Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 10 Oktober 2013

Apakah Khilafah menasionalisasi industri penting

Apakah Khilafah menasionalisasi industri penting




58. Apakah pengadopsian Ekonomi Kapitalis bukan jalan kemajuan bagi dunia Muslim?

Realitasnya pendapat ini hanyalah propaganda dari Barat. Kapitalisme mungkin dominan di era ketika perekonomian global bernilai $60 trillion, namun kita harus mengakui capaiannya yang lain. Perekonomian dunia mungkin menghasilkan kekayaan fantastis dengan didorong demokrasi liberal, tapi separuh populasi dunia tidak punya cukup makanan hari ini karena mereka berpenghasilan kurang dari $2 per hari, 95% penduduk dunia hidup dengan kurang dari $10. (World Bank Development Indicators 2008) Kemiskinan dunia mengalami percepatan di dalam dominasi Kapitalisme.

Kesuksesan kapitalisme berikutnya adalah menciptakan kegagalan terbesar kesejahteraan dalam sejarah. Sementara mayoritas orang di dunia kelimpungan bertahan hidup dengan beberapa dollar, AS punya milyuner terbanyak, dalam perekonomian dunia yang paling timpang. Di 2006 World Institute for Development Economics Research PBB mengeluarkan kesimpulan sebuah penelitian global. Sejumlah temuannya sangat mencengangkan. Dengan mengumpulkan penelitian dari berbagai negara sekeliling dunia, penelitian itu menyimpulkan bahwa 1% terkaya di dunia memiliki 40% kekayaan planet ini dan hanya 10% populasi dunia memiliki 85% aset dunia. (www.iariw.org/papers/2006/davies.pdf) Richard Robbins dalam bukunya yang menang penghargaan, 'Global Problems and the Culture of Capitalism' mengkonfirmasi hal ini ketika dia berkata: 'Munculnya Kapitalisme mewakili sebuah budaya yang dalam banyak aspek adalah yang paling sukses yang pernah diterapkan dalam hal mengakomodasi banyak individu dalam kenyamanan dan kemewahan relatif dan absolut. Namun, ia tidak sesukses itu dalam mengintegrasikan semua dalam timbangan yang sama, dan kegagalannya ini tetap salah satu problem terbesarnya.'

Kapitalisme telah gagal dalam mendistribusikan kekayaan secara adil, perlunya untuk terus tumbuh (pertumbuhan ekonomi perpetual) menghasilkan 'Gelembung dan Kempes' dan pasar-pasar finansial telah menciptakan kekacauan karena berpikir jangka pendek. Ekonomi kapitalis menyebabkan keserakahan dan eksploitasi dan Mata Uang Kertas (Fiat) menyebabkan fluktuasi harga. (Lebih lanjut lihat 'Geopolitical myths,' Khilafah.com)

59. Adakah sektor swasta dalam Khilafah?

Karena sebagian besar penguasa di tanah-tanah Muslim gagal menyediakan pelayanan memadai bagi rakyat, hal ini telah memberi sektor swasta kondisi untuk tumbuh dalam perekonomian yang punya sedikit batasan mengenai apa yang boleh dimiliki. Ini telah mengakibatkan banyak perusahaan asing menyediakan layanan dasar bagi rakyat dan banyak industrialis dan pebisnis yang dekat dengan penguasa juga ikut meramaikan.

Islam tidaklah melawan kepemilikan dan sektor swasta. Namun Islam telah mengatur beberapa komoditas tertentu sebagai kepemilikan rakyat yang tidak dibolehkan untuk dimiliki secara pribadi. Dalam Khilafah, sektor publik bersasaran menyediakan layanan dasar yang dibutuhkan tiap orang untuk hidup secara pantas, seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga tidak ada orang, kaya maupun miskin, dibiarkan dalam kondisi kekurangan. Sektor swasta memiliki peran penting untuk dijalankan, namun ia melengkapi sektor publik dan dibangun di atasnya, bukan berfungsi sebagai pengganti sektor publik. Perusahaan swasta akan didorong dan sistem zakat yang jelas dan tidak membebani diterapkan sehingga memungkinkan bisnis tumbuh subur. (Lebih rinci rujuk "Economic system of Islam" Hizb ut-Tahrir)

60. Apakah Khilafah menasionalisasi industri penting?

Konsep nasionalisasi tidak ada dalam Islam. Ini adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh negara-negara kapitalis ketika sifat eksploitatif kebebasan kepemilikan terlihat jelas. Dalam rangka mengatasi hal ini sebuah cara dikembangkan - nasionalisasi, di mana aset berpindah dari tangan swasta ke sektor publik karena kepentingan nasional.

Dalam Islam kepemilikan kekayaan, aset dsb. telah jelas diatur. Aturan Islam dalam perkara itu didasarkan pada kegunaan dan sifat dasarnya. Islam menentukan semua fasilitas yang mendasar adalah milik rakyat. Islam menetapkan fasilitas apapun yang dianggap tak terpisahkan bagi komunitas, yang tanpa itu mereka kesulitan untuk hidup sebagai komunitas, merupakan kepemilikan rakyat. Fasilitas seperti itu dimiliki publik dan diurus oleh negara untuk kemanfaatan semua warga. Ini digali dari hadits Nabi Saw.
"Manusia berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api."
Hadits ini menyebutkan tiga hal namun kita bisa melakukan analogi dan mendapatkan hukum atas semua fasilitas komunitas yang mutlak harus ada. Maka sumber air, hutan, ladang minyak dan sejenisnya semua adalah milik rakyat sebagaimana juga masjid, sekolah negara, rumah sakit negara, ladang batubara, pembangkit listrik, jalan raya, sungai, laut, danau, selokan umum, teluk, selat, bendungan dsb. Tentu Islam membolehkan kepemilikan jika perkaranya bukan yang mendasar bagi komunitas. Solusi ini memiliki efek yang unik bagi masyarakat, karena ia memastikan semua orang mendapatkan berbagai keperluan dasar hidup dan bukan di tangan monopoli korporat ataupun harganya tak terjangkau. (Lebih rinci rujuk "Economic system of Islam" Hizb ut-Tahrir)
Apakah Khilafah menasionalisasi industri penting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam