majallah al-Amân al-Lubnâniyah, edisi 57]

Spink Liz berkata: “Peradaban mempunyai perputaran seperti galaksi yang berputar, tenggelam di sini untuk terbit di sana, dan peradaban baru akan segera terbit dalam bentuk yang paling sempurna, yaitu peradaban Islam.” [Abdullah Nashih Ulwan, ad-Da’wa al-Islâmiyah wa al-Inqâdz al-‘Âlami: hal.62, dinukil dari Majallah al-Amân al-Lubnâniyah, edisi 57]

Sesungguhnya dunia sangat membutuhkan kepada risalah kita, kepada akidah kita, kepada peradaban kita, kepada Syariat kita, dan kepada sistem Islam lengkap kita yang menjamin setiap individu. Menjamin kemuliaan bagi setiap manusia, menjamin keselamatan pribadi, keselamatan harta dan keselamatan masyarakat, sebagaimana juga dapat menjamin kemajuan di segala bidang.

Tetapi sekarang siapa yang akan menyajikan risalah ini kepada manusia? Siapa yang sanggup menahan beban amanah dan panjangnya perjalanan mengikuti metode perjuangan Rasul Saw. dalam menegakkan Islam keseluruhan beserta Negara Islamnya?
Tidak lain kecuali para generasi kebangkitan Islam yang timbul sekarang dari segala penjuru dunia, yang mana Allah Swt. telah menjamin akan mengeluarkannya untuk membimbing manusia dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya dengan izin Tuhan mereka, yakni ke jalan Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Terpuji.

Kehancuran Amerika Sistem Jahiliyah

Hadits Berita Gembira Kejayaan Umat Islam

Hadits Berita Gembira Kejayaan Umat Islam




Hadits-Hadits Tentang Berita Gembira Kejayaan

Hadits-Hadits Nabi Saw. yang menjanjikan kejayaan dan memberikan berita gembira sebagiannya sebagai berikut:

>“Perkara ini (Islam) akan sampai seperti malam dan siang. Allah tidak membiarkan satupun rumah di kota juga satupun rumah di pedalaman kecuali Allah pasti memasukan ke dalamnya agama ini dengan kemuliaan dari Yang Maha Mulia atau dengan kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang dengan kemuliaan itu Allah memuliakan Islam, dan dengan kehinaan itu Allah menghinakan kekufuran.” [HR. Imam Ahmad Bin Hanbal dalam Musnad-nya:4/130; HR. Hakim dalam al-Mustadrak:4/430. Hakim berkata bahwa riwayat ini shahih menurut syarat Syaikhain tetapi mereka berdua tidak meriwayatkannya. Al-Albani berkata, “Riwayat ini hasan shahih, menurut syarat Muslim]

>“Senantiasa ada segolongan dari umatku yang membela kebenaran, tidak bisa memudharatkan mereka oleh orang yang menghinakan mereka dan oleh orang yang menentang mereka sampai hari kiamat hingga datang ketentuan Allah, dan merekapun tetap masih seperti itu.” Dalam riwayat lain, “Hingga mereka berperang dengan Dajjal.” Dalam riwayat lain lagi, “Hingga turun Isa anak Maryam dan merekapun jaya.” [Muttafaq ‘Alaih: HR. Bukahri dalam Shahih-nya pada Hâsyiyah as-Sanadi: juz 2 hal.286, dari Mu’awiyah ra.; HR. Muslim dalam Shahih-nya pada Syarah an-Nawawi: jilid 5 juz 13 hal.65, dari Tsauban ra.] Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, “Semua riwayat ini derajatnya shahih dan tidak ada yang bertolak belakang.”

>“Kenabian ada bersama kalian sepanjang waktu yang Allah kehendaki kenabian itu ada, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian ada Khilafah berdasarkan manhaj kenabian sepanjang waktu yang Allah kehendaki Khilafah itu ada, kemudian Dia mengangkatnya apabila Dia menghendakinya. Kemudian ada kekuasaan zalim sepanjang waktu yang Allah kehendaki kerajaan itu ada. Kemudian ada kekuasaan diktator sepanjang waktu yang Allah kehendaki kekuasaan itu ada, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendakinya, kemudian akan ada Khilfah sesuai manhaj kenabian.” [HR. Imam Ahmad dalam al-Musnad pada al-Fath ar-Rabbani: juz 23 hal.10, dari Hudzaifah ra. Al-Hafizh al-Haitsami dalam Mujamma’ az-Zawâid:6/88. Para perawinya adalah orang-orang terpercaya. Riwayat ini dikatakan shahih oleh al-Iraqi]

Yang menyejukkan dari hadits ini adalah bahwa di sana akan datang satu masa, nanti kehidupan kaum Muslimin berada di bawah naungan Khilafah yang mendapat petunjuk berlandaskan manhaj kenabian, keterasingan dan keterpurukan yang sedang melanda Islam dan kaum Muslimin sekarang akan hilang, dan pada masa itu kejayaan akan kembali diperoleh oleh umat Islam.

>“Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali kaum Muslimin berperang dengan orang Yahudi, maka kaum Muslimin membunuh dan membasmi mereka sampai ada di antara orang yahudi yang bersembunyi di belakang batu dan pohon. Ketika itu batu atau pohon itu berkata, “Hai Orang Islam, hai hamba Allah, ini orang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah dan bunuh dia”, kecuali pohon Gharqad sebab itu pohon Yahudi.” [Muttafaq ‘Alaih: HR. Imam Bukhari dalam Shahih-nya (Fathul Bâri): juz 6 hal 604; HR. Imam Muslim dalam Shahih-nya (Syarah an-Nawawi): jilid 16 juz 18 hal.44-45, dari Abi Hurairah ra. Lafaznya dari Muslim. Gharqad adalah sejenis pohon berduri yang sangat dikenal di negeri Baitul Maqdis]

Juga terdapat sabda Nabi Saw.,
Islam pada awalnya adalah asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula seperti semula. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing.” [HR. Imam Muslim dalam Shahih-nya pada Syarah an-Nawawi: jilid 1 juz 2 hal 175. Kitabul Iman, Bab Bayân annal Islâm Bada a Gharîban, dari Abi Hurairah]

Muhammad Ghazali menyatakan: Ada orang yang menyebutkan sebagian hadits ini kepadaku dan seakan-akan dia memahami dari hadits itu bahwa Islam akan menyusut dan melemah, dan kepada orang yang mendengar hadits ini agar berekonsiliasi dengan kezaliman dan mengambil muka (mujamalah) kepada orang-orang kuat dan pasrah untuk terbenam yang tidak bisa dihindari.
Menyebutkan hadits ini dan memahaminya dengan pemahaman seperti itu adalah suatu penyakit lama yang sudah menyebar luas...
Sebenarnya, hadits ini dan hadits-hadits semisalnya mengisyaratkan akan masa-masa krisis yang akan dihadapi oleh kebenaran dalam perjalanan panjangnya, sebab kebatilan tidak akan pernah menyerah begitu saja bahkan barangkali keberaniannya sampai kepada bahwa dia berani menerobos masuk ke dalam batasan-batasan Islam dan berusaha untuk melenyapkannya. Namun kegelapan akan tetap sirna di hadapan orang-orang yang membenarkan apa yang dijanjikan oleh Allah, mereka melawan kesesatan mati-matian, tidak merasa asing dengan suasana fitnah yang mereka hidup di dalamnya dan tidak merasa terhina karena keterasingan secara rohani dan pemikiran yang mereka alami. Mereka senantiasa melaksanakan kewajiban mereka terhadap Allah Swt. hingga hilang kesusahan dan Islam keluar dari cobaannya dalam keadaan kuat dan mulia.
Kemudian, keterasingan dalam Islam tidak akan berlangsung lama namun itu akan lepas dan lenyap, sebab keterasingan adalah ibarat gejala yang timbul dari suatu penyakit seperti penyakit-penyakit biasa lainnya. [Muhammad Ghazali, Qadzâiful Haq: hal.187-188]

“Janji ini pernah terjadi sekali di tangan Rasulullah Saw. dan para Khalifahnya serta di tangan orang-orang yang datang setelah mereka pada waktu yang cukup lama, namun ketika kaum Muslimin berlepas dari keIslaman mereka atau dari sebagiannya, mereka jadi seperti sekarang ini. Tetapi sekali lagi, ini bukan akhir perjalanan. Sesungguhnya janji Allah Swt. masih berlaku, menunggu golongan orang-orang Islam yang akan membawa panji dan bergerak maju menyempurnakan perjalanan yang telah dimulai oleh Nabi Muhammad Saw. dan para sahabatnya.” [Sayyid Quthub, Fî Zhilâlil Quran: juz 3 hal 1644, pada tafsir ayat 23 dari surah at-Taubah]

Selama umat Islam berjalan di jalan yang benar, maka mereka akan sampai dengan izin Allah kepada kejayaan sesuai janji yang diberikan Allah Swt. dan diberitakan oleh Rasulullah Saw.
Tetapi jika janji Allah belum terwujud pada masa tertentu, maka hendaklah kaum Muslimin menunggu, hendaklah mereka kembali introspeksi syarat-syarat janji itu pada diri mereka, dan hendaklah mereka memperhatikan keikhlasan niat mereka, kebenaran iman mereka, kesalehan amal mereka, kekuatan usaha mereka, kejujuran Jihad mereka dan penyesuaian diri mereka terhadap risalah-risalah yang mereka bawa. [Adnan an-Nahwi, Liqâ’ al-Mu’minîn, juz 2 hal.213]

Kaum Muslimin harus meyakini bahwa mereka tidak akan mendapatkan kemenangan dan tidak akan mendapatkan kejayaan hingga mereka menolak semua sistem kufur semacam demokrasi dan kembali menjalankan metode perjuangan Rasul Saw. dalam menegakkan seluruh Syariah termasuk Negara Islam; metode perjuangan Rasul itu jelas tanpa mengikuti sistem kufur.

Bila kejayaan umat Islam adalah janji Allah yang pasti terjadi dan janji itu memang pasti terjadi dengan kehendak Allah dan karunia-Nya, maka seluruh bukti dan tanda-tanda baik menunjukkan akan hal itu. Di antara bukti dan tanda baik terpenting dan terkuat adalah sebagai berikut:
> Hancurnya sistem-sistem jahiliyah.
> Kebangkitan Islam.
Mari kita mulai mengutarakan tentang hancurnya sistem-sistem jahiliyah, dengan pertolongan dan taufiq-Nya.

Hadits Berita Gembira Kejayaan Umat Islam

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Janji Kejayaan Bagi Umat Islam

Janji Kejayaan Bagi Umat Islam




Kejayaan adalah sebuah janji yang pasti didapat oleh umat Islam

Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” [QS.Al-Qamar:45] Ibnu Katsir berkata, “Ketika ayat ini turun dan didengar oleh Umar Bin Khatthab ra., dia berkata dengan penuh rasa heran, “Golongan apa yang akan dikalahkan? Golongan apa yang akan ditaklukkan?” Maka ketika terjadi perang Badar, Umar melihat Rasulullah Saw. memakai baju besi dan berkata, “Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” Saat itu, baru Umar mengetahui akan ta’wil ayat tersebut.” [Al-Hafizh Ibnu Katsir, Tafsîr al-Quran al-‘Azhîm: juz 4 hal 267]

Di awal-awal dakwah Nabi Saw. di Mekkah, beliau menyebarkan Islam kepada kabilah-kabilah Arab dan meminta bantuan mereka serta menjanjikan kepada mereka bahwa mereka akan dapat menguasai kerajaan Kisra dan Qaisar. [As-Suhaili, ar-Raudhul Unfu: juz 2 hal 180]

Nabi Saw. selalu menanamkan keyakinan di hati para sahabatnya dan mengukuhkan kebenaran ini untuk seluruh manusia.
Dari Khabbab ra., dia berkata, “Kami mengadu kepada Rasulullah Saw. Saat itu beliau sedang berbaring dengan berbantalkan selendang di bawah naungan Ka’bah.
Kami berkata kepada beliau, “Apakah engkau tidak memohon agar kita menang? Apakah engkau tidak berdoa untuk kita?” Maka Rasulullah Saw. bersabda, “Dahulu, seorang laki-laki sebelum kalian, dia dikubur di dalam tanah, lalu tubuhnya digergaji dari atas kepalanya sampai ke bawah perutnya hingga tubuhnya terbelah menjadi dua, namun itu tidak bisa menghalangnya dari agamanya. Demi Allah, kejayaan itu pasti akan datang, hingga orang yang berjalan dari Shan’a (Iraq) menuju Hadra Maut (Iran) tidak merasa takut kecuali hanya kepada Allah atau takut kepada srigala yang akan menerkam dombanya. Tetapi sungguh kalian bersikap terburu-buru.”

Adiy Bin Hatim menceritakan kisah keIslamannya, dia berkata, “Rasulullah Saw. berkata kepadaku, “Hai Adiy Bin Hatim, aku tahu apa yang menghalangi engkau untuk memeluk agama Islam. Engkau berkata bahwa yang memeluk agama ini hanya orang-orang lemah dan tidak memiliki kekuatan apa-apa malah telah diusir oleh orang Arab. Apakah engkau tahu al-Hirah? [Al-Hirah adalah sebuah kota yang jaraknya 3 mil dari Kufah] Aku menjawab, “Aku tidak pernah melihatnya tetapi aku pernah mendengarnya.”
Rasulullah Saw. bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku di tangannya, Allah pasti akan menyempurnakan perkara (agama) ini hingga orang yang pergi dari al-Hirah menuju ke Mekah lalu dia tawaf di Baitullah akan merasa aman walaupun tanpa ada seorangpun yang bersamanya, dan Allah pasti akan menaklukkan kerajaan Kisra Bin Hurmuz.” Aku berkata, “Kerajaan anak Hurmuz?!” Beliau bersabda, “Benar, Kisra Bin Hurmuz. Harta juga akan melimpah ruah hingga tidak ada lagi orang yang mau menerimanya.”
Adiy berkata, “Benar apa yang dikatakan Nabi Saw. itu. Ini orang yang pergi dari Hirah menuju Mekah dan tawaf di Baitullah dia merasa aman walaupun tidak ada seorangpun yang bersamanya, dan aku termasuk orang yang ikut menaklukkan kerajaan Kisra. Demi Dzat yang jiwaku ditangannya, hal ketiga yang diucapkan Rasulullah Saw. pasti akan terjadi nanti.” [HR. Bukhari dalam Shahih-nya pada Hâsyiyah as-Sanadi: juz 2 hal 278 bab ‘Alâmat an-Nubuwwah fi al-Islâm; HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya: juz 4 hal 257, 378, 375. Juga dimuat oleh Ibnu Kastir dalam al-Bidâyah wa an-Nihâyah: juz 5 hal 66]

Dan sesungguhnya telah Kami tulis di dalam Zabur (sesudah Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.” [QS.Al-Anbiyaa’:105]

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur:55)

Imam Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat ini, “Ini adalah janji dari Allah Swt. untuk Rasul-Nya, bahwa Dia akan menjadikan umatnya sebagai khalifah di muka bumi, yaitu pemimpin-pemimpin manusia dan menguasai mereka. Dengan mereka, akan tercipta kemaslahatan negeri dan semua orang akan tunduk kepada mereka. Allah juga berjanji akan menggantikan ketakutan mereka (terhadap manusia) menjadi rasa aman dan dapat menguasai mereka. Semua janji itu telah Allah wujudkan –dan Hanya kepada-Nya segala pujaan dan pujian- sebab sebelum Rasulullah wafat, Allah Swt. telah memberikan kepadanya penaklukan Mekah, Khaibar, Bahrain dan seluruh jazirah Arab, juga seluruh negeri Yaman. Beliau juga dapat memungut pajak (jizyah,zakat,dll) dari orang-orang Majus Hajr dan sebagian wilayah pesisir Syam. Beliau juga mendapat hadiah dari Hiraklius Raja Rum, Penguasa Mesir dan Alexandri (yakni Muqauqis), juga hadiah dari raja-raja Uman serta Negus Raja Ethiopia.
Setelah Rasulullah Saw. wafat dan Allah memberikan kemuliaan yang ada di sisi-Nya untuknya, kepemimpinan dipegang oleh Khalifahnya yang bernama Abu Bakar ra.
Tak lama setelah wafatnya Nabi Saw., Abu Bakar mengirim pasukan Islam ke negeri Persia, Syam dan Mesir, maka Allah memberikan kemenangan kepada mereka atas negeri-negeri ini.
Allah pun memanggil Abu Bakar dan memberikan kemuliaan yang ada di sisi-Nya untuknya...
Allah memberikan kemenangan di masa-masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab atas seluruh negeri-negeri yang ada di Syam dan seluruh wilayah-wilayah Mesir. Dia juga dapat menekan Persia dan mengguncang Kisra serta menghinakannya seburuk-buruk penghinaan dan mengguncang sampai ke seantero kerajaannya. Dia juga dapat menghambat sepak terjang Qaisar dan mengangkat tangannya (kekuasaannya) dari negeri-negeri Syam lalu dia juga menaklukkan Qonstantinopel. Dia juga menyedekahkan semua harta Kisra dan Qaisar di jalan Allah, tepat seperti apa yang dijanjikan Rasulullah Saw. yang datang dari janji Tuhan-nya.
Kemudian, setelah masa Khilafah Utsman Bin Affan, kekuasaan pemerintahan Islam meluas sampai ke ujung timur dan barat. Umat Islam dapat menaklukkan negeri-negeri di wilayah barat sampai ke ujung; Andalusia, Qabrus, negeri-negeri Qirwan dan lainnya hingga berakhir di samudera Atlantik, dan dari sisi timur sampai ke ujung negeri Cina. Pada Khilafahnya juga, Kisra terbunuh dan takluklah seluruh kerajaannya. Umat Islam juga dapat menaklukkan kota-kota di Iraq, Khurasan dan Ahwaz. Pajak (jizyah,zakat,dll) dari wilayah-wilayah timur dan barat diserahkan ke hadapan Amirul Mu’minin Utsman Bin Affan ra.
Itulah janji yang disebutkan Rasulullah Saw. seperti yang tersebut dalam hadits shahih. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah telah melipat bumi untukku, maka aku dapat melihat wilayah-wilayah timur juga barat, dan kekuasaan umatku akan sampai kepada wilayah-wilayah yang diperlihatkan kepadaku itu.” [Tafsir Ibnu Katsir: jilid 3, hal.300-302]

Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.” [QS. Ash-Shaafaat:171-173]

“Maksudnya adalah janji kemuliaan mereka atas musuh mereka di dunia dan di akhirat.” [Tafsir Nasafi: juz 4 hal.31]

Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)” [QS.al-Mu’min:51]

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Dia-lah yang mengutus Rasulnya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” [QS.Ash-Shaaf:8-9]

Kehendak Allah terwujud, maka nampaklah jalan hidup Islam di atas agama dan ideologi lainnya, sebagian besar daerah di muka bumi tunduk kepada Islam yang terwujud dalam Negara Islam, hanya dalam jangka waktu satu abad atau kurang. Islam dan kekuasaan Negara Islam terus menyebar luas sekalipun dihadang oleh setiap orang yang mencoba membendungnya di seantero jagat -dengan perang dan tipu muslihat- sebagai perwujudan dari janji Allah yang tidak akan terhenti oleh usaha mereka (musuh Islam), sekalipun usaha itu mencapai puncak kekuatan, tipu muslihat dan penyesatan. Semua itu didapat jika Islam tegak beserta Syariahnya termasuk Negara Islamnya dengan metode perjuangan Rasul Saw.

Janji Kejayaan Bagi Umat Islam

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam