Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 30 Mei 2017

Empat Rekomendasi Hizbut Tahrir Untuk Perbaikan Negeri



Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2015 yang menunjukkan Indonesia semakin liberal dan semakin terjajah, Hizbut Tahrir Indonesia pun menyimpulkan dan merekomendasikan empat hal untuk perbaikan negeri ini.

Pertama, setiap penerapan sistem sekuler, yakni sistem yang tidak bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia. Instabilitas moneter, dikuasainya sumber daya kekayaan alam negeri ini oleh kekuatan asing, maraknya korupsi di seluruh sendi di seantero negeri, kerusakan lingkungan, kriminalitas atau kekerasan di kalangan atau yang menimpa anak dan remaja serta perempuan yang terjadi di mana-mana dan ketidakadilan yang menimpa umat adalah bukti nyata dari kerusakan dan kerugian itu. Ditambah dengan kedzaliman yang diderita umat di berbagai negara.

”Semestinya menyadarkan kita semua untuk bersegera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai oleh Allah SWT, dan meninggalkan semua bentuk sistem dan ideologi busuk, terutama kapitalisme yang nyata-nyata telah sangat merusak dan merugikan umat manusia,” ungkap Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto dalam refleksi akhir tahun 2015, Rabu (16/12/2015) di Gedung Juang 45, Jakarta Pusat.

Kedua, demokrasi dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang kepada kehendak rakyat. Tapi dalam kenyataannya itu hanya menjadi jalan bagi berkuasanya segelintir elite pemilik modal.

Pemerintahan yang terbentuk di pusat maupun daerah, oleh karena balas budi atas dukungan finansial yang diterima, cenderung menggunakan kewenangannya untuk kepentingan para pemilik modal tersebut. Akhirnya rakyat menjadi korban, baik karena terabaikan kepentingannya dalam layanan publik maupun akibat korupsi dan minpulasi anggaran negara.

Itulah yang terjadi saat ini di negeri ini, sebagaimana tampak dari proses legislasi di parlemen dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah di pusat maupun daerah, khususnya di bidang ekonomi dan politik yang sangat pro terhadap kepentingan pemilik modal domestik maupun asing. Kenyataan ini semestinya memberikan peringatan umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi oleh kepentingan para pemilik modal. Juga peringatan kepada penguasa di manapun untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar, penuh amanah demi tegaknya kebenaran, bukan demi memperturutkan nafsu serakah kekuasaan dan kesetiaan pada kaum kapitalis.

Ketiga, bila sungguh-sungguh ingin lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini, maka bangsa ini harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu. Di sinilah esensi seruan Selamatkan Indonesia dengan Syariah yang gencar diserukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia.

Keempat, oleh karena itu harus ada usaha sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta kerjasama dari seluruh komponen umat Islam di negeri ini untuk menghentikan sekularisme, liberalisme dan neo-imperialisme, dan menegakkan syariah dan khilafah. Hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh seorang khaliafah, Indonesia dan juga dunia, benar-benar bisa menjadi baik. Syariah adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam semesta, sedemikian sehingga berbagai kerusakan, kedzaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka bumi. []


Rokhmat S. Labib, Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia:

Bangkitkan Umat Untuk Sadar Dan Melawan

Berdasarkan dinamika selama 2015, prediksi Anda nasib umat Islam Indonesia pada 2016 hagaimana?

Umat Islam semakin disudutkan oleh kafir Barat dan antek-anteknya. Salah satunya dengan isu terorisme. Bahkan dalam isu terorisme ini bisa jadi semakin meningkat tingkat fitnahnya.

Kaum Muslimin yang istiqamah mengajak saudaranya untuk taat pada syariah akan tetap dihadang dengan isu Islam Nusantara (konotasi yang membolehkan pelanggaran terhadap syariah, lantaran pelanggaran tersebut berasal dari kearifan lokal, red). Isu Islam Nusantara sengaja digunakan untuk menyesatkan pemahaman umat akan hakikat ajaran Islam yang sesungguhnya.

Kalau secara ekonomi bagaimana?

Perampokan sumber daya alam oleh asing dan anteknya terus dilakukan, kebijakan yang selama ini menyengsarakan rakyat terus dijalankan. Bahkan cengkraman kapitalisme akan semakin kuat setelah diberlakukannya perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan semakin membuat rakyat negeri ini terpuruk di bidang pengadaan barang dan jasa. Barang dan jasa ASEAN yang kualitasnya lebih bagus karena didukung negaranya masing-masing akan lebih leluasa lagi masuk ke negeri ini.

Di bidang politik?

Para politisi pemenang Pilkada serentak lalu, mulai kasak-kusuk mencari celah untuk memberikan proyek kepada para cukong yang telah membiayinya saat kampanye agar tidak sampai ditangkap KPK. Itulah yang mereka fikirkan, nasib umat, kesejahteraan umat akan dilupakan.

Bilamana umat bangkit melawan?

Bila umat sudah sadar bahwa selama ini mereka dieskploitasi, dijajah, tentu akan bangkit untuk melawan. Kita harus menyadarkan mereka, tunjukkan kepada umat, lihatlah siapa yang selama ini disebut teroris oleh Barat dan antek-anteknya selalu orang Islam atau kelompok Islam. Padahal jelas-jelas orang Kristen ngebom tidak pernah disebut teroris. Jelas-jelas OPM membunuh polisi dan kerap membuat teror di Papua, tidak pernah disebut teroris.

Ingatkan umat pula, lihatlah, isu-isu anti Pancasila, anti NKRI selalu ditujukan kepada orang Islam atau kelompok Islam yang ingin menjalankan perintah Allah SWT yakni menegakkan syariah Islam secara kaffah. Tetapi isu-isu anti Pancasila, anti NKRI tidak pernah diarahkan kepada para penguasa yang memasrahkan kedaulatan negeri ini kepada Amerika dan sekutunya. Dengan membiarkan Amerika terus mendikte aturan di negeri ini dan terus merampok emas di Freeport, misalnya. Orang yang menuding umat Islam anti NKRI karena ingin aturan Islam tegak itu juga anehnya tidak berkata apa-apa saat OPM jelas-jelas meneror dan berupaya melepas Papua.

Jelaskan kepada umat, semua isu yang mereka angkat semata-mata untuk mencegah tegaknya syariat Islam. Karena dengan digantinya kapitalisme dengan sistem perintahan Islam yakni khilafah, tentu saja asing dan antek-anteknya tidak dapat lagi memperbudak rakyat, tidak dapat lagi merampok sumber daya alam, tidak dapat lagi memecah-belah bangsa Ini.

Dan jelaskan pula, penegakkan syariat Islam itu merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Sehingga, setiap Muslim wajib memperjuangkan penegakkan syariat Islam secara kaffah agar menjadi rahmat untuk seluruh alam dan tentu saja menjadi pundi-pundi pahala untuk bekal masuk surga-Nya di akhirat kelak. []

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 165, Januari 2016
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam