Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 29 April 2013

Kritik Terhadap Kapitalisme Dan Sosialisme




Kritik Terhadap Kapitalisme Dan Sosialisme

5.b. Kesesuaian dengan Akal

Ideologi sosialisme tidak dibangun atas dasar akal, tetapi bersandar pada materialisme, sekalipun dihasilkan oleh akal, karena ide komunisme menyatakan bahwa materi itu ada sebelum adanya pemikiran (pengetahuan). Di samping itu karena ide ini menjadikan segala sesuatu berasal dari materi. Dengan demikian, ide ini bersifat materialistis.
Sedangkan kapitalisme bersandar pada pemecahan jalan tengah (kompromi) yang dicapai setelah terjadinya pertentangan yang berlangsung hingga beberapa abad di kalangan para pendeta gereja dan cendekiawan Barat yang kemudian menghasilkan pemisahan agama dari negara. Sosialisme dan kapitalisme telah gagal. Sebab, keduanya bertentangan dengan fitrah manusia dan tidak dibangun berdasarkan akal.

Bukti bahwa ideologi sosialisme dibangun berlandaskan materialisme, bukan akal, adalah karena ideologi ini menyatakan bahwa materi mendahului pemikiran (pengetahuan). Jadi tatkala otak merefleksikan materi, akan menghasilkan pemikiran; kemudian otak akan memikirkan hakikat materi yang direfleksikan ke dalam otak. Sebelum hal itu terjadi, tentu tidak akan muncul pemikiran. Dengan demikian, segala sesuatu, menurut komunisme, haruslah berlandaskan pada materi. Maka dasar aqidah komunisme adalah materi bukan pemikiran. Pendapat di atas adalah salah ditinjau dari dua segi:
Pertama, sebenarnya tidak ada refleksi/pantulan materi ke dalam otak. Otak tidak melakukan refleksi dengan materi. Juga, materi tidak berefleksi dengan otak. Sebab untuk merefleksikan sesuatu dibutuhkan reflektor untuk memantulkan dan memfokuskan, seperti halnya cermin yang memiliki kemampuan untuk memantulkan. Tetapi kenyataannya, hal semacam itu tidak ada, baik di otak maupun pada materinya. Oleh karena itu, tidak ada refleksi materi ke dalam otak secara mutlak. Materi tidak dipantulkan oleh otak dan gambaran tentang materi pun tidak berpindah ke otak. Yang beralih ke otak adalah pencerapan tentang materi (kesannya) melalui panca indera. Hal ini bukan refleksi antara materi dengan otak, dan bukan pula refleksi antara otak dengan materi, melainkan pencerapan tentang materi (melalui panca indera). Tidak ada perbedaan dalam proses tersebut antara mata dengan panca indera yang lainnya. Penginderaan dapat terjadi dengan proses perabaan, penciuman, rasa, pendengaran sebagaimana halnya penginderaan melalui mata. Dengan demikian yang terjadi dari suatu materi bukanlah berupa refleksi terhadap otak, melainkan pencerapan dan penginderaan terhadap sesuatu. Manusialah yang merasakan segala sesuatu dengan perantaraan panca inderanya, dan materi tidak direfleksikan.  
Kedua, sesungguhnya penginderaan saja tidaklah cukup menghasilkan suatu pemikiran. Sebab kalau hanya sampai di situ, yang terjadi hanyalah penginderaan saja terhadap fakta (materi). Penginderaan yang diulang-ulang meskipun sampai satu juta kali, tetap saja hanya menghasilkan penginderaan dan tidak menghasilkan pemikiran sama sekali. Proses tersebut mengharuskan adanya pengetahuan terdahulu (al ma’lumat as sabiqah) bagi manusia yang akan digunakan untuk menginterpretasikan fakta yang diinderanya itu sehingga menghasilkan suatu pengetahuan.
Sebagai contoh kita ambil manusia yang ada sekarang. Manusia, siapapun orangnya apabila diberikan kepadanya buku berbahasa Cina sementara ia tidak memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan bahasa Cina, lalu dibiarkan mencerap tulisan itu baik dengan penglihatan maupun dengan perabaan, diberi kesempatan menginderanya berkali-kali -meskipun sejuta kali- maka ia tetap tidak mungkin mengetahui satu kata pun sampai diberikan kepadanya beberapa pengetahuan tentang bahasa Cina dan apa saja yang berkaitan dengan bahasa tersebut. Pada saat itulah ia baru mulai berfikir dengan bahasa tersebut dan mampu memahaminya.

Berdasarkan hal ini, maka akal, fikr (pemikiran), dan idrak (kesadaran), adalah pemindahan (transfer) fakta melalui panca indera ke dalam otak, disertai dengan pengetahuan (informasi) yang diperoleh sebelumnya, yang kemudian digunakan untuk menafsirkan kenyataan tersebut.

Oleh karena itu, ideologi sosialisme jelas-jelas keliru dan rusak; sebab dia dibangun atas dasar materi, tidak dibangun berdasarkan akal. Sama rusaknya dengan pengertian mereka tentang pemikiran dan akal.

Ideologi kapitalisme juga tidak dibangun atas dasar akal, tetapi dibangun berdasarkan jalan tengah antara tokoh-tokoh gereja dengan cendekiawan, setelah sebelumnya terjadi pergolakan dan perbedaan pendapat yang sengit dan berlangsung terus-menerus selama beberapa abad di antara mereka. Jalan tengah itu adalah memisahkan agama dari kehidupan, yakni mengakui keberadaan agama secara tidak langsung, tetapi dipisahkan dari kehidupan. Oleh karena itu, ideologi ini tidak dibangun atas dasar akal, tetapi dibangun atas dasar kompromi kedua belah pihak sebagai jalan tengah.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemikiran/keputusan yang diambil berdasarkan jalan tengah merupakan hal yang asasi bagi mereka. Mereka mencampuradukkan antara haq dan bathil, antara keimanan dengan kekufuran, cahaya dengan kegelapan; dengan menempuh jalan tengah. Padahal sesungguhnya jalan tengah itu tidak ada faktanya; sebab masalahnya adalah tinggal memilih tindakan secara jelas dan tegas. Apakah yang haq atau yang bathil, iman ataukah kufur, cahaya ataukah kegelapan. Pemecahan yang berasal dari jalan kompromi yang di atasnya dibangun aqidah mereka ini, telah menjauhkannya dari kebenaran, keimanan, dan cahaya. Oleh karena itu, ideologi kapitalisme adalah rusak, karena tidak dibangun atas dasar akal.

Ideologi Islam adalah ideologi yang positif. Karena menjadikan akal sebagai dasar untuk beriman kepada wujud adanya Allah. Ideologi ini mengarahkan perhatian manusia terhadap alam semesta, manusia, dan kehidupan, sehingga membuat manusia yakin terhadap adanya Allah yang telah menciptakan makhluk-makhluk-Nya.
Di samping itu ideologi ini menunjukkan kesempurnaan mutlak yang selalu dicari oleh manusia karena dorongan fitrahnya. Kesempurnaan itu tidak terdapat pada manusia, alam semesta, dan kehidupan. Ideologi ini memberi petunjuk pada akal agar dapat sampai pada tingkat keimanan terhadap Al-Khaliq supaya ia mudah menjangkau keberadaan-Nya dan mengimani-Nya.
Islam dibangun atas dasar akal yang mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengimani adanya Allah, kenabian Muhammad SAW, ke-mukjizatan Al-Quranul Karim dengan menggunakan akalnya. Juga mewajibkan beriman kepada yang ghaib dengan syarat harus berasal dari sesuatu dasar yang dapat dibuktikan keberadaan dan kebenarannya dengan akal seperti Al-Quran dan Hadits Mutawatir. Dengan demikian, ideologi ini dibangun atas dasar akal.

     Ringkasan seluruh uraian di atas dapat dilihat dalam bagan berikut.

No
Standar Kebenaran Aqidah
SOSIALISME
KAPITALISME
ISLAM
1
Kesesuaian dengan fitrah
-Tidak sesuai fitrah, sebab (berusaha) menafikan naluri beragama, atau  mengalihkannya pada objek yang salah (ideologi, pengikut ideologi, tokoh, dll)
-Tidak sesuai fitrah, sebab tidak mengakui ketidakmampuan manusia mengatur kehidupan, sehingga manusia membuat sendiri aturan hidupnya
-Sesuai fitrah, mengakui ketidakmampuan manusia mengatur kehidupan, sehingga mengambil aturan hidup dari Al Khaliq
2
Kesesuaian dengan akal
-Tidak dibangun atas dasar akal, tetapi atas dasar materi, sebab materi dianggap mendahului pemikiran. Pemikiran dianggap refleksi materi ke dalam otak
-Tidak dibangun atas dasar akal, tetapi jalan tengah, antara yang mengingkari agama secara mutlak, dengan yang mengharuskan tunduknya semua aspek kehidupan pada agama
-Dibangun atas dasar akal, sebab dgn akal dapat dicapai iman kpd Allah, Al Qur`an, dan kerasulan Muhammad, yang kemudian menjadi dasar penetapan adanya dalil naqli, untuk mencapai iman kepada yang gaib

Gb.7. Kritik Terhadap Aqidah Sosialisme dan Kapitalisme Berdasarkan Standar Kesesuaiannya Dengan Fitrah dan Akal
    
6. Penutup

Berdasarkan semua uraian sebelumnya, hanya asas (aqidah) ideologi Islamlah satu-satunya yang benar, sedangkan asas ideologi sosialisme dan kapitalisme adalah rusak. Asas ideologi Islam dibangun berdasarkan akal, amat berbeda dengan ideologi sosialisme dan kapitalisme yang tidak dibangun berlandaskan akal.
Di samping itu, asas ideologi Islam sesuai dengan fitrah manusia, sehingga mudah diterima oleh manusia. Sedangkan asas ideologi sosialisme dan kapitalisme berlawanan dengan fitrah manusia.
Kritik ini adalah kritik yang berdasarkan bukti rasional-faktual (dalil aqli). Di samping itu, kebatilan asas ideologi sosialisme dan kapitalisme juga dapat juga didasarkan pada dalil naqli, yakti bahwa keduanya adalah ideologi kufur yang tidak didasarkan pada apa yang diturunkan Allah. Segala sesuatu pemikiran tentang kehidupan yang tidak didasarkan pada apa yang diturunkan Allah adalah kufur dan thaghut yang harus diingkari dan dihancurkan. Allah SWT berfirman, artinya:

“Barangsiapa yang tidak memutuskan (perkara) menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (TQS Al Maaidah: 44)

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah untuk mengingkari thaghut itu…”: (TQS An Nisaa`: 60) []


Bahan Bacaan :

‘Abduh, Ghanim, 1963, Naqdh Al Isytirakiyah Al Marksiyah, tp, Al Quds

Abdullah, Muhammad Husain, 1990, Dirasat fi Al Fikr Al Islami, Darul Bayariq, Beirut

Abdullah, Muhammad Husain, 1994, Mafahim Islamiyah, Darul Bayariq, Beirut

Al Qashash, Ahmad, 1995, Usus An Nahdhah Ar Rasyidah, Darul Ummah, Beirut

An Nabhani, Taqiyuddin, 1953, Nizhamul Islam, tp, Al Quds

An Nabhani, Taqiyuddin, 1994, Asy Syakhshiyah Al Islamiyah, Juz I, Darul Ummah, Beirut

‘Athiyat, Ahmad, 1996, Ath Thariq, Darul Bayariq, Beirut

Az Zain, Samih Athif, 1983, Thariq Al Iman, Darul Kitab Al Lubnani, Beirut

Ismail, Muhammad Muhammad,. 1958, Al Fikru Al Islami, t.p, Kairo

Shalih, Hafizh, 1988, An Nahdhah, Darun Nahdhah Al Islamiyah, Beirut

Kritik Terhadap Kapitalisme Dan Sosialisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam