Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 14 April 2013

Ide Pluralisme

Ide Pluralisme




B.  Pluralisme
Ide Pluralisme dalam ideologi Kapitalisme lahir dari pandan­gan mereka terhadap masyarakat. Menurut mereka, masyarakat tersusun dari individu-individu, dan individu-individu ini memiliki beraneka ragam keyakinan, opini, kepentingan, asal-usul, dan kebutuhan.

Maka atas dasar itu, mereka berpandangan bahwa sudah merupakan keharusan, bahwa dalam masyarakat akan terdapat golongan-golongan yang berbeda-beda. Setiap golongan mempunyai tujuan dan target tersendiri, yang harus diwakili oleh partai, gerakan, atau organ­isasi. Dan setiap partai, gerakan, atau organisasi ini harus diakui eksistensinya dan diberi kesempatan untuk ikut berpartisi­pasi dalam kegiatan politik. Jadi, Pluralisme dalam pandangan Kapitalisme merupakan kebalikan dari ide kelompok tunggal atau partai tunggal.

Namun demikian, Pluralisme ini sebenarnya adalah kemajemukan yang harus disesuaikan sedemikian rupa dengan format sistem politik Kapitalisme. Sehingga oleh karenanya, dalam masyarakat Kapitalis tidak ada tempat bagi golongan yang tidak mempercayai ideologi Kapitalisme, atau kelompok yang berjuang untuk menghan­curkan sistem Kapitalisme yang ada.

Logika ini, yakni logika kemajemukan partai sesuai aqidah tunggal atau format sistem politik tunggal, sebenarnya diakui pula keberadaannya oleh Islam. Hanya saja, tentu hal ini bukanlah Pluralisme seperti yang digembar-gemborkan oleh orang-orang Kapitalis.

Islam memang membenarkan kemajemukan berbagai partai dan gerakan, selama mereka tetap mendasarkan diri pada Aqidah Islamiyah. Namun, Islam tidak mentolerir keberadaan partai atau gerakan yang bertujuan merobohkan sistem politik Islam. Jadi, keberadaan partai dan gerakan apapun tetap dibenarkan selama mereka tetap berpedoman dengan pendapat-pendapat yang Islami, yakni pendapat-pendapat yang terpancar dari Aqidah Islamiyah atau yang dibangun di atasnya.

Tetapi sekali lagi, ini bukan berarti Islam menerima ide Pluralisme secara mutlak, atau menerima Pluralisme dalam penger­tiannya menurut Kapitalisme seperti yang dipropagandakan oleh Amerika dan Barat pada umumnya. Sebab, Pluralisme dalam Kapita­lisme lahir dari aqidah Kapitalisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan.

Berdasarkan Pluralisme sesuai pengertian ideologi Ka-pitalis­me tersebut, maka dibolehkan berdirinya partai atau gerakan yang mengajak kepada aqidah kufur, semisal pemisahan agama dari kehi­dupan. Atas dasar Pluralisme itu, dibolehkan juga adanya partai yang berdiri di atas asas yang diharamkan Islam, seperti partai yang berasaskan Nasionalisme dan Patriotisme. Begitu pula berdasarkan Pluralisme dibolehkan berdirinya gerakan-gerakan yang mengajak kepada apa yang diharamkan Allah, seperti melakukan penyimpangan seksual dan perzinaan, serta dibenarkan pula adanya kelompok-kelompok yang membela perjudian, minuman keras, aborsi, dan kebebasan wanita. Demikian seterusnya.

Seorang muslim tidak boleh menerima Pluralisme yang dipropagandakan AS itu dan tidak boleh pula menerima Pluralisme  secara mutlak. Sebab, menerima Pluralisme berarti membenarkan adanya seruan-seruan kepada kekufuran dan segala sesuatu yang diharamkan Allah.

Sungguh, Pluralisme adalah ide yang tidak akan pernah diter­ima oleh seorang mu'min yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sebab dia mengetahui -berdasarkan ilmul yaqin (informasi dari wahyu yang bersifat qath'i)- bahwa Allah di akhirat nanti akan mengazab semua orang yang melakukan kekufuran dan segala sesuatu yang diharamkan Allah.

Ide Pluralisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam