Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 01 April 2013

Memperoleh Hidayah Iman Islam

Memperoleh Hidayah Iman Islam


Hidayah Begitu Mahal, begitu berharga

Bayangkan diri kita berada di dalam sebuah ruangan yang serba gelap, di mana tiada satu titikpun cahaya di sana, bahkan untuk membedakan mana madu dan mana racun pun kita tidak mampu, setidaknya diperlukan dua hal untuk mengatasi keadaan tersebut ; kejelian mata dan cahaya dari luar. Mata bisa melihat, tetapi bila tak ada cahaya (lampu ataupun sinar yang lain) tentu kita tidak dapat membedakan barang-barang di sekitar kita yang semuanya tampak hitam legam. Adapun sebaliknya walaupun cahaya di sekitar kita terang benderang, tetapi mata kita buta maka yang terjadi adalah benda nyata menjadi maya.

Banyak orang yang tahu tentang ilmu agama Islam, namun banyak pula yang tak menjalankan apa yang telah diketahuinya itu. Bisa dikatakan mereka belum mendapatkan hidayah. Memang mahal dan berharga untuk sebuah hidayah, dan ini berkaitan dengan pribadi orang yang bersangkutan. Boleh saja seseorang berusaha sekuat tenaga untuk mengantarkan orang lain mendapatkan hidayah, tetapi kalau Allah tidak menghendaki, dalam arti bahwa orang yang bersangkutan belum memiliki kesiapan dan kemauan maka usaha itu akan terhenti di tengah jalan atau dengan kata lain gagal.

Taruhlah contoh berikut ini. Nabi Nuh AS berdakwah kepada keluarga dan kaumnya selama beratus-ratus tahun namun hanya beberapa orang sahabat yang mau mengikuti risalahnnya. Bahkan anak dan istrinya termasuk dari orang-orang yang menentang. Nabi Ibrahim AS berkali-kali mengajak ayahnya agar tunduk pada Alloh Sang Pencipta, namun sang ayah tetap teguh pada pendiriannya menyembah patung yang dibuatnya sendiri. Begitu pula Rosululloh SAW, beliau tidak bosan-bosan untuk  mengharap pamannya agar mengucap kalimat thoyyibah namun sampaii akhir hayatnya, Abu Thalib tidak mengucap kalimat “La Ilaaha Illallah” itu.

Memang hidayah itu hanya milik dan kekuasaan Allah semata. Dialah yang akan menurunkannya kepada yang Dia kehendaki. Tugas manusia hanyalah mengajak dan memberi jalan datangnya hidayah, selebihnya sudah dalam wewenang Alloh SWT, sesuai dengan sifat Iradat-Nya (kehendak-Nya).
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (Qs Al –Qashash : 56)

Petunjuk Alloh hanya akan diberikan kepada manusia yang taat dan patuh kepada Alloh dan Rasul-Nya serta adanya usaha keras dari diri pribadi untuk meraihnya. Hidayah memang tak bisa datang dengan sendirinya melainkan harus kita cari dan membutuhkan perjuangan yang panjang serta pengorbanan yang tidak sedikit, baik berupa harta, tenaga, waktu, bahkan nyawa bila dibutuhkan. Dengan begitu niscaya Alloh akan menurunkan petunjuk-Nya.
Katakanlah, taatlah pada Alloh dan taatlah pada Rasul, dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepada-Nya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan dengan terang”. (Qs An-Nur: 54 ).
    
     Memang berat untuk mendapatkan jalan hidayah. Tetapi sebagai suatu perjuangan itu merupakan hal wajar. Sesuatu yang bernilai tinggi tidak akan diberikan secara gratis. Tetapi setelah didapat dan dipertahankan, maka hasilnya sungguh luar biasa. Hidayah itulah kunci selamat dari gelapnya kehidupan.

Di dalam Al-Qur’an, Alloh beberapa kali mengabarkan ada segolongan manusia yang Alloh sesatkan ilmu pengetahuannya, kemudian Alloh mengunci hati dan pendengarannya. Merekalah orang-orang yang merugi karena telah lupa dengan diri mereka sendiri. Dan di akhirat, merekalah yang akan tertunduk lesu sebagai orang-orang yang  kalah.
    
Orang-orang yang  telah disesatkan Alloh, tiada seorangpun yang mampu menolongnya dari kesesatan itu.
Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka mendapat petunjuk, maka sesungguhnya Alloh tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong”. (Qs An-Nahl:37)

Kita berlindung kepada Alloh dari kategori kelompok orang-orang dzhalim itu, kelompok yang merugi dan akan mendapatkan azab dari Alloh. Apalagi kita berada dalam Ramadhan yang merupakan bulan dibukanya pintu hidayah, di mana Alloh melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-Nya. Marilah kita berlomba-lomba meraih sesuatu yang diidam-idamkan oleh seluruh umat Islam, memperebutkan piala Alloh, memperoleh hidayah, disinari nikmat Iman dan Islam.

Nina Prasasti N

Memperoleh Hidayah Iman Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam