LENTERA KEBANGKITAN
Maksiat Mengundang Bencana
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Belum
kering air mata kita atas duka lara gempa dahsyat bertubi-tubi yang mendera
saudara-saudara kita di Lombok dan sekitarnya. Kini kita pun tak kuasa
merasakan kembali bencana paling dahsyat gempa dan tsunami serta liquifaksi
(mencairnya tanah dan amblasnya permukaan tanah) yang menggoyang, menggulung
dan mendera serta menghantam saudara-saudara kita di Palu-Donggala dan
sekitarnya hingga memakan korban jiwa mencapai ribuan lebih dan puluhan ribu
lebih luka-luka.
Sungguh kita sangat
prihatin dan berduka-cita atas duka-lara bencana alam yang mendera
saudara-saudara kita di Lombok dan sekitarnya, serta Palu-Donggala dan
sekitarnya tersebut. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa
saudara-saudara kita yang menjadi korban jiwa, dan semoga Allah SWT memberikan
anugerah ketabahan dan kesabaran kepada saudara-saudara kita yang menjadi
korban hidup yang tengah luka-luka. Aaamiin.
Namun, ketahuilah,
bencana terberat dan paling dahsyat bagi negeri ini melebihi gempa Lombok dan
gempa-tsunami-liquifastik Palu-Donggala dan sekitarnya tersebut adalah
bercokolnya penguasa ruwaibidhah
demokrasi dan bercokolnya sistem kufur dajjal demokrasi kapitalisme sekulerisme
hingga hukum-hukum Allah SWT yang suci dicampakkan dan dikriminalisasi hingga
negeri ini terbelenggu kuat dalam cengkraman penjajahan gurita raksasa
kapitalisme global asing dan aseng hingga membuat negeri ini kian
tercabik-cabik dan carut-marut di semua lini kehidupan baik akidah, ibadah,
akhlak, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesehatan, hukum,
peradilan, persanksian, pertahanan dan keamanan hingga negeri ini mengalami
kerusakan sistemik baik di darat, udara maupun di lautan.
Itulah akar penyebab
segala bencana dahsyat, baik bencana alam maupun bencana sosial politik ekonomi
yang mendera negeri zamrud khatulistiwa tersebut saat ini hingga negeri ini pun
kini menjadi negeri 1000 bencana. Sungguh negeri ini sudah sangat kenyang
dengan segala bentuk bencana alam tersebut baik gempa bumi, tsunami,
liquifastik, gunung meletus, banjir bandang, tanah longsor, kemarau panjang,
kebakaran hutan, kabut asap, dan lain-lain.
Serta negeri ini pun
sudah kenyang dengan bencana sosial politik ekonomi -yang disebabkan oleh
sistem hukum kufur jahiliyah demokrasi kapitalisme sekulerisme tersebut- baik
krisis moral, krisis kepemimpinan, krisis moneter, krisis ekonomi, konflik
horizontal, kemiskinan, pornografi-pornoaksi, kenakalan remaja, sex bebas,
LGBT, komunisme, lepasnya Timor Timur-Sipadan-Ligitan dari bumi pertiwi
nusantara, suburnya OPM di Papua, narkoba, nilai rupiah jatuh di bawah dollar
hingga capai Rp15.000 per dollar, utang negara menggunung tinggi capai Rp4000
triliyun lebih, 2/3 wilayah negeri ini dikuasai asing, 80% SDA dan migas negeri
ini diserahkan ke asing, kriminalisasi ajaran Islam dan Ulama, penjualan aset
penting negara, biaya hidup makin mahal, harga sembako-BBM-TDL makin naik, dan
lain-lain.
Ketahuilah
sesungguhnya maksiat hanya mengundang bencana dan murka Allah saja. Dan maksiat
terbesar saat ini adalah mencampakkan dan mengkriminalisasi hukum-hukum Allah
SWT yakni Islam (Syariah Islam: Al-Qur’an dan As-Sunnah) khususnya ajaran Islam
perihal Syariah, Dakwah, Jihad dan Khilafah serta mengkriminalisasi Ulama.
Serta maksiat terbesar saat ini adalah menerapkan hukum kufur jahiliyah buatan
manusia warisan kafir penjajah dan ajaran iblis-dajjal, baik hukum kufur
demokrasi kapitalisme sekulerisme maupun sosialisme komunisme.
Pikir wahai
orang-orang yang berakal, bukankah Allah SWT telah berfirman sebelumnya:
وَلَوْ
أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ
مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا
يَكْسِبُونَ
"Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya." (QS. Al-A'raf: 96)
وَمَا
أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan musibah apa saja
yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan
Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuura:
30)
Tidakkah kita belajar
dari kisah-kisah kaum terdahulu yang diceritakan di dalam Al-Qur’an, di mana
mereka tidak mau dibina oleh para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kepada
mereka sehingga akhirnya membuat murka Allah, hingga Allah pun membinasakan mereka
dengan menimpakan bencana dan azab yang pedih bagi mereka. Lihatlah nasib
tragis Namrud, Qorun, Fir'aun, Jalut, Abu Jahal, Abu Lahab dan kaum Sodom, 'Ad,
Tsamud, Saba', Sabath, Bani Israil, Madyan, dan lain-lain. Dalam Al-Qur’an,
Allah SWT telah menceritakan keadaan dan nasib kaum atau umat-umat yang
terdahulu tersebut:
فَكُلًّا
أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ
مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ
مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا
أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Maka masing-masing
(mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami
timpakan kepadanya hujan batu krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa
suara keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan
ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah
sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 40)
Apakah harus Allah SWT
tenggelamkan terlebih dahulu negeri ini ke dalam Samudera barulah kita sadar
dan bertaubat serta mau menerapkan hukum-hukum Allah SWT tersebut..?! Jangan
sampai kita menyesal di kemudian hari dan jangan sampai kita pun bernasib tragis
seperti kaum-kaum terdahulu tersebut yang telah dibinasakan oleh Allah SWT.
Sungguh saat
terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, liquifastik, gunung
meletus, banjir bandang, tanah longsor, dan lain-lain maka ucapan NKRI harga
mati dan Pancasila tidak ada gunanya lagi saat itu, serta tidak akan bisa
mencegah datangnya bencana alam tersebut, bahkan tidak bisa pula menyelamatkan
diri kita dari azab Allah dan dari kematian. Saat terjadinya bencana alam tersebut justru ucapan yang
paling berguna dan menentramkan jiwa kita adalah hanyalah kalimat tasbih,
tahmid, tahlil, takbir dan istighfar serta kumandang suara adzan.
Karena itulah, agar
kita dan negeri ini selamat dari segala bencana baik bencana sosial politik
ekonomi maupun bencana alam khususnya dari tenggelamnya negeri ini ke dalam
samudera adalah hanya dengan menumbangkan segera sistem kufur jahiliyah
demokrasi kapitalisme sekulerisme biang segala bencana tersebut dan bersegera hijrah secara kaffah
dalam sistem Islam dalam bingkai Khilafah Rasyidah Wa'dullah wa
Busyrah Rasulillah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik penuh
berkah serta menebar rahmah dan berkah bagi dunia dan alam semesta.
Wallahu a'lam bish shawab. []
#Waspada2019
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam
#KhilafahAdalahSolusi
[]
@Zakariya al-Bantany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar