Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 25 Maret 2013

Kejahatan Kebijakan Kapitalisme Sistem Kapitalis

Kejahatan Kebijakan Kapitalisme Sistem Kapitalis


SERANGAN BALIK, MENGUNGKAP KEBOBROKAN SISTEM KAPITALIS

    Kejahatan kapitalis paling mendasar adalah sekulerisme, yaitu:  prinsip  pemisahan antara agama dan tata kehidupan (fashluddin ‘anil hayat). Sehingga setiap manusia memiliki hak kebebasan yang diletakkan oleh sistem kapitalis ini, yaitu kebebasan beraqidah, berpendapat, kepemilikan dan kebebasan individu. Kemudian kebebasan ini dilindungi oleh HAM, yang dikukuhkan hukumnya melalui deklarasi Human rights yang disponsori PBB.

    Keboborokan kapitalis ini melahirkan peradaban yang busuk dan penuh dengan kejahatan di muka bumi ini. Kejahatan politik, kejahatan kekuasaan maupun kejahatan individu yang menyeret kepada tingkat kriminalitas yang semakin tinggi. Lewat pengkajian yang rinci (tafsilii), maka dapat kita simpulkan bahwa kapitalis melahirkan peradaban yang rusak. Peradaban ini  (al-hadhoroh) digali dari pemikiran manusia yang lepas dari wahyu Allah Swt. Dan “peradaban yang benar” adalah peradaban yang didasarkan kepada aqidah Islam dan digali dari kitabulloh dan Sunah Rosul (Islam). Akibat berpihak kepada peradaban yang rusak, maka melahirkan kebijakan publik yang rusak.

a.  Kebijakan politik : melahirkan politik Oportunis

Sulit bagi kaum muslimin yang hendak menjadi muslim yang baik yang mampu menjalankan tugas-tugas pokok da’wah … di lapangan politik, kalau tidak “taffaruq” (melepaskan diri) dari berbagai kebijakan politik sekuler. Ideologi kapitalis yang sekuler  dan melahirkan gerakan demokrasi sebagai anak emasnya, akan melahirkan gerakan politik oportunis. Ciri khasnya, standarnya bukan lagi hak dan bathil, halal dan haram, namun berstandar menang atau kalah, berkuasa atau dikuasai, memimpin atau menjadi rakyat yang ditindas.

Dan kaum muslimin mayoritas pada gerakan politik abad 21 sudah masuk wilayah perangkap kapitalis. Demokrasi adalah sebuah pemaksaan negara-negara Barat terhadap dunia ketiga, termasuk dunia Islam. Politik yang berasas demokrasi hanya melahirkan pertentangan, perselisihan, permusuhan dan saling ancam-mengancam, bahkan tidak sedikit saling bunuh-membunuh. Yang pada akhirnya pengikutnya terseret kepada jalan celaka di dunia maupun di akhirat.

b.    Kebijakan Akademis : melahirkan materialisme

Tak terkecuali perguruan Islam sekalipun, model pendidikan sekarang ini, menyeret peserta didiknya untuk menjadi sosok yang hanya mempu kerja dalam mesin produksi Kapitalisme. Padahal tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah sistem perubahan perilaku dari kanak-kanak kepada dewasa agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk secara syara’ (halal dan haram, haq dan bathil). Karena pola pendidikan jika tidak mengarah kepada pola materi (kerja) tidak akan laku, maka tujuan pendidikan diabaikan dan tujuan yang semula digeser kepada tujuan materialistis yaitu belajar untuk mencari kerja. Akhirnya pendidikan Kapitalisme tidak akan pernah  melahirkan pemikiran yang bertanggung jawab untuk memikirkan alam, manusia dan kehidupan sebagai starting point  menegakkan tugas kecendekiawanannya yaitu da’wah dan jihad. Namun hanya melahirkan para ilmuwan yang berstandar untung dan rugi untuk dirinya sendiri (materialistik), dampak dari perilaku itu, maka akan melahirkan para koruptor kolektif dan benih pelaku KKN.

c.     Kebijakan berfikir: melahirkan sekulerisme

Cukup menjadi fakta, sulit ditemukan lulusan perguruan tinggi, baik yang dari dalam negeri maupun luar negeri, baik lulusan dari timur maupun barat yang  mau berikhlas diri untuk menjadi pengemban da’wah yang benar menurut Alloh dan Rosul-Nya. Ulama mana di negeri ini yang mampu menjadi juru bicara Rasululloh SAW, sebagai warotsatul ambiya dan  penyambung khulafaur rosyidin untuk menyampaikan Islam kembali seperti sediakala dan untuk melangsungkan kehidupan Islam, sehingga manusia (kaum muslimin) di kolong langit ini mau mendudukkan Islam sebagai sentral segala urusan? Jawabannya “ada namun sedikit sekali” Adapun jawaban kebanyakannya adalah bahwa banyak para cendekiawan kampus dan para “ulama-ulama”-an, terlalu sibuk mengurusi kepentingan dirinya sendiri dan lupa terhadap tugasnya untuk memberikan pemahaman Islam kepada umat manusia, amar ma’ruf dan nahi munkar. Mereka dari para ulama  tidak mau mengingatkan kaum muslimin yang sudah melupakan Rasululloh Saw, melupakan Khulafaur-rosyidin dan melupakan apa yang diperjuangkan Rasululloh SAW dan para sahabat. Yaitu memperjuangkan Islam sebagai Daulah dan meletakkan supremasi Hukum yang tertinggi kepada Allah swt, sebagai pengatur tatanan hidup manusia. Baik dalam bermasyarakat maupun dalam bernegara.

Akhirnya kaum muslimin terjebak hidupnya dalam pola pikir dikotomi antara Negara dan kehidupan. Bahwa agama dianggap hanya ada dalam dada masing-masing. Kehidupan harus dilakukan dan diatur oleh akal dan kehendak hawa nafsu manusia. Dampaknya di kalangan kaum muslimin sedikit fuqoha (Ahli Hukum Syara’) namun banyak sekali ulama dan cendekiawan yang menjadi propagandis (Khuthoba) yang notabene tidak faham fiqih (hukum Syara’). Kemudian mendudukan Islam pada posisi spiritual yang direkayasa oleh akal pikirannya, yang hanya sekedar menentramkan hati individu. Dan tidak meyakini Islam sebagai ideologi dan hukum yang wajib ditegakkan di muka bumi dalam rangka pengaturan hidup bermasyarakat dan bernegara.

d.    Kebijakan ekonomi Kapitalis                                                         

Indonesia , hidup dalam kungkungan krisis multi dimensional. Namun krisis tak kunjung usai, bahkan semakin terpuruk apalagi ikut campur tangannya IMF, semakin menenggelamkan nasib rakyat ke jurang kebobrokan ekonomi, karena IMF sejatinya sebuah lembaga propaganda kapitalis di bidang moneter yang mencengkramkan hegemoni Amerika ke seluruh Negara berkembang. Tujuannya bagaimana tekuk lutut terhadap kehendak Amerika Serikat dalam rangka melangsungkan geopolitik dunia yang mulus. Keboborokan yang dapat dilihat langsung dan berbahayanya terhadap Islam adalah standar yang diterapkan oleh ekonomi kapitalis, bukan halal dan haram namun menguntungkan bagi dirinya sekalipun menghancurkan orang lain. Karena sejatinya ekonomi kapitalis adalah sebuah sistem ekoniom yang berkubang imperialis (musta’mirin) bagi penerimanya. Kasus yang terkini di Indonesia adalah lahirnya kontroversi di kalangan pelaku Negara (eksekutif) maupun kalangan politisi. Yang tidak mustahil dijadikan alat saling menjatuhkan dalam mempropagandakan tujuan politiknya bagi masing-masing partai peserta pemilu. Pada ujungnya ekonomi kapitalis selalu melahirkan perpecahan, permusuhan dan saling jatuh-menjatuhkan satu kelompok dengan kelompok lainnya.

e.    Perlakuan Sistem Kapitalis terhadap wanita

Sebagaimana disebut di atas, bahwa kapitalis melahirkan prinsip pemisahan agama dari tata kehidupan (fashluddin ‘anil hayat), maka sistem kapitalis tidak mengenal hukum halal dan haram, hak dan bathil, dan tidak mengenal apakah patuh kepada Tuhan dan maksi’at.

Ketika wanita diberikan ketetapan hukum Syara’, wajib menutup aurat seluruh anggota badan di muka umum dan dibatasi dalam pergaulan, maka tidak dapat ditawar lagi, keharusannya melaksanakan di antara kedua kewajiban tersebut dari semua kewajiban lainnya yang ditetapkan oleh hukum Syara’. Namun ketetapan hukum Syara’ tersebut dibuat gerakan perlawanan oleh sistem kapitalis dengan isi kebebasan melalui proses pemikiran sekuler dan sikap demokrasi yang menanamkan prinsip kebebasan. Kapitalis dengan sekulerisasi dan demokrasi menanamkan kepada kaum wanita tentang emansipasi wanita, dalam rangka mengejar kesejajaran dengan kaum laki-laki tanpa batas. Dan kapitalis juga mengajarkan trend busana masa kini yang akhirnya membentuk satu peradaban modern yang menyesatkan. Maka kaum wanita hidup dalam kebebasan bergaul tanpa batas dengan kaum laki-laki dan bebas mengenakan pakaian yang dia sukai tanpa melihat lagi hukum Syara’ dan akhirnya pertimbangannya adalah pergaulan modern dan trend busana. Akhirnya sikap materialistis yang merasuk di setiap perilaku wanita. Dan sikap inilah yang menyeret  kepada perbuatan maksiat. Karena dirinya rela diperlalukan apa saja dan oleh siapa saja, selama menguntungkan bagi dirinya. Dampaknya munculnya pelacur-pelacur, baik papan atas maupun kelas  jalanan. Munculnya perjudian dan narkoba. Semua dampak dari sifat pergaulan yang tanpa batas dan pembauran dunia wanita dan laki-laki yang dihalalkan oleh sistem kapitalis. Maka kapitalis adalah gerakan yang telah memotong sistem yang telah ditetapkan Alloh semenjak diutusnya Nabi SAW. Ketika pra-kenabian, jahiliyah telah membebaskan hidup bagi kaum kuat menindas yang lemah, maka wanita tidak ada harganya sama sekali, karena tidak memberikan sublimasi kekuatan bagi kaum pria. Namun dengan lahirnya Nabi SAW dan membawa Risalahnya, mengubah dari sistem penindasan harkat dan martabat wanita yang dianggap hina bagai binatang menjadi kedudukan yang wanita terhormat dilindungi oleh hukum (Islam). Dan sistem itu kini telah dipotong oleh gerakan kapitalis barat yang kafir. Padahal pada dasarnya wanita dan laki-laki terpisah sedangkan bolehnya berkumpul (dalam pergaulan) dalam satu tempat dua jenis itu karena adanya hukum Syara’ yang membolehkan. Namun prinsip ini sedikt demi sedikit dimusnahkan oleh sistem kapitalis melalui proses peracunan pemikiran dan ideologi, baik melalui pendidikan, pergaulan di masyarakat maupun melalui sosialisasi peradaban barat yang sesat dan menyesatkan.

Sistem kapitalis ini telah terbukti dalam meracuni kaum muslimin, dan wanita-wanita muslimah, seperti kasus yang masih hangat sebagai fakta di IAIN Jakarta, ketika ada kelompok mahasiswa berdemo anti jilbab dan menuntut kebebasan mahasiswi IAIN dalam berbusana (sumber dari salah satu dosen). Mengapa itu terjadi? Karena keberhasilan gerakan pemikiran sekuler sebagai proses sosialisasi sistem kapitalis di kalangan perguruan tinggi Islam.      Wallahu a’lam bus-showab.

Kejahatan Kebijakan Kapitalisme Sistem Kapitalis
MENJAWAB TUDUHAN MIRING TERHADAP SYARI’AT ISLAM
Oleh: Mukhotim El-Moekry

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam