Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 15 Juni 2013

Bentuk Pertarungan Pemikiran

Bentuk Pertarungan Pemikiran




Bentuk-bentuk Benturan Peradaban

1.    Pertarungan Pemikiran (ash-shira’ ul-fikri)

Pertarungan pemikiran antara Islam dan peradaban-peradaban kufur adalah realitas faktual. Pertarungan ini menjadi kewajiban setiap Muslim, bahkan bila kaum kafir tidak lebih dulu menyerang kaum Muslimin. Rasulullah SAW memulai pertarungan pemikiran di Makkah, jauh sebelum Negara Islam ditegakkan dan setelah berakhirnya tahap dakwah secara rahasia (sirr). Keadaan ini terus berlanjut sampai saat ini, dan akan terus berlangsung selama Allah menghendaki. Pertarungan pemikiran merupakan hal yang sangat transparan, sekalipun bagi beberapa orang menjadi perkara yang sulit dipahami. Namun siapa saja yang mempelajari kitab Al Millal wa an-Nihal, akan mendapatkan informasi tentang pergulatan antar berbagai pemikiran yang dikenal kaum Muslimin.

Sedangkan pertarungan antara peradaban Barat dan Islam terwujud dalam berbagai bentuk, meliputi:
1.     Dominasi terhadap berbagai sarana media massa yang diarahkan untuk kepentingan peradaban Barat.
2.     Dominasi terhadap silabus dan kurikulum pendidikan di setiap tingkatan, yang dimaksudkan untuk menyebarluaskan konsep-konsep Barat, menyimpangkan dan menentang berbagai konsep peradaban Islam, serta memalsukan sejarah peradaban Islam.
3.     Mendirikan sekolah-sekolah dan berbagai universitas di bawah kendali dan pengawasan langsung para pemuja peradaban Barat.
4.     Mendirikan berbagai partai politik yang menganut dan menyerukan peradaban Barat, serta mendapat perlindungan negara-negara Barat dan antek-anteknya yang bersikap moderat.
5.     Memberikan dukungan dan sponsor kepada orang-orang yang dianggap sebagai kalangan elit, terdidik, dan intelek, dengan tujuan untuk mempromosikan mereka menjadi tokoh-tokoh pemikir di negeri-negeri kaum Muslimin.
6.     Memberikan dana beasiswa pendidikan dalam berbagai bentuk kepada orang-orang terpilih, yang dianggap cocok untuk menjadi intelektual, agen-agen politik, atau mata-mata.
7.     Memberikan dana yang melimpah kepada berbagai lembaga, kelompok, dan organisasi yang didirikan untuk menyebarluaskan racun-racun pemikiran mereka.
8.     Menolak penggunaan bahasa Arab dan membangkitkan bahasa-bahasa selain Arab, serta melontarkan agitasi-agitasi yang bersifat nasionalistik dan patriotik.

Bahkan apa yang disebut konflik kepentingan (shira’ ul-masalih) sejatinya berawal dari perbedaan pemikiran, yang kemudian diikuti dengan pertarungan pemikiran. Pertarungan demi berbagai kepentingan itu bisa mengakibatkan konflik militer. Sehingga, negara-negara yang lemah – yang tidak mampu menggalang kekuatan militer yang memadai – tidak akan berupaya memulai suatu konflik kepentingan, kecuali sekedar memunguti sisa-sisa pertarungan antar negara besar, seperti halnya hyena dan serigala yang hanya dapat mengais-ngais sisa makanan singa si raja hutan.

Konflik kepentingan dapat terjadi di antara dua peradaban, tetapi juga bisa terjadi antara dua negara atau dua bangsa yang berperadaban sama. Ketika AS menginvasi Kawasan Teluk, mendudukinya, dan memperluas pengaruhnya, hingga berhasil memperkokoh kedudukannya, maka tujuan utama sesungguhnya bukanlah membebaskan Kuwait. Yang terjadi sebenarnya adalah pertempuran demi memperebutkan ladang-ladang minyak serta menancapkan pengaruh dan kekuatan militernya di sana. Sebagaimana pernyataan salah satu pejabat AS, “Kami datang untuk memperbaiki kekeliruan Tuhan.” Yang dimaksud dengan “kekeliruan Tuhan” adalah keputusan-Nya menciptakan minyak bumi yang melimpah di kawasan Teluk, bukannya di negara-negara Barat. George Schultz dalam sebuah acara televisi pada tanggal 16/12/1990 mengatakan, “Militer Irak harus dihancurkan, sekalipun mereka mundur dari Kuwait.” Sedangkan Dick Cheney berpidato di depan Kongres pada tanggal 3/12/1990, “Kita harus bisa menjamin bahwa serangan seperti ini (invasi oleh Irak) tidak kembali berulang, sekalipun Saddam menarik pasukannya dari Kuwait.”

Setiap orang tahu, bahwa Irak, Kuwait, dan Kawasan Teluk lainnya merupakan kawasan yang berada dalam pengaruh Inggris pada saat invasi itu terjadi. Jadi, sesungguhnya telah terjadi pertarungan politik dan ekonomi antara AS dan Inggris, meski kedua negara tersebut mempunyai peradaban yang sama, yaitu kapitalisme. Pada saat yang sama, terjadi pula pertarungan politik, ekonomi, dan militer antara AS dengan kaum Muslimin; antara AS yang menganut kapitalisme dengan kaum Muslimin yang meninggalkan peradabannya dan sebagian besar konsep-konsepnya. Pertarungan AS melawan kaum Muslimin selama ini dilakukan berdasarkan konsep peradaban mereka, yaitu menduduki negara yang lebih lemah dan mendominasi seluruh sumberdayanya.

Konflik ini berulang kembali, pada saat AS menduduki Asia Tengah baru-baru ini. Sementara pertarungan AS dengan Inggris dilakukan berdasarkan konsep yang berbeda dengan konsep yang diberlakukan AS terhadap negara-negara Arab. Pertarungan dengan Inggris perlu dilakukan, karena – menurut konsepnya – mereka harus menjadi satu-satunya negara yang memimpin Tata Dunia Baru dan dalam mengeruk sumberdaya negara-negara lemah. AS, sebagaimana ucapan Bush, harus menjadi kekuatan terdepan agar tidak terjadi dua kutub kepemimpinan di dunia. Kepemimpinan dunia, dalam pikiran mereka, haruslah tunggal; dan pemimpin tunggal itu haruslah Amerika Serikat, sebagai pewaris kolonialisme masa lampau, tidak boleh ada penentang dan saingan.

Salah satu contoh pertarungan antara dua peradaban adalah pertarungan yang terjadi antara kapitalis Amerika dengan komunis Uni Soviet. Namun demikian, pertarungan itu tidak sampai pada konflik militer, tetapi hanya pertarungan politik, ekonomi, dan pemikiran, yang diakhiri dengan runtuhnya Uni Soviet. Sedangkan contoh lain pertarungan antara dua negara atau dua bangsa yang berasal dari peradaban yang sama adalah konflik antara kaum Nazi dengan para penganut kapitalisme lainnya; suatu pertarungan antara kelompok yang menganggap ras Jerman (Aria) sebagai ras yang paling unggul, dengan negara-negara lain yang menentang rasialisme di kalangan penganut kapitalisme di Eropa dan Amerika. Dengan begitu, maka pertarungan itu terjadi dalam wilayah satu peradaban. Pertarungan yang terjadi karena ada sebagian konsep kaum Nazi yang bertentangan dengan konsep negara-negara Sekutu.

Pertarungan pemikiran adalah landasan dan awal mula setiap pertarungan yang terjadi antara dua orang anak Adam di setiap penjuru permukaan bumi, hingga saat ini. Pertarungan yang akan terus berlanjut sampai Allah menghendaki yang lain. Inilah alasan mengapa kita mulai pembahasan ini dengan pertarungan pemikiran.

Bentuk Pertarungan Pemikiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam