Pengertian
Tarbiyah Arti Definisi Tarbiyah
Pengertian
Tarbiyah
Tarbiyah
berasal dari perkataan Arab yang membawa arti penjagaan,
pengasuhan dan pendidikan. Tarbiyah Islamiyah pula ialah penjagaan, pengasuhan
dan pendidikan berasaskan sumber al-Quran al-Karim dan Sunnah Rasulullah
SAW. Sumber-sumber ini adalah sumber-sumber rabbani. Dengan sumber
inilah generasi sahabat dididik oleh Rasulullah SAW sehingga berjaya melahirkan
generasi rabbani yang mendapat julukan dan
pujian dari Allah seperti yang disebutkan di dalam al-Quran al-Karim yang artinya:
“Kamu
adalah sebaik-baik ummah yang dikeluarkan untuk manusia. Kamu
menyuruh berbuat kebaikan, melarang berbuat kemungkaran dan kamu beriman kepada
Allah.” (Ali
‘Imran: 110)
Peranan
Tarbiyah Islamiyah
Tarbiyah
memainkan peranan penting dan berdampak dalam
kebangkitan, pembangunan dan kemajuan suatu masyarakat. Maju atau mundur suatu
masyarakat bergantung kepada maju atau mundur tarbiyah masyarakat tersebut.
Oleh karena itu
tarbiyah perlu diberi keutamaan dalam perancangan pembangunan suatu
masyarakat. Sejarah
Rasulullah SAW sendiri menjelaskan bahwa tarbiyah Islam menjadi faktor utama untuk membangun
manusia yang mampu menyelesaikan masalah
apapun yang timbul yaitu dengan Hukum al-Qur’an dan As-Sunnah.
Titik
Tolak Tarbiyah Islamiyah
Di
dalam ‘Tarbiyah ar-Ruhiyah’, Said Hawa menjelaskan bahwa asas dan titik tolak
didikan Islam adalah iman.
Dr. Abdul
Karim Zaidan pula di dalam ‘Usul ad-Dakwah’ menguraikan dengan panjang
lebar mengenai peraturan asas pembentukan masyarakat Islam. Dia berkata, asas
pembentukan masyarakat dalam Islam ialah aqidah Islam yakni tauhid
Rububiyatillah dan tauhid Uluhiyatillah. "Setiap manusia dituntut meyakini
aqidah ini supaya ia mengetahui hakikat diri dan posisi
manusia itu dalam hidup supaya paham mengapa manusia itu diciptakan, memahami
hubungan dan peran akal
fikiran manusia, tindak lakunya dan segala aktivitasnya
dihubungkan dengan Allah swt,” tulis beliau.
Sehubungan
itu, Muhammad Shadid dalam ‘Manhaj al-Quran fi-tarbiyah’ telah
menyingkap kembali sejarah dengan menjelaskan bahwa Rasulullah
SAW adalah utusan Allah SWT. Baginda adalah contoh utama dan qudwah
hasanah serta pelaksana manhaj al-Quran. Baginda adalah pendakwah
yang amat faham tentang dakwahnya dan murabbi (pendidik) yang
dianugerahkan segala sifat sebagai murabbi. Baginda Saw. mengajak para
sahabatnya dan masyarakat untuk beriman kepada Allah, menghubungkan mereka dengan
al-Quran dan memberi pemahaman bahwa al-Quran adalah arahan dari Allah
SWT untuk dilaksanakan. Arahan itu hanya akan diterima oleh
hati yang beriman. Oleh karena itu, menurut Said
Hawa, pemusatan perlu diberikan kepada proses pendidikan untuk
memastikan lahir titik tolak yang betul.
Tarbiyah
Imaniyah Dalam Semua Aspek
Iman
tidak boleh dipisahkan dari semua kegiatan hidup
manusia. Setiap pekerjaan yang dilakukan haruslah dibina
dan didorong oleh iman kepada Allah SWT sesuai Syariat Islam.
Dengan itu, barulah pekerjaan itu termasuk
sebagai ‘ubudiyah (ibadah) kepada Allah SWT.
Menurut Mustafa Masyhur,
ibadah yang sahih (betul) lahir dari aqidah yang baik. Perkataan
ibadah itu mempunyai sifat komprehensif dan
merangkumi segala urusan hidup, tidak terbatas kepada sholat,
puasa, zakat dan haji saja karena
risalah dan tugas manusia dalam hidup ini ialah beribadah kepada Allah.
Hidup seluruhnya ialah ibadah
kepada Allah.
kepada Allah.
“Tidak
Aku
ciptakan jin dan manusia melainkan untuk
beribadah kepada Aku.” (Al-Zariyat: 56)
Oleh karena itu setiap muslim mestilah bersungguh-sungguh merealisasikan pengertian ini dengan niat yang betul dalam setiap pekerjaan mereka. Dengan itu, barulah makan, minum, ilmu dan amalan menjadi wasilah (jalan) mentaati Allah. Rumah menjadi mihrab (tempat beribadah kepada Allah). Begitu juga sekolah, pabrik, pasar, kebun, ladang, sawah, barak militer mujahidin, kantor Khalifah, kantor Amirul Jihad, Departemen Perang, Departemen Luar Negeri, Mahkamah Syariah, medan Jihad, dan dunia seluruhnya menjadi tempat beribadah kepada Allah SWT. Dengan perkataan lain, segala usaha dan perkataan yang terbit dari seorang mukmin yang sesuai Syariah dengan niat yang benar merupakan ibadah kepada Allah.
Oleh karena itu setiap muslim mestilah bersungguh-sungguh merealisasikan pengertian ini dengan niat yang betul dalam setiap pekerjaan mereka. Dengan itu, barulah makan, minum, ilmu dan amalan menjadi wasilah (jalan) mentaati Allah. Rumah menjadi mihrab (tempat beribadah kepada Allah). Begitu juga sekolah, pabrik, pasar, kebun, ladang, sawah, barak militer mujahidin, kantor Khalifah, kantor Amirul Jihad, Departemen Perang, Departemen Luar Negeri, Mahkamah Syariah, medan Jihad, dan dunia seluruhnya menjadi tempat beribadah kepada Allah SWT. Dengan perkataan lain, segala usaha dan perkataan yang terbit dari seorang mukmin yang sesuai Syariah dengan niat yang benar merupakan ibadah kepada Allah.
Dengan
itu hubungan sentiasa terwujud antara hamba dengan Penciptanya
dalam semua aspek kehidupan. Semua urusan dirujuk kepada Syariat
Allah SWT. Hubungan hati manusia dengan Allah pada setiap waktu adalah
asas utama untuk melaksanakan tarbiyah Islamiyah dengan
berkesan.
Aspek
rabbani dalam tarbiyah Islamiyah adalah aspek yang paling penting kerana tujuan
pendidikan Islam ialah melahirkan insan mukmin dalam pengertian sebenarnya yaitu
insan yang memiliki iman yang menguasai hati dan fikiran, lahir dalam bentuk
amalan dan tindakan, seperti yang disebutkan dalam atsar:
“...Ia diyakini dalam
jiwa dan dibenarkan dalam bentuk amalan.” Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya
orang yang beriman ialah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, kemudian
mereka tidak ragu-ragu, mereka
berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah.” (Al-Hujurat: 15)
Tonggak
tarbiyah rabbaniyah ialah hati yang subur, senantiasa berhubungdengan Allah SWT, yakin akan menemui-Nya, mengharapkan
rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Jiwa yang hidup inilah yang
menjadi dasar bagi Allah Swt. untuk diberikan nur
kepadanya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Sesungguhnya
Allah tidak melihat pada rupa bentuk kamu tetapi Dia melihat kepada hati dan
amalanmu.”
“Pada hari
di mana tidak berguna harta dan anak keturunan kecuali
mereka yang kembali kepada Allah
dengan hati yang (selamat sejahtera).”
“Nabi
SAW meminta perlindungan Allah SWT dari ilmu yang tidak bermanfaat dan dari
hati yang tidak khusyu’.”
Pengertian Tarbiyah
Arti Definisi Tarbiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar