Cara Menerima
Kritik Dari Orang Lain – Bagaimana Menerima Kritikan yang Baik
Seni Menerima Kritik
Saudaraku.. apakah yang terlintas dalam
benak kita ketika mendengar orang berkata “ “Saya ingin mengkritik saudara “.
Biasanya perasaan kita menjadi nggak enak dan seakan–akan akan terjadi penyerangan dan ancaman yang akan mengganggu kehormatan
atau bahkan merupkan penghinaan pada kita. Dan juga kita tidak tinggal diam, juga untuk secepatnya membela diri daripada menikmati kritik itu. Lain
halnya ada orang yang mengatakan “Saya akan memberi kripik pada saudara ”
tentunya wajah dan tanggapan kita senang. Pertanyaannya bukan apa bedanya
kritik dan kripik? Namun mengapa kita bersikap beda tentang
dua hal tersebut. Untuk itu mari kita benahi diri kita dalam menyikapi
kritikan kepada kita.
TEKNIK MENERIMA KRITIKAN
1.
Rindu kritik dan Nasehat.
Posisikan diri kita yang rindu
dikoreksi, dikritik, dan dinasehati. Sebagainana kita rindu melihat muka kita
di cermin agar penampilan kita selalu bagus. Belajarlah menyenangi aktivitas
mencari kritikan dan koreksi dari orang lain. Kita jadi tahu jika bercermin rambut mana yang kurang rapi, pipi sebelah mana
yang bedaknya terlalu tebal. Kita tentunya tidak rela benda asing yang tidak
kita inginkan mengganggu diri kita.
Begitulah semestinya, sikap hati kita
dalam menerima kritikan. Bekali diri kita dengan menghujamkan dalam hati kita
:
P Kritik itu penting.
P Kritik itu kunci kesuksesan dan kemajuan.
P Kritik pembuka prestasi dan pengangkat
derajat
P Kritik adalah jalan menuju perbaikan
Nah, kalau kita sudah merasa bahwa
kritikan merupakan bagian yang amat penting bagi kehidupan kita, menganggap
sebagai kebutuhan untuk pengembangan pemantapan pribadi, maka kita harus mulai
senang mencari ktritik.
2.
Cari & Tanya.
Pertanyaan yang kta sampaikan kepada teman
kita yang pandai, beres, jujur, dan beriman, bertakwa janganlah “bagus tidak ?” atau
“Sukseskah saya ?”. tapi baliklah bertanya “ apa yang kurang yang harus saya perbaiki ?” atau “ apa yang mesti saya sempurnakan ?” atau kesalahan
mana yang harus diperbaiki ?”
Belajarlah bertanya pada orang lain dan menikmati saran–saran yang mereka lontarkan.
3.
Nikmati Kritik.
Sabar yang pertama kita lakukan, karena
koreksi yang kita dapatkan belum tentu sesuai dengan keingian kita. Kemungkikan
kedua kita bersyukur atas nikmat Allah berupa koreksi seperti ini.
Kalau ada yang mengkritik, usahakan
jangan pernah berkomentar. Jangan memotong pembicaraaan apalagi memberi
bantahan. Belajarlah diam dan menjadi pendengar yang baik.
4.
Syukuri.
Jangan melempar komentar apapun kecuali
lontarkan ucapan terima kasih yang tulus kepada orang yang memberi kritik.
Tampakkan raut muka yang bersungguh–sungguh, perhatian, dan berterimakasihlah
atas kebaikan itu, serta sertakan namanya dalam doa kita. Semoga Allah membalas kebaikannya yang telah bersudi hati, meluangkan waktu buat
memperbaiki diri kita.
5.
Evaluasi Diri.
Jangan sibuk menyalahkan pengkritik,
tapi camkan dalam hati OO......Kritik ini merupakan
pertolongan Allah, petunjuk Allah untuk mencari satu titik kebenaran.
6.
Perbaiki Diri.
Buatlah program perbaikan dengan sungguh–sungguh.
Jadikan program perbaikan diri sebagai rasa syukur atas kritik yang datang.
Minta tolonglah kepada Allah karena perubahan hanya terjadi atas
pertolongan Allah semata. Begitu mudah bagi Allah memberi kita celah–celah yang akan mampu mendobrak keterpurukan menjadi
batu loncatan menuju perbaikan diri.
7.
Balas Budi.
Jangan lupa kirimkan tanda terima kasih.
Bisa apa saja minimal informasi kepada
yang mengkritik bahwa kita berterima kasih atas kebaikannya. Dan akan lebih
indah jika kita sertakan dalam doa kita.
Cara Menerima Kritik Dari Orang Lain – Bagaimana Menerima
Kritikan yang Baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar