Sistem
Syariat Islam Sistem yang Menyeluruh
Islam Sebagai
Penyelesaian
PELBAGAI
aliran pemikiran, falsafah, peraturan, sistem politik, ekonomi dan sosial
ciptaan manusia ditawarkan untuk menyelesaikan masalah hidup yang dihadapi
manusia sejagat. Malangnya, semuanya tewas dan gagal apabila dilaksanakan.
Hingga ke hari ini tidak ada satu aliran pun buatan manusia yang
dapat memperlihatkan kemampuannya untuk menuntaskan
realiti kehidupan yang rusak.
KEGAGALAN
ALIRAN MARXISME:
Bibit-bibit
kejatuhan Russia sebagai lambang kuasa yang dibangun di atas ideologi komunisme
(aliran Marxist) telah bermula sejak 40 tahun yang lalu. Pada bulan September
1961, harian ‘Pravda’ yang menjadi lidah resmi Pimpinan Pusat
Partai
Komunis Russia telah menyebarkan program baru partai itu.
Rancangan itu ialah fikiran jalan atau cara
revolusioner seperti yang ditegaskan oleh buku ‘Materialisme Dialektika’:
“Berikutnya peralihan dari kapitalisme kepada sosialisme dan
memerdekakan kelas buruh (pekerja) dari penindas kapitalis. Ini bisa
direalisasikan bukan dengan evolusi, bukan dengan memperbaikinya, akan tetapi
dengan perubahan bentuk dan cara sistem kapitalisme yakni dengan revolusi.”
Harian
tersebut juga menegaskan usaha-usaha merealisasikan masyarakat komunisme
seperti yang dirancangkan itu meliputi tempo 20 tahun
akan datang. Di samping itu ia menekankan kegagalan sistem komunis selama 40
tahun yang lalu dalam membentuk asas ideologi dan kehidupan duniawi yang lengkap
bagi masyarakat komunisme.
Ini
menunjukkan komunisme sebagai satu ideologi telah hilang kekuatannya untuk
melaksanakan apa yang dinamakan ‘kepastian sejarah peralihan dari kapitalisme
kepada sosialisme’. Kegagalan itu berlaku karena
teori komunisme tidak ditegakkan di atas asas dan
kaedah umum yang
lengkap untuk memungkinkan ideologi itu
berkembang.
Prinsip
penghapusan hak milik individu telah ditukar kepada satu penyelesaian yang
lebih sederhana yaitu menguasai segenap industri, perdagangan luar
negeri,
bank-bank dan segala kepemilikan umum. Antara bukti
kegagalan pelaksanaan prinsip persamaan di dalam masyarakat komunisme
diungkapkan dalam buku tulisan Krien Brinton yang bertajuk ‘Revolusi Komunisme:
Unsur, Penyelesaian dan Hasilnya’: “Sebagaimana yang diakui oleh para
pendukung
komunisme sendiri bahwa Russia kini hidup di dalam satu masyarakat yang berbeda-beda dalam
pembagian barang-barang keperluan dan perolehan individu dengan perbedaan
yang besar. Seorang ahli politik berkedudukan tinggi, pengarah perusahaan,
penulis atau penari ballet hidup bergelimang dengan
kemewahan sedangkan rakyat biasa tidak sedemikian.”
Keadaan
itu menjadikan masyarakat Russia satu masyarakat yang lebih tidak memiliki
persamaan dalam bidang ekonomi jika dibandingkan dengan masyarakat kapitalis manapun.
Fakta itu jelas membuktikan komunisme pada zahirnya memperjuangkan prinsip persamaan dan keadilan secara teori tetapi gagal apabila dilaksanakan.
KEGAGALAN
PERADABAN BARAT:
Sebagian
besar generasi muda tertipu oleh fatamorgana peradaban Barat. Mereka menyangka
kebersihan lahiriah kaum itu merupakan bukti kebersihan rohani dan hati mereka.
Kemajuan pesat di dalam bidang sains dan kebendaan tidak mencukupi untuk
dijadikan contoh teladan di dalam segala perkara. Ukuran kemajuan dan peradaban suatu bangsa sepatutnya ditimbang dengan nilai akhlak dan keadilan yang direalisasikan
dalam masyarakat.
Peradaban Barat
jika dilihat dari necara ini sebenarnya sudah gagal.
Segala slogan yang dicanangkan oleh Barat seperti prinsip kebebasan, perdamaian
dan persamaan hanyalah omongan kosong belaka. Seorang ahli falsafah Inggris,
Joede, menulis di dalam bukunya: “Sesungguhnya peradaban modern itu
tidak ada perseimbangan antara kekuatan dan akhlak... kerana akhlak sangat
ketinggalan jauh dari ilmu. Semenjak kebangkitannya ilmu terus meningkat maju
sedangkan akhlak berada dalam kemunduran sehingga jarak antara keduanya sangat
jauh.”
SYARAT
ISLAM SEBAGAI PENYELESAIAN:
Setiap
sistem mempunyai falsafah, pemikiran, jalan, gagasan
dan caranya yang tersendiri mengenai kehidupan. Setiap sistem juga mempunyai
masalah dan cara penyelesaiannya apabila dilaksanakan.
Oleh karena itu
adalah tidak adil dan tidak rasional jika sistem tertentu diminta menyelesaikan
masalah yang ditimbulkan oleh sistem lain.
Logikanya
jika kita ingin minta cara penyelesaian suatu sistem terhadap masalah kehidupan
maka sistem itu perlu diberi peluang terlebih dahulu dilaksanakan dalam realitas
kehidupan. Setelah itu barulah dapat dilihat apakah
masalah itu masih ada atau sudah selesai, berubah bentuk atau unsurnya. Pada
masa itu barulah sistem berkenaan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
permasalahan yang timbul.
Islam adalah sistem hidup yang lengkap,
bersifat komprehensif, saling berkait dan menguatkan antara
satu aspek dengan aspek lain. Sistem ini berbeda dari
sistem lainnya dari segi wataknya, gagasannya tentang kehidupan dan cara
pelaksanaannya. Perbedaan ini adalah perbedaan
yang asasi dan menyeluruh. Oleh karena itu Islam bukan ideologi yang bersalah atas
masalah yang timbul dalam masyarakat hari ini karena
masalah itu lahir akibat Islam dipisahkan dari realitas
kehidupan.
Sebenarnya untuk mengambil Islam sebagai
penyelesaian masalah, terlebih dahulu Islam wajib dijadikan sebagai pengatur seluruh kehidupan individu, keluarga, masyarakat,
negara dan dunia ini. Allah SWT berfirman
yang artinya:
“Wahai
orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya dan
janganlah kamu turut langkah-langkah setan.
Sesungguhnya setan itu musuh yang
nyata bagimu.” (Al-Baqarah:
208)
Islam
mendidik manusia dengan sistem tertentu, memerintah dengan hukum tertentu,
menyelesaikanmasalah mereka atas dasar tertentu serta mewujudkan sistem kemasyarakatan,
ekonomi dan politik yang tertentu. Jadi perkara utamanya ialah menjalankan kewajiban melaksanakan Islam sebagai sistem yang menyeluruh dalam
semua aspek kehidupan.
Sistem Syariat
Islam Sistem yang Menyeluruh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar