Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 17 Maret 2019

Hari Kiamat: Tanda-Tandanya Telah Ada, Datangnya Tiba-Tiba - TAFSIR QS Muhammad: 18



Oleh: Rokhmat S. Labib, MEI

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka secara tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila kiamat sudah datang?” (TQS. Muhammad [47]: 18)

Kiamat pasti datang. Akan tetapi, tak seorangpun mengetahui kapan terjadinya. Ini menjadi rahasia Allah SWT. Maka bagi manusia, datangnya hari Kiamat adalah tiba-tiba. Meskipun demikian, tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat itu telah diiberitakan dalam beberapa dalil.

Datang Dengan Tiba-Tiba

Allah SWT berfirman: Fahal yanzhuruuna illaa al-saa'ah an ta‘tiyahum baghtah (maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat [yaitu] kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba). Dalam ayat sebelumnya diceritakan tentang sikap dua golongan manusia terhadap petunjuk yang dibawa Rasulullah . Golongan pertama enggan mendengarkan petunjuk, bahkan mencemoohnya. Akibatnya, hati mereka ditutup rapat. Sedangkan golongan kedua adalah orang-orang yang mau mencari petunjuk dan telah mendapatkannya. Allah SWT pun menambahkan petunjuk kepada mereka.

Ayat ini melanjutkan pemberitaan tentang golongan pertama. Dikatakan Fakhruddin al-Razi dan al-Khazin, yang dimaksud mereka di sini adalah orang-orang kafir dan munafik. Mereka adalah orang-orang yang menolak beriman, sehingga tidak mengimani al-saa'ah.

Kata al-saa'ah dalam ayat ini, bermakna hari Kiamat. Demikian menurut para mufassir, seperti Ibnu Jarir, al-Qurthubi, Ibnu Katsir, al-Khazin, al-Alusi, al-Jazairi, dan lain-lain. Menurut al-Khazin, hari Kiamat disebut dengan al-saa'ah karena kejadiannya amat cepat.

Di samping ayat ini, kata al-saa'ah dengan makna hari Kiamat juga disebutkan dalam banyak ayat lain, seperti QS. al-An'am [6]: 31, 40, Yusuf [12]: 107, al-Hijr [15]: 85, al-Nahl [16]: 77, al-Kahfi [18]: 21, al-Hajj [22]: 7, dan lain-lain.

Diberitakan dalam ayat ini, datangnya hari Kiamat itu bersifat baghtah. Menurut Imam al-Qurthubi dan al-Syaukani, kata baghtah berarti fuj‘ah (mendadak, tiba-tiba). Ini merupakan ancaman keras bagi orang-orang kafir. Tentang terjadinya Kiamat secara tiba-tiba, juga diberitakan dalam firman Allah SWT: “Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba” (TQS. al-A'raf [7]: 187).

Diberitakan Tanda-Tandanya

Selanjutnya Allah SWT berfirman: Faqad jaa'a asyraatahaa (karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya). Menurut Ibnu Zaid sebagaimana dikutip oleh Ibnu Jarir al-Thabari, pengertian asyraathuhaa adalah aayaatuhaa (tanda-tandanya). Imam al-Qurthubi juga memaknainya sebagai amaaratuhaa wa 'alaamatuha (ciri-ciri dan tanda-tandanya).

Penjelasan yang sama juga dikemukakan Ibnu Katsir. Makna penggalan ayat ini adalah tanda-tanda telah dekatnya hari Kiamat. Ini seperti yang diberitakan Allah SWT dalam firman-Nya: “Ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan di antara pemberi-pemberi peringatan yang terdahulu; telah dekat terjadinya hari Kiamat” (TQS. al-Najm [53]: 56-57). Juga firman Allah SWT: “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan” (TQS. al-Qamar [54]: 1). Juga dalam QS. al-Nahl [16]: 1 dan al-Anbiya' [21]: 1).

Sehingga diutusnya Rasulullah merupakan salah satu tanda dekatnya hari Kiamat. Sebab, beliau adalah penutup para rasul; yang dengan beliau Allah SWT menyempurnakan agama dan menegakkan hujjah. Rasulullah juga telah memberitakan tanda-tanda hari Kiamat; menjelaskan dan menerangkannya yang belum pernah disampaikan oleh seorangpun nabi sebelumnya, sebagaimana telah dijelaskan dalam topiknya masing. Imam al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Sahal bin Sa'ad yang berkata: “Saya melihat Rasulullah bersabda dengan mengisyaratkan jari-jemarinya seperti ini, yakni jari tengah dan jari telunjuknya: “Aku diutus saat Kiamat sudah seperti dua jari ini (jari tengah dengan jari telunjuk).” Demikian penjelasan Ibnu Katsir dalam tafsirnya.

Menurut Imam al-Qurthubi dan al-Syaukani, mereka telah membaca dalam kitab-kitab mereka bahwa Muhammad adalah nabi terakhir. Maka diutusnya beliau merupakan salah satu tanda dan bukti datangnya hari Kiamat. Diriwayatkan pula, Rasulullah bersabda: “Aku diutus saat Kiamat sudah seperti dua kuda pacuan” (HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Selain itu, tanda-tanda akan terjadinya hari Kiamat juga amat banyak diberitakan oleh Rasulullah . Di antaranya adalah sabda Rasulullah : “Di antara tanda-tanda Kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria.” (HR. Bukhari).

Juga sabda Rasulullah : “Belum akan tiba kiamat sehingga kaum Muslimin berperang dengan orang-orang Yahudi. Kaum Muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata, "Wahai kaum Muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia." Kecuali pohon "Gharqad" yang tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang Yahudi.” (HR. Ahmad).

Dengan demikian, sekalipun hari Kiamat datang secara tiba-tiba, akan tetapi tanda-tanda dan ciri-cirinya akan tibanya hari tersebut sudah diberitakan kepada mereka. Semestinya, semua itu mengingatkan mereka untuk segera sadar dan bertaubat lalu beriman dan beramal shalih. Akan tetapi, semua tanda itu tidak berguna bagi mereka. Mereka tetatp tidak berubah. Hingga, sebagaimana dikatakan al-Khazin, ketika hari Kiamat datang mereka dalam keadaan kufur dan munafik. Dan ketika itu sudah terlambat. Mereka baru sadar bahwa Kiamat benar-benar ada. Namun, kesadaran mereka sudah tidak berguna sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT selanjutnya: Fa annaa lahum idzaa jaa‘at dzikraahum (maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?).

Menjelaskan penggalan ayat ini, Ibnu Jarir berkata, "Maksudnya, dari sisi manakah peringatan dapat bermanfaat bagi orang-orang yang mendustakan Allah dan lalai dalam menaati Allah ketika hari Kiamat sudah tiba? Dia berfirman: Saat itu, peringatan dan penyesalan tidak bermanfaat bagi mereka. Sebab, itu adalah waktu pembalasan amal, bukan waktu bertaubat dan beramal. Ibnu Jarir juga mengutip Ibnu Zaid yang berkata, ”Saat hari Kiamat datang, kesadaran mereka tak lagi bermanfaat."

Tak jauh berbeda, Ibnu Katsir menerangkan penggalan ayat ini dengan ungkapan, ”Apalah artinya peringatan bagi orang kafir ketika hari Kiamat telah tiba karena hal itu sama sekali tidak bermanfaat bagi mereka." Ini sebagaimana halnya firman Allah SWT: “Dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya” (TQS. al-Fajr [89]: 23). Juga firman Allah SWT: “dan (di waktu itu) mereka berkata: "Kami beriman kepada Allah,” bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh itu” (TQS. Saba' [34]: 52). Fakhruddin al-Razi dalam Maafaatih al-Ghayb juga berkata, "Artinya, peringatan itu tidak bermanfaat bagi mereka ketika taubat tidak diterima dan keimanan tidak dihitung.”

Tentang tidak bergunanya iman dan taubat, batas waktunya adalah ketika datang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sebagaimana diterangkan dalam QS. al-An'am [6]: 158. Menurut para ulama yang dimaksud dengan tanda kekuasaan Tuhanmu di sini adalah ketika matahari terbit dari barat. Rasulullah bersabda: “Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (HR. Bukhari dan Muslim). Maka, kerugian besarlah orang-orang yang mendustakannya, sebagaimana ada dalam QS. al-An'am [6]: 31, 40.

Demikianlah. Hari Kiamat pasti terjadi. Namun tidak seorangpun mengetahui kapan terjadinya. Hari Kiamat datang tiba-tiba. Meskipun demikian, tanda-tanda akan segera datangnya hari Kiamat sudah diterangkan. Diutusnya Rasulullah adalah di antaranya. Demikian pula terbelahnya bulan pada masa Nabi . Di samping itu, masih banyak tanda dan ciri yang diberitakan Rasulullah .

Patut dicatat, ketika datang hari Kiamat itu, peringatan dan penyesalan tidak berguna. Demikian pula taubat dan amal. Sebab, saat itu segera dilakukan penghitungan amal dan balasannya. Sungguh, orang yang mengingkari benar-benar menyesal. Penyesalan yang tanpa ujung dan tanpa tepi. Semoga kita dijauhkan dari sikap demikian. Wal-Laah a'lam bi al-shawaab.[]

IKHTISAR:

1. Hari Kiamat terjadi secara tiba-tiba dan tak seorangpun dapat mencegahnya.

2. Meskipun kapan terjadinya hari Kiamat tidak diberitahukan, namun tanda-tanda akan segera datangnya hari Kiamat sudah diberitakan.

3. Penyesalan, taubat, iman, dan amal tidak lagi berguna ketika hari Kiamat sudah datang.

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 173

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam