Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 01 April 2013

Hati yang Bersih Mewujudkan Masyarakat Islam

Hati yang Bersih Mewujudkan Masyarakat Islam


Hati Yang Soleh

Baik buruk seseorang itu berpuncak dari hatinya. Tepat seperti yang telah disabdakan oleh  Rasulullah SAW dalam hadithnya yang artinya:
“Ketahuilah di dalam  jasad manusia terdapat  seketul  daging, jika baik ketulan itu maka baiklah seluruh jasadnya,  tetapi jika  rosak maka rosaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah ia adalah hati.”

Oleh karena itu memperbaiki dan merawat hati dari semua penyakit perlu diberi keutamaan. Jiwa perlu dibersihkan dari semua syirik dan  sifat yang tercela seperti hasad, ‘ujub, takkabur, bakhil, cintakan dunia, menuruti hawa nafsu dan sebagainya pelanggaran Syariah Islam.

Menurut Ibn Qayyim al-Jauzi, hati itu menjadi baik apabila ia mengenali Allah yang menciptanya, nama-Nya, sifat-Nya, perbuatan-Nya dan peraturan-Nya. Hati yang sehat akan mengutamakan keridhaan Allah dan mencintai apa yang disukai Allah serta menjauhi segala larangan dan perkara yang dimurkai-Nya.

Realitas Masyarakat Jahiliyah Kini

Adalah satu hakikat yang mudah dipahami yaitu manusia hendaklah menjadi muslim dan dididik dengan didikan Islam. Bagaimanapun perkara semudah ini tidak dipahami oleh umat hari ini atau kabur bagi mereka.

Umat hari ini rata-rata kehilangan kepribadian atau identitas sebagai umat pilihan, hilang kekuatan dan terombang-ambing menjadi buih, tidak dihormati atau disegani lagi seperti yang disebutkan oleh Rasulullah SAW yang artinya:
“Hampir seluruh umat manusia bersatu menghancurkan kamu seperti  orang yang sedang lapar menghadapi hidangan makanan. Mereka bertanya: ‘Apakah kita sedikit pada masa itu, wahai Rasulullah?’ Jawab baginda: ‘Malah kamu banyak, tapi kamu laksana buih air bah.”

Dasar Penerapan Islam

Masalah manusia hari ini tidak akan dapat dibereskan kecuali kembali kepada aqidah dan syariah Islam. Islam pula tidak dapat memainkan fungsinya melainkan terwujud adanya para pendukungnya (‘amilinnya).

Meneliti perjalanan Rasulullah SAW, para pendukung dibentuk dan diproses melalui Tarbiyah Islamiyah yang mengikrarkan ‘ubudiyah hanya kepada Allah; ‘ubudiyah yang merangkumi i’tiqad, ibadah dan peraturan Islam yang benar-benar berjalan dalam amalan hidup mereka.

Proses ‘ubudiyah seperti ini akan membersihkan jiwa mereka dari beriman kepada pemerintah dan hukum thogut dan mengawasi amalan mereka dari bertujuan yang lain selain Allah semata-mata.

Melalui proses ini sajalah ummah Islamiyah dapat dibentuk. Ummah ini akan menjadi dasar penerapan Islam. Ummah yang dianggotai oleh mereka yang melalui proses pembentukan yang bertolak dari kalimah tauhid yang diikrarkan oleh setiap anggotanya yaitu ‘La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah’.

Selagi ikrar ini tidak lahir dalam bentuk amalan individu maupun masyarakat sebagai tempat proses pembentukan itu, mereka belum layak untuk menganggotai ummah muslim dalam pengertian sebenarnya. Konsep yang tegas dan jelas ini perlu dipahami oleh setiap muslim yang telah bertekad untuk memutuskan hubungannya dengan sistem jahiliah dan mengikrarkan ‘ubudiyahnya hanya bagi Allah SWT menuruti syariah Islam.

Kefahaman yang jelas ini penting supaya amalan hidup setiap muslim, umat muslim, dan negara Khilafah Islam adalah benar-benar merupakan ibadah yang diridhoi Allah SWT. Dengan perkataan lain, ikrar itu menjadi kaidah atau asas bagi suatu sistem yang lengkap dan praktikal. Dengan itu, kehidupan ummah Islamiah benar-benar diasas dan dikawal oleh kaidah ini, bukan kaidah lain atau bersama kaidah lain. Allah berfiman dalam Surah Yusuf, ayat 40 yang artinya:
“Keputusan hukum itu kepunyaan Allah. Dia memerintahkan supaya jangan tunduk memperhambakan diri melainkan kepada-Nya. Itulah din (agama) yang benar.”

Dalam Surah An-Nisa’, ayat 80 pula Allah berfirman yang artinya:
“Siapa yang mematuhi Rasul maka sesungguhnya ia mematuhi Allah.”

Berdasarkan pada proses pembentukan dan pembangunan itu, maka langkah pertama ialah membersihkan jiwa anggota umat dari ‘ubudiyah  kepada selain Allah Swt. baik dalam bentuk i’tiqad, ibadah dan syariat.

Ummah yang dianggotai mereka yang sudah bersih hati dan jiwa saja yang dapat membangun masyarakat Islam.

Ummah yang dibangun di atas dasar tauhid tidak dapat diwujudkan kecuali setelah tercapai suatu tingkat kekuatan yang mampu menghadapi cobaan dan tekanan masyarakat jahiliyah. Kekuatan yang dimaksud ialah kekuatan aqidah, kekuatan syariah, kekuatan partai berideologi Islam, kekuatan ilmu dan berbagai jenis kekuatan yang diperlukan untuk menentang sistem jahiliyah hingga terwujud masyarakat Islam dengan negara Khilafah Islamiyah.

Hati yang Bersih Mewujudkan Masyarakat Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam