Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 03 Oktober 2018

Maksiat Mengundang Bencana




LENTERA KEBANGKITAN

Maksiat Mengundang Bencana

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Belum kering air mata kita atas duka lara gempa dahsyat bertubi-tubi yang mendera saudara-saudara kita di Lombok dan sekitarnya. Kini kita pun tak kuasa merasakan kembali bencana paling dahsyat gempa dan tsunami serta liquifaksi (mencairnya tanah dan amblasnya permukaan tanah) yang menggoyang, menggulung dan mendera serta menghantam saudara-saudara kita di Palu-Donggala dan sekitarnya hingga memakan korban jiwa mencapai ribuan lebih dan puluhan ribu lebih luka-luka.

Sungguh kita sangat prihatin dan berduka-cita atas duka-lara bencana alam yang mendera saudara-saudara kita di Lombok dan sekitarnya, serta Palu-Donggala dan sekitarnya tersebut. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa saudara-saudara kita yang menjadi korban jiwa, dan semoga Allah SWT memberikan anugerah ketabahan dan kesabaran kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban hidup yang tengah luka-luka. Aaamiin.

Namun, ketahuilah, bencana terberat dan paling dahsyat bagi negeri ini melebihi gempa Lombok dan gempa-tsunami-liquifastik Palu-Donggala dan sekitarnya tersebut adalah bercokolnya penguasa ruwaibidhah demokrasi dan bercokolnya sistem kufur dajjal demokrasi kapitalisme sekulerisme hingga hukum-hukum Allah SWT yang suci dicampakkan dan dikriminalisasi hingga negeri ini terbelenggu kuat dalam cengkraman penjajahan gurita raksasa kapitalisme global asing dan aseng hingga membuat negeri ini kian tercabik-cabik dan carut-marut di semua lini kehidupan baik akidah, ibadah, akhlak, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesehatan, hukum, peradilan, persanksian, pertahanan dan keamanan hingga negeri ini mengalami kerusakan sistemik baik di darat, udara maupun di lautan.

Itulah akar penyebab segala bencana dahsyat, baik bencana alam maupun bencana sosial politik ekonomi yang mendera negeri zamrud khatulistiwa tersebut saat ini hingga negeri ini pun kini menjadi negeri 1000 bencana. Sungguh negeri ini sudah sangat kenyang dengan segala bentuk bencana alam tersebut baik gempa bumi, tsunami, liquifastik, gunung meletus, banjir bandang, tanah longsor, kemarau panjang, kebakaran hutan, kabut asap, dan lain-lain.

Serta negeri ini pun sudah kenyang dengan bencana sosial politik ekonomi -yang disebabkan oleh sistem hukum kufur jahiliyah demokrasi kapitalisme sekulerisme tersebut- baik krisis moral, krisis kepemimpinan, krisis moneter, krisis ekonomi, konflik horizontal, kemiskinan, pornografi-pornoaksi, kenakalan remaja, sex bebas, LGBT, komunisme, lepasnya Timor Timur-Sipadan-Ligitan dari bumi pertiwi nusantara, suburnya OPM di Papua, narkoba, nilai rupiah jatuh di bawah dollar hingga capai Rp15.000 per dollar, utang negara menggunung tinggi capai Rp4000 triliyun lebih, 2/3 wilayah negeri ini dikuasai asing, 80% SDA dan migas negeri ini diserahkan ke asing, kriminalisasi ajaran Islam dan Ulama, penjualan aset penting negara, biaya hidup makin mahal, harga sembako-BBM-TDL makin naik, dan lain-lain.

Ketahuilah sesungguhnya maksiat hanya mengundang bencana dan murka Allah saja. Dan maksiat terbesar saat ini adalah mencampakkan dan mengkriminalisasi hukum-hukum Allah SWT yakni Islam (Syariah Islam: Al-Qur’an dan As-Sunnah) khususnya ajaran Islam perihal Syariah, Dakwah, Jihad dan Khilafah serta mengkriminalisasi Ulama. Serta maksiat terbesar saat ini adalah menerapkan hukum kufur jahiliyah buatan manusia warisan kafir penjajah dan ajaran iblis-dajjal, baik hukum kufur demokrasi kapitalisme sekulerisme maupun sosialisme komunisme.

Pikir wahai orang-orang yang berakal, bukankah Allah SWT telah berfirman sebelumnya: 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raf: 96)

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuura: 30)

Tidakkah kita belajar dari kisah-kisah kaum terdahulu yang diceritakan di dalam Al-Qur’an, di mana mereka tidak mau dibina oleh para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kepada mereka sehingga akhirnya membuat murka Allah, hingga Allah pun membinasakan mereka dengan menimpakan bencana dan azab yang pedih bagi mereka. Lihatlah nasib tragis Namrud, Qorun, Fir'aun, Jalut, Abu Jahal, Abu Lahab dan kaum Sodom, 'Ad, Tsamud, Saba', Sabath, Bani Israil, Madyan, dan lain-lain. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menceritakan keadaan dan nasib kaum atau umat-umat yang terdahulu tersebut:

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 40)

Apakah harus Allah SWT tenggelamkan terlebih dahulu negeri ini ke dalam Samudera barulah kita sadar dan bertaubat serta mau menerapkan hukum-hukum Allah SWT tersebut..?! Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari dan jangan sampai kita pun bernasib tragis seperti kaum-kaum terdahulu tersebut yang telah dibinasakan oleh Allah SWT.

Sungguh saat terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, liquifastik, gunung meletus, banjir bandang, tanah longsor, dan lain-lain maka ucapan NKRI harga mati dan Pancasila tidak ada gunanya lagi saat itu, serta tidak akan bisa mencegah datangnya bencana alam tersebut, bahkan tidak bisa pula menyelamatkan diri kita dari azab Allah dan dari kematian. Saat terjadinya bencana alam tersebut justru ucapan yang paling berguna dan menentramkan jiwa kita adalah hanyalah kalimat tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan istighfar serta kumandang suara adzan.

Karena itulah, agar kita dan negeri ini selamat dari segala bencana baik bencana sosial politik ekonomi maupun bencana alam khususnya dari tenggelamnya negeri ini ke dalam samudera adalah hanya dengan menumbangkan segera sistem kufur jahiliyah demokrasi kapitalisme sekulerisme biang segala bencana tersebut dan bersegera hijrah secara kaffah dalam sistem Islam dalam bingkai Khilafah Rasyidah Wa'dullah wa Busyrah Rasulillah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik penuh berkah serta menebar rahmah dan berkah bagi dunia dan alam semesta.

Wallahu a'lam bish shawab. []

#Waspada2019
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam
#KhilafahAdalahSolusi []

@Zakariya al-Bantany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam