Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 13 Maret 2013

Syarat Menjadi Warga Negara – Konsep Kewarganegaraan Negara

Syarat Menjadi Warga Negara – Konsep Kewarganegaraan Negara


KEWARGANEGARAAN NEGARA ISLAM:

Kewarganegaraan negara Islam diasaskan di atas dua asas; pertama kepercayaan agama dan kedua ialah ikatan perjanjian kemasyarakatan lokasi di mana seseorang itu berada. Kewarganegaraan bagi Muslim ialah karena kepercayaan agama dan bagi non-Muslim kewarganegaraannya melalui ikatan perjanjian kemasyarakatan yang dipanggil “Aqd al-Dhimmah”. Dengan perjanjian ini mereka menjadi rakyat negara Islam separti Muslim yang mendapat hak dan menanggung tanggungjawab.

Adapun golongan bukan Islam yang datang ke negara Islam untuk mendapat perlindungan maka mereka diletakkan di bawah perjanjian khas yang dipanggil “Adq al-Musta’min”. Dengan perjanjian ini mereka diberi perlindungan dan mereka hidup mengikut ajaran agamanya(41).
Golongan bukan Islam yang mendapat taraf Kewarganegaraan boleh mengadukan kedzaliman oleh pemerintah maupun warga, bebas beragama, boleh melakukan ibadat di lingkungan mereka dan menghayati agamanya.

Pemerintahan Islam berkewajiban melindungi mereka di segi nyawa dan harta dari kedzaliman. Kalau mereka dizalimi, hukuman qisas dikenakan ke atas pembunuh, dibayar ganti rugi kepadanya jika berlaku pembunuhan. Jika kezaliman melibatkan harta dibayar ganti rugi atau dikembalikan jika masih ada. Pemerintahan Islam juga berkewajiban melindungi mereka dari serangan luar. Mereka berhak mendapat tempat tinggal, hak berpindah dalam negara Islam selain daripada Mekkah dan Semenanjung Tanah Arab secara umumnya.

Perempuan mereka dibenarkan menikah dengan lelaki Muslim dan sembelihan mereka boleh dimakan jika mereka dari golongan Ahl al-Kitab. Mereka boleh mewarisi harta di antara mereka dan saksi mereka diterima dalam keadaan darurah dan mereka diberlakukan pula hukum pidana Islam. Mereka diminta supaya ikut menjaga kedudukan masyarakat Islam supaya tidak terganggu, ikut menjaga keamanan dalam negeri dan dari gangguan pihak luar. Mereka tidak dibenarkan memperdaya Muslim supaya menganut agama mereka atau menghalangi kafir dhimmi dari menganut Islam. Mereka dicegah dari melakukan perbuatan mungkar dalam semua bentuknya dalam kehidupan publik, dilarang membangun rumah ibadat lain daripada tempat yang dipersetujuinya, mereka boleh menggunakan aturan mereka dalam hal makanan, minuman, dan pakaian di lingkungan mereka.

Kafir Dzimmi wajib membayar Jizyah yaitu pungutan yang besarnya ditentukan oleh Khalifah, dibayarkan setahun sekali, dipungut atas semua kafir dzimmi laki-laki yang mampu.

Prinsip Keadilan Islam (Justice of Islam)

Keadilan yang dimaksudkan di sini, ialah keadilan mutlak yang digariskan oleh Islam yang mengatasi segala kepentingan pribadi, keluarga, kelompok dan sebagainya, sekalipun terhadap musuh dan terhadap golongan non-muslim. Allah berfirman maksudnya, ”Apabila kamu memberi saksi hendaklah dengan adil sekalipun hal itu mengenai keluarga. Janji Allah hendaklah kamu patuhi”(52). Rasullah s.a.w. bersabda maksudnya, ”Siapa yang menyakiti Dhimmi akulah musuhnya”(53). Maka prinsip keadilan ini menjadi asas dalam amalan pemerintahan Islam yang melibatkan seluruh golongan dalam masyarakat.

Persamaan Di Hadapan Hukum

Prinsip persamaan di hadapan hukum ini ialah setiap kaum adalah sama sebagai rakyat di antara satu sama lain dalam hak, kebebasan dan tanggungjawab di hadapan undang-undang Islam. Islam dalam melaksanakan prinsip ini secara umumnya berlaku dalam kehidupan publik rakyat negara Islam tetapi dalam beberapa hal ada perbedaannya di antara rakyat yang Muslim dan rakyat dzimmi. Prinsip persamaan di hadapan hukum ini diterima oleh Islam dalam konteks perhubungan manusia secara umum. Allah berfirman maksudnya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami jadikan kamu dari golongan lelaki dan perempuan. Kami jadikan kamu dari berbagai bangsa dan suku kaum, supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah bertaqwa”(55). Manusia tidak ada bedanya di antara satu dengan yang lain dalam penilaian Allah di segi keturunan, warna kulit, bahasa dan kebudayaan, tapi perbedaan itu terletak kepada ketaqwaannya.

Rasullah s.a.w. bersabda maksudnya,
“Kamu semua dari Adam dan Adam dari tanah, tidak ada perbedaan di antara orang Arab dengan orang bukan Arab kecuali dengan taqwa”(56)

Berdasrkan prinsip inilah Rasulullah s.a.w.menegaskan dalam perlaksanaan undang-undang dalam sabdanya yang maksudnya,
“Demi Allah sekiranya Fatimah mencuri aku potong tangannya”(57).

Dan nabi pernah melaksanakan hukum rajam karena kesalahan berzina ke atas Muslim dan non-Muslim(58).

MALAYSIA BUKAN NEGARA ISLAM

Untuk bisa disebut sebagai Negara Islam maka harus diterapkan sistem Islam keseluruhan oleh Khalifah dan keamanan di tangan kaum Muslimin yaitu negara tidak di bawah pengaruh negara lain sedikitpun, maka Malaysia BUKAN merupakan sebuah negara Islam karena Malaysia di bawah pengaruh kuat negara barat termasuk Inggris, yang bisa dikatakan termasuk negara jajahan meski tidak dijajah langsung secara militer. Militer Malaysia pun tidak lepas dari pengaruh kuat asing dalam politik militernya maupun dalam persenjataannya. Dan penguasa Malaysia bukan Khalifah yang dibai’at untuk menerapkan sistem Islam keseluruhan. Akidah Islam tidak menjadi dasar negara yang diambil darinya perundang-undangan Islam secara keseluruhan. Sistem pemerintahan yang diterapkan di Malaysia adalah sistem kufur demokrasi. Sistem ekonomi di Malaysia adalah sistem kufur kapitalisme. Sistem keuangan negara malaysia juga bukan sistem keuangan negara Khilafah dengan Baitul Mal-nya. Kebijakan luar negeri Malaysia bukan politik luar negeri Islam yang menjadikan dakwah dan jihad Islam sebagai asas politik luar negerinya. Bahkan riba juga dihalalkan oleh sistem kufur demokrasi. Sebagian hukum adat (hukum kufur) dalam bidang keluarga juga masih berlaku. Dan banyak sekali lain-lain perkara cabang hingga perkara ranting negara Malaysia yang bertentangan dengan sistem syariah Negara Khilafah Islam.

Syarat Menjadi Warga Negara – Konsep Kewarganegaraan Negara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam