Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 12 Juli 2013

Teror di Masa Khulafaur Rasyidin

Teror di Masa Khulafaur Rasyidin




Terorisme Setelah Masa Nabi

Tindakan teror-meneror masih terus berlangsung sepeninggal Nabi Saw. Bahkan lebih kejam dan lebih marak. Meskipun para sahabat menerapkan syariah Islam yang memang adil, tapi tetap saja orang-orang non muslim semisal kaum Yahudi, Nasrani dan lain-lain masih terus berusaha menghancurkan Islam, negara dan pemeluknya. Dalam melakukan semua ini, mereka menggunakan cara apa saja.

Kematian Umar bin Khattab
Umar bin Khattab terkenal sebagai seorang khalifah yang adil menerapkan syariat Islam dalam segala keputusannya. Ia selalu berlaku adil kepada siapapun baik terhadap umat Islam maupun lainnya. Khalifah Umar sangat memuliakan setiap penduduk baik yang Islam maupun yang selain Islam berikut anak-anaknya. Pernah ada seorang kakek Yahudi meminta-minta di pintu masuk kota, maka Umar memberinya harta karena ahludz dzimmah memang berhak mendapat kesejahteraan sebagai warga negara Khilafah.

Dengan metode syariah Islam yang begitu mulia inilah khalifah Umar memimpin umat Islam. Ia benar-benar tahu dan mengerti hak-hak non muslim dalam hidup, juga dalam beragama. Tapi khalifah yang sangat adil ini menjadi korban konspirasi orang-orang Yahudi yang merenggut nyawa beliau. Muslihat ini didalangi seorang pemuda Nasrani bernama Abu Lu’luah Fairuz, dibantu seorang panglima perang Persia bernama Marzaban yang sebenarnya adalah seorang tawanan perang ketika pembebasan kota Al-Madain. Marzaban ini dibawa ke Madinah pada masa khalifah Umar.

Kematian Khalifah Utsman bin Affan
Kembali kaum Yahudi bersekongkol terhadap Islam. Sekarang giliran Abdullah bin Saba’, seorang yang beragama Yahudi. Orang ini selalu berpindah-pindah dari Kufah, ke Bashrah, menuju Mesir hanya untuk menghasut manusia agar membenci kekhalifahan Utsman. Akhirnya terkumpullah para pemberontak. Khalifah Utsman berhasil mereka bunuh.

● Kematian Khalifah Ali bin Abu Thalib
Ali bin Abu Thalib salah satu khulafaur rasyidin yang selalu jujur dan berkata benar.
Suatu hari khalifah Ali pergi ke pasar dan menemukan baju perangnya di situ bersama seorang Nasrani. Toh begitu, sebagai khalifah ia tidak langsung merampasnya dari orang Nasrani tersebut. Sebaliknya, khalifah Ali melaporkan kejadian ini pada pengadilan yang waktu itu dipimpin oleh Syarih untuk menuntut haknya, padahal yang menunjuk Syarikh sebagai qadhi juga ia sendiri. Meskipun begitu, seorang hakim dalam Islam selalu menjalankan apa yang diperintahkan Allah, tanpa memihak siapapun. Begitu juga, khalifah Islam tak ingin mendapatkan hak-hak khusus dan pembelaan. Dalam pengadilan ini, akhirnya Syarih memutuskan bahwa baju perang tersebut milik si Nasrani karena tuduhan khalifah Ali tersebut tanpa disertai bukti apapun.
Mendengar putusan ini, khalifah Ali berkata, “Qadhi Syarih memang benar.” Kemudian si Nasrani berkata, “Aku bersaksi bahwa inilah hukum para Nabi. Seorang khalifah datang ke pengadilan menuntut haknya, tapi putusan hakimnya sendiri tidak berpihak kepadanya. Demi Tuhan, wahai Amirul mukminin, ini memang baju perang Anda. Waktu itu aku mengikuti Anda dan baju perang Anda jatuh dari unta lalu aku mengambilnya. Saya benar-benar bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.” Mendengar pengakuan ini khalifah berkata, “Jika kamu masuk Islam maka baju perang ini untukmu dan akan kamu pakai ketika menunggang kuda (berperang). [Al Baihaqi, 10/136]

Khalifah yang sangat jujur-adil ini pun tak lepas dari persekongolan kaum Yahudi dan mereka yang membenci Islam. Orang-orang ini membentuk golongan dan partai yang saling bertentangan. Di antaranya adalah golongan Khawarij yang bertanggung jawab atas terbunuhnya khalifah Ali bin Abu Thalib.

Teror di Masa Khulafaur Rasyidin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam