Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 12 Juli 2013

Terorisme di Masa Nabi Muhammad

Terorisme di Masa Nabi Muhammad
 



Terorisme Masa Nabi Muhammad

1. Teror Yang Dilakukan Kaum Kafir Musyrik Terhadap Umat Isam
Nabi Saw. diutus untuk menyeru manusia agar mengesakan dan menaati Tuhannya. Ia juga diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia menaati syariah. Terhadap tugas yang terakhir ini, Nabi Saw. memulai dari diri sendiri. Nabi Saw. tampil sebagai manusia terbaik, pilihan dan pantas menjadi suri tauladan. Ia tidak pernah menzhalimi seseorang baik dengan perkataan maupun perbuatannya. Sebaliknya, Nabi Muhammad merupakan pemimpin terbaik bagi seluruh manusia.

● Nabi pernah berkirim surat kepada kaisar Romawi untuk mengajak kaisar beserta rakyatnya memeluk Islam. Isi dari surat itu adalah sebagai berikut;
Dari Muhammad, hamba dan utusan Allah. Kepada Heraclius, kaisar agung Romawi. Keselamatan bagi mereka yang mengikuti petunjuk-Nya. Aku mengajak Anda menuruti ajakan Islam. Masuklah ke dalam agama Islam niscaya anda akan selamat. Dengan begitu, Tuhan akan memberimu pahala dua kali. Jika Anda menolak maka dosa-dosa rakyatmu juga menjadi tanggungan anda. Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” [Imam Bukhari, hadits nomor 7]

● Nabi Muhammad juga pernah mengirim surat pada kaisar Kisra bin Harmuz, raja Persia. Isi surat itu sebagai berikut;
Dari Muhammad utusan Allah. Kepada Kisra, kaisar agung Persia. Keselamatan bagi mereka yang mengikuti petunjuk, mengimani Allah, mengimani Rasul-Nya dan bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba serta utusan-Nya. Aku mengajak anda atas nama ajakan Allah. Aku adalah utusan Allah untuk seluruh manusia. Memperingatkan mereka yang masih hidup dan memberikan yang benar kepada golongan kaum kafir. Jika anda menyerah dan masuk Islam, maka anda akan selamat. Jika menolak, maka dosa semua orang Majusi menjadi tanggungan anda." [Ibnu Jarir at Thabari, At Taarikh]

Tampak jelas betapa mulia kepribadian Nabi Muhammad sebagai kepala daulah Islam. Kaisar Heraklius ketika membaca surat dari Nabi Saw., kaisar ini memanggil sejumlah orang Arab untuk dimintai keterangan. Setelah mendengar keterangan langsung dari orang-orang Arab sendiri, dia berkata, “Jika keterangan yang anda berikan ini benar, ia pasti akan memperoleh kekuasaan yang ada di bawah dua telapak kakiku ini. Saya kira, dulu ia bukanlah segolongan dengan kalian. Kalau saja tahu, saya pasti akan segera menemuinya dengan cara apapun. Kalau berada bersamanya, pasti saya akan mencuci kedua telapak kakinya.” [Imam Bukhari, op.cit.]

Tapi dasar keburukan manusia. Kebanyakan orang musyrikin, kaum Yahudi, Nasrani dan umat-umat lain saling bahu membahu, berkomplot melawan Nabi Saw. Mereka menipu Nabi Muhammad dengan berbagai cara.

Allah Swt. berfirman,
“Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat ayat Allah.” (QS. Al An’aam [6]:33)

”Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS. Al Anfaal [8]:30)

Nabi Saw. pernah bersabda sebagai berikut,
“Aku telah banyak disakiti karena ingin meninggikan agama Allah. Tak ada seorangpun di dunia ini yang merasakan sakit melebihi rasa sakitku [ketika ingin meninggikan agama Allah] itu. Aku juga telah banyak ditakut-takuti dan diancam karena hendak meninggikan agama Allah. Dan tak ada seorangpun di dunia ini yang merasa takut dan diancam melebihi aku [ketika ingin meninggikan agama Allah].” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad). [Sunan Turmudzi, al qiyamah, bab haddatsana hunaad akhbarana mu-awiyah 7/170. imam Turmudzi mengatakan bahwasanya hadits ini hasan dan sahih. Sunan Ibnu Majah, muqoddimat bab 11. Sunan Ahmad, 19/245, 21/443]

Musuh-musuh Nabi Saw. berusaha merusak citra Islam dengan segala cara. Bukan hanya itu. Bahkan mereka juga berusaha merusak citra Nabi Muhammad sendiri secara membabi buta.
Kaum kafir selalu menyiksa umat Islam dengan berbagai siksaan. Mereka merampas harta, mengusir, menyiksa dan membunuhi umat Islam. Karena menghadapi siksaan dari kaum musyrik berikut persekongkolan kaum Yahudi serta Nasrani, umat Islam terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka, Makah, berhijrah ke Habasyah. Tapi kelakuan kaum musyrik tidak hanya berhenti sampai di sini. Setelah umat Islam berhijrah ke Habasyah, mereka pun lantas mempengaruhi raja Habasyah agar menentang umat Islam. Tapi Allah Maha Pemberi Kedamaian dan menenangkan hati raja tersebut. [lihat al bidayah wa an nihayah]

Selain berhijrah ke Habasyah, umat Islam juga terpaksa berhijrah ke Madinah. Semua ini adalah dalam rangka lari dari ancaman teror orang-orang musyrik sekaligus untuk keberhasilan tegaknya Negara Islam. Rasulullah terpaksa meninggalkan kota Makah, tanah kelahiran dan nenek moyangnya menuju Madinah setelah adanya usaha pembunuhan atas diri beliau.
Meskipun kota Mekah sudah ditinggalkan Rasul Saw. dan kaum muslimin, tetap saja orang-orang musyrik tidak membiarkan Nabi Saw. dan pemeluknya hidup damai begitu saja. Bahkan, kaum musyrik melakukan agresi militer ke daulah Islam di Madinah untuk menghancurkan umat dan daulah Islam. Hal ini terjadi pada saat perang Badar.

Setelah itu terjadilah perang Uhud. Dalam perang ini, kaum musyrik menjadi begitu sombong dan beringas. Nabi Saw. sempat menderita luka-luka. Semakin giranglah hati kaum musyrik. Mereka berusaha sebisa mungkin membunuh Nabi Saw. dalam perang ini. Tapi Allah menjaganya dari kematian.

Selanjutnya terjadilah perang Khandaq. Dalam perang ini, pasukan kaum musyrik begitu banyak. Jumlah yang belum pernah tercatat dalam sejarah perang di jazirah Arab. Pasukan yang begitu banyaknya ini dikerahkan untuk menghancurkan umat Islam dan Nabinya. Tapi dalam perang ini musuh pun kerepotan dan kalang kabut.

Semua ini menunjukkan bahwa yang melakukan teror adalah orang-orang musyrik. Merekalah para terorisnya. Dan umat Islam-lah yang menjadi sasaran teror.

Terorisme di Masa Nabi Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam