Konsep Peradaban Alternatif
Konsep Peradaban Alternatif
Tujuan akhir dialog antar agama – menurut para penyerunya –
adalah interaksi untuk menciptakan peradaban alternatif yang unggul dengan
jalan menemukan titik temu dan kesamaan antar peradaban. Pada gilirannya, hal
ini akan menyebabkan tercapainya kemajuan, perkembangan, dan perdamaian yang
tersebar luas. Di antara para penyeru dialog antar agama dan peradaban bahkan
ada yang menggunakan firman Allah sebagai dalil untuk mendukung tujuan ini,
yaitu:
“Katakanlah, ‘Hai ahli kitab, marilah berpegang kepada
suatu kalimat yang tidak ada perselisihan di antara kami dan kamu, bahwa tidak
kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun
dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain
Allah.” (QS Ali Imran: 64)
Kemudian mereka berpendapat bahwa ayat di atas merupakan
dalil bagi dialog dengan agama lain dalam kedudukan yang sama. Kemudian mereka
menafsirkan bahwa penggalan ayat yang berbunyi ‘berpegang kepada suatu
kalimat yang tidak ada perselisihan di antara kami dan kamu’ bermakna ‘kesepakatan
bersama (musytarak) di antara kita dan mereka’ dan bahwa ‘dialog tidak
dilakukan untuk mencari kebenaran sepihak.’ Penafsiran seperti ini sama
artinya dengan melontarkan fitnah kepada Allah, karena yang dimaksud dengan ‘kalimat
as-sawaa’ adalah kalimat yang adil, yang kemudian dijelaskan pada bagian
ayat berikutnya (yaitu bahwa tidak kita sembah kecuali Allah …dst – pen.).
Tidak ada dalam ayat tersebut, kalimat atau makna yang menunjukkan bahwa kita
menyeru kepada mereka (kaum kafir) untuk mencari kesepakatan bersama. Sedangkan
para penyeru dialog antar agama jelas tidak bermaksud menjadikan kalimat yang
adil itu sebagai kesepakatan bersama, terbukti dari pernyataan mereka bahwa
‘dialog tidak dimaksudkan untuk mencari kebenaran sepihak.’ Dengan demikian,
yang mereka kehendaki tidak lain adalah peradaban bersama. Seruan untuk
mengadakan interaksi dan mencari kesepakatan bersama antar peradaban sama saja
dengan mencampuradukkan yang hak dan yang bathil. Allah melarang ahli kitab
dan kaum Muslimin dengan dalil yang
sangat jelas. Allah berfirman,
“Wahai ahli kitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang hak
dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran padahal kamu mengetahuinya.”
(QS Ali Imran: 71)
Setelah mengungkap
secara gamblang maksud dan tujuan dialog antar agama dan dialog antar
peradaban, kita sekarang melangkah ke dalam pembahasan berbagai bentuk benturan
peradaban, baik dalam bidang ekonomi, pemikiran, militer, dan politik.
Konsep Peradaban Alternatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar