Teror
Yahudi
Terhadap Umat Islam
2. Teror Yang Dilakukan
Kaum Yahudi Terhadap Umat Islam
Pada masa Nabi Saw., kaum Yahudi banyak melakukan tipu daya dan
fitnah terhadap Islam, di antaranya adalah seperti berikut ini;
● Mengeluarkan berbagai fitnahan tentang
Islam kepada penduduk Makah.
● Meyakinkan para kaum musyrik bahwa
agama kufur mereka jauh lebih baik
daripada Islam.
Ketika berhijrah ke Madinah, Nabi Saw., sebagai kepala negara dan pemimpin umat Islam menandatangani perjanjian dengan kaum Yahudi. [Teks perjanjian ini
bisa ditemukan dalam buku Muhammad Hamidullah, al Watsa-iq as siyasiyyah, halaman
57, 59. Teks-teks semacam ini juga mudah ditemukan dalam buku-buku hadits,
sirah dan sejarah]
Pasal ke 16 dari perjanjian ini berbunyi,
bahwa umat Yahudi yang ikut melakukan hijrah akan memperoleh kedamaian, ketentraman, tidak disakiti
ataupun dimusuhi. Adapun pasal ke 44 berbunyi bahwa antara umat Islam dan
Yahudi harus saling bantu ketika ada pihak musuh yang menyerang Yatsrib
(Madinah).
Begitulah. Setiap pasal dalam perjanjian itu
sangatlah jujur dan adil. Perjanjian adalah piagam bijaksana antara negara Islam dan Yahudi.
● Tapi kaum Yahudi tidak menepati perjanjian
ini. Mereka malah selalu menyakiti umat Islam dengan berbagai cara.
● Kaum Yahudi pernah berusaha
membunuh Nabi Saw.
dengan cara melemparinya dengan batu dari atas bangunan ketika Nabi Saw. sedang duduk. Huyai bin
Akhtab, seorang pemuka Yahudi berkata kepada para pengikutnya, “Kalian tidak
akan bisa melihat Muhammad sedekat seperti saat ini. Maka manfaatkan kesempatan
ini. Lempari Muhammad dengan batu-batu. Bunuh. Dengan begitu, kalian tak akan
melihat keburukan yang ditimbulkan olehnya lagi.” Mendengar ini, orang-orang
itu lantas menghampiri dua batu besar tempat menumbuk biji-bijian. Seorang
perkasa di antara mereka hendak melemparkan batu itu kepada Nabi Saw. Tapi Allah
Swt. menahan tangan mereka. Akhirnya malaikat Jibril
datang menghampiri Nabi Saw. dan menyuruhnya berdiri,
meninggalkan tempat itu. Turunlah ayat Allah,
“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang
diberikan Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud
hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah
menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada
Allah sajalah orang-orang mu'min itu harus bertawakkal.” (QS. Al Maidah[5]:11) [Hal ini dikatakan oleh Ibnu Jarir at Thabari 6/144, 145 ketika menafsiri
ayat tersebut. Hal ini juga terdapat dalam sunan Baihaqi 9/200, kemudian juga
dalam ad dalaail 2/446]
Juga ayat setelahnya yang berbunyi,
“…dan kamu (Muhammad) senantiasa akan
melihat kekhianatan dari mereka…” (QS. Al Maidah[5]:13)
● Kaum Yahudi pernah berusaha membunuh
Nabi dengan cara meracuni daging kambing.
Diceritakan dari Anas,
Seorang wanita Yahudi menghadap Rasul Saw. dengan membawa daging kambing yang telah dibubuhi racun. Nabi Saw. memakan daging kambing yang beracun itu. Pada kesempatan lain, wanita itu
lantas dipanggil dan Rasul Saw. bertanya perihal perbuatannya
ini. Wanita Yahudi itu menjawab, “Aku ingin membunuhmu.” Nabi Saw. berkata, “Hampir saja Tuhan memberimu kekuasaan untuk itu.” Kemudian para
sahabat berkata, “Mengapa kita tidak membunuh saja wanita ini?” Nabi Saw. menjawab, “Jangan.” Anas berkata, “Saya masih melihat bekas pengaruh
racun itu di uvula Rasulullah.” (HR.
Bukhari-Muslim). [Bukhori, hadits no 2617. Muslim, hadits no 2190] [Uvula adalah
bagian langit-langit mulut dekat tenggorokan yang menonjol ke bawah]
Dari Abu Hurairah ra. berkata,
”Ketika pembebasan Khaibar, Nabi Saw. diberi persembahan berupa
daging kambing yang telah dibubuhi racun. Kemudian Nabi Saw. berkata, "Aku minta agar semua orang di sana yang beragama
Yahudi dikumpulkan.” Para sahabat pun sibuk mengumpulkan orang-orang Yahudi
tersebut. Setelah berkumpul Nabi Saw. bersabda, “Aku ingin bertanya
sesuatu kepada kalian. Apakah kalian mau berkata jujur perihal itu? Orang-orang
Yahudi menjawab, “Ya.” Lantas Nabi Saw. bertanya pada mereka,
“Siapakah adanya orang tua kalian?”
Mereka menjawab, “Si fulan ini.”
Kemudian Nabi berkata, “Kalian bohong. Orang tua kalian adalah si fulan
itu.”
Mereka menjawab, “Engkau benar, Muhammad.”
Nabi Saw. bertanya lagi, “Apakah kalian mau jujur menjawab apa yang akan aku
tanyakan?”
Orang-orang Yahudi itu menjawab, “Baik, Abu Qasim. Toh kalau kami
berbohong, engkau pun tahu kebohongan kami, seperti engkau tahu kebohongan yang
ada pada orang-orang tua kami.”
Mendengar itu, Nabi Saw. lantas bertanya, “Siapakah
penghuni neraka?”
Mereka menjawab, “Kami akan berada di sana sebentar. Setelah itu, kalian
yang akan menggantikan kami.”
Nabi Saw. berkata, “Takutlah pada Allah mengenai hal ini. Demi Allah, kami
tidak akan pernah menggantikan kalian di neraka.” Kemudian Nabi Saw. bertanya sekali lagi, “Apakah kalian mau jujur menjawab
pertanyaanku?”
Orang-orang Yahudi itu menjawab, “Ya, wahai Abu Qasim.”
“Apakah kalian membubuhi daging kambing ini dengan racun?”
Mereka pun menjawab, “Benar.”
Lantas Nabi Saw.
bertanya, “Apa yang menyebabkan kalian berbuat seperti itu?”
“Karena jika engkau ternyata seorang pembohong, kami akan terbebas dari
kebohonganmu. Dan jika engkau benar-benar Nabi, tentu racun itu tidak akan bisa
mencelakakanmu. (HR.
Bukhari). [Bukhari, Hadits no 3169]
Kejadian ini tentu saja sangat bertentangan
dengan perjanjian-perjanjian yang ada antara Yahudi dan umat Islam. Hal ini
merupakan bukti kuat atas pengkhianatan dan bahayanya orang Yahudi. Oleh karena
itu, Nabi Saw. mengambil
keputusan untuk mengusir
mereka dari Madinah.
Inilah di antara sikap kaum Yahudi
pada zaman Nabi Saw. Dari
sini membuktikan bahwa Rasul Saw. merupakan sosok yang paling adil dan jujur menerapkan syariat Islam.
Sementara itu, orang-orang Yahudi adalah pengkhianat-pengkhianat besar. Dari
sini juga menunjukkan bahwa orang Yahudilah terorisnya. Umat Islam selalu mendapat
teror dari orang-orang macam ini.
Teror Yahudi
Terhadap Umat Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar