Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 15 Juni 2013

Praktek Kapitalisme Amerika

Praktek Kapitalisme Amerika




2.     Pertarungan Ekonomi

Pertarungan demi kepentingan-kepentingan ekonomi ada sejak zaman dulu. Dan sekarang pertarungan itu semakin terorganisasi, komprehensif, destruktif, dan mengerikan, karena para penganut peradaban yang kuat mulai mengganyang hamba-hamba Allah dari kalangan peradaban lainnya, tanpa menyisakan sedikitpun rasa belas kasihan, simpati, atau rasa kemanusiaan. Dunia menjadi layaknya suatu rimba yang sangat luas, di mana yang kuat memangsa yang lemah. Dunia memang seperti desa yang kecil dalam kaitannya dengan perkembangan komunikasi dan transportasi, namun laksana hutan rimba yang luas dalam hal penindasan oleh yang kuat terhadap yang lemah.
Hal ini ditunjukkan dengan berbagai bentuk praktek kapitalisme – terutama oleh gembongnya, Amerika Serikat – antara lain:
Pertama, penguasaan bahan-bahan mentah di manapun dan kapanpun adanya.

Kedua, menggantikan emas dengan dollar sebagai mata uang dunia. Masyarakat Eropa berusaha melepaskan diri dari hegemoni AS dengan cara memakai mata uang bersama, yaitu Euro, sementara sejumlah negara juga sedang berusaha memperkenalkan kembali emas (dinar) dan perak (dirham) sebagai standar.

Ketiga, terus menjadikan negara-negara berkembang sekedar sebagai pasar konsumsi, dengan selalu mencegah mereka dari upaya mengembangkan industri berat dan bahkan, berbagai industri ringan.

Keempat, menenggelamkan berbagai negara berkembang dengan jerat hutang berbunga melalui IMF dan Bank Dunia. Bahaya jerat hutang ini sangat jelas kelihatan.

Kelima, menarik kalangan profesional dan intelektual yang tidak menemukan atau tidak puas dengan posisi mereka di negara asalnya, agar mereka beremigrasi ke negara-negara Barat.

Keenam, merumuskan berbagai kebijakan ekonomi dan pembangunan yang disetir oleh IMF, yang mengakibatkan lemahnya tingkat keamanan pangan berbagai negara berkembang, hingga mereka menggantungkan diri mereka dengan berbagai bantuan, grant, dan pinjaman dari Barat, meski sebelumnya mereka berhasil melakukan swasembada pangan.

Ketujuh, menciptakan perang-perang regional untuk memaksa sejumlah negara membeli senjata dan perlengkapan perang dari Barat yang akan menjadi alat-alat perang yang ketinggalan zaman atau bahkan tumpukan besi bekas, jika tidak segera digunakan pada perang-perang regional antar negara berkembang.

Kedelapan, berusaha menciptakan suasana tidak aman di berbagai negara, agar terjadi pelarian modal ke negara-negara Eropa dan Amerika yang aman, dengan maksud agar sewaktu-waktu bisa dibekukan bila diinginkan. Diperkirakan paling sedikit ada dana sebesar 800 miliar dollar milik negara-negara Arab saja yang disimpan berbagai negara Barat. Kita dapat membayangkan, betapa besar kekayaan yang mereka jarah dari negeri-negeri Islam, belum lagi yang berasal dari negara-negara berkembang lainnya.

Kesembilan, penguasaan berbagai kepentingan ekonomi di berbagai negara melalui apa yang mereka sebut globalisasi, privatisasi, dan investasi modal yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kapitalis raksasa.

Kesepuluh, mengangkat penguasa-penguasa – yang merupakan agen-agen mereka – bersama dengan kekuatan militer dan intelejen untuk mempertahankan berbagai kepentingan mereka.

Kesebelas, mengirim dan menempatkan tentara di wilayah-wilayah konflik dengan tujuan untuk memperluas pengaruhnya, seperti yang dilakukan AS di kawasan Teluk, Sinai, Asia Tengah, Turki, dan berbagai tempat lainnya. Belum lagi ada armada-armada kapal induk yang mengarungi berbagai samudera untuk mengamankan operasi-operasi penjarahan yang mereka lakukan.

Keduabelas, berupaya memecah-belah dunia menjadi negara-negara kecil yang lemah dengan alasan kemerdekaan, agar mereka mudah dikuasai dan dikendalikan.

Ketigabelas, menyebarluaskan budaya dan konsep-konsep peradaban mereka, dengan tujuan untuk mempertahankan dominasinya atas negara yang lemah dan menjauhkan ummat yang tertindas dari pemikiran tentang perlunya perubahan dan pembebasan dari cengkeraman mereka.

Keempatbelas, menerapkan sanksi terhadap negara-negara tertentu, seperti halnya sanksi AS terhadap Irak. AS, melalui Dewan Keamanan PBB, telah mengeluarkan resolusi nomor 665 untuk menerapkan boikot atas Irak, dan memberikan wewenang kepada Angkatan Laut AS untuk menggunakan senjata dalam rangka mencegah setiap transaksi perdagangan dengan Irak. Balam bukunya, ‘Leaders’, Bob Woodward memberikan komentar tentang resolusi ini, “Inilah pertama kalinya dalam empat puluh lima tahun usianya, PBB memberikan hak untuk menerapkan sanksi ekonomi kepada negara-negara di luar lembaganya. Ini merupakan kemenangan diplomatik yang luar biasa bagi Pemerintah AS.

Praktek Kapitalisme Amerika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam