Melawan
Kapitalisme
Anatomi
Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Tubuhnya = Pasar
Bebas. Negara maju sangat berkepentingan dengan pasar bebas karena hasil produk
mereka berlimpah, sementara pasar domestik sangat terbatas, berbanding lurus
dengan jumlah penduduknya. Mereka harus memperluas pasar dengan membuka semua
trade barrier. Banyak produk negara maju ini merupakan KEINGINAN dan sebagian
kecilnya merupakan KEBUTUHAN. Karenanya kebanyakan produk tersebut dijual
dengan kemasan gaya hidup yang mengedepankan kemewahan dan mengabaikan
keberkahan. Komoditas kebutuhan pun dijual murah. Akhirnya angka impor terus
tinggi yang mendefisitkan neraca perdagangan. Jika akhirnya negara tekor terus,
lalu kapan rakyatnya akan makmur?
2. Aliran darahnya =
Aliran fiat money atau uang kertas yang tidak dijamin emas. Faktanya, uang ini
merupakan alat untuk merampok sumberdaya negara berkembang secara LEGAL.
Kekuatan ekonomi para bankers yang dimotori bank sentral berhasil memaksakan
penggunaan sistem ini yang memungkinkan mereka mendapatkan aset riil hanya
dengan menukar secarik kertas yang sesungguhnya tidak bernilai. USD (Dolar AS)
merupakan komoditas ekspor unggulan AS yang sebenarnya sama sekali tidak
bernilai (bahkan untuk sekadar jadi tisu toilet sekalipun!). Namun, kebanyakan
negara akhirnya mengikuti penggunaan fiat money dan ("terpaksa")
bersedia menerima USD sebagai international currency.
Penggunaan fiat money
sangat buruk bagi perekonomian, terlebih jika nilai tukarnya diserahkan kepada
mekanisme pasar. Nilai tukar lebih tergantung kepada otoritas pasar uang yang
merupakan bank-bank sentral yang dikendalikan Yahudi. Kita jadi paham bahwa
untuk menguras kekayaan alam suatu negara tidak perlu lagi menggunakan kekuatan
militer, cukup dengan menurunkan nilai tukar domestic currency-nya, melalui
mekanisme pasar. Saat ini Indonesia sedang mengalaminya! Per hari ini kurs
sudah berada di atas Rp 13.000/USD bahkan sempat di atas 14.000 ! Artinya
setiap detik kita diRAMPOK! Sumberdaya alam kita semakin murah, pikiran,tenaga
kita semakin tidak berharga.
Jika seluruh harta
yang kita miliki sudah tidak berharga, lalu apa yang akan kita wariskan pada
anak cucu kita kelak?
3. Jantungnya = Bank
dan pasar modal. Kekuatan ekonomi kapitalis sekuler menguasai dunia melalui
penciptaan bank dan pasar modal yang beroperasi sebagai penyedot uang
masyarakat untuk kemudian disalurkan kepada kelompok bisnisnya. Konsekuensinya
bisnis mereka yang ditopang oleh perbankan dan pasar modal yang full sistem
ribawi ini akan tumbuh cepat dan berlipat. Dengan sedih terpaksa harus
dikatakan, janganlah bermimpi bisnis yang dijalankan secara syariah akan mampu
bersaing dengan mereka pada sistem ekonomi dan politik yang berlaku saat ini!
4. Pemacu jantung =
tingkat bunga. Dengan tingkat bunga, otoritas keuangan bisa (sampai batas
tertentu) untuk menarik atau menggelontorkan uang ke pasar. Hal ini juga
berpengaruh pada nilai tukar. Contoh paling nyata, bagaimana ISSUE (ya hanya
ISSUE, baru ISSUE!) kenaikan suku bunga the Fed sudah bisa merontokkan rupiah
kita, alias nilai uang yang kita miliki.
Penguasa dunia saat
ini sesungguhnya adalah otoritas keuangan (bank sentral) dan otoritas pasar
modal yang dikuasai dan dikendalikan Yahudi. Dengan kemampuan keuangannya
mereka bisa membeli SlAPA saja, termasuk politikus, militer, dan pemimpin
negeri yang silau akan kekuasaan dan materi dunia. Salah satu cara mudah untuk
'membeli' politikus sekaligus sebagai jalan memilih pemimpin negeri yang
bersedia menjadi pelayan mereka adalah menggunakan sistem demokrasi yang memang
dirancang HIGH COST baik bagi pesertanya maupun penyelenggaranya (negara). Oleh
karenanya sistem keuangan Kapitalis Sekuler dan sistem Demokrasi tidak mungkin
terpisah.
Muslimpreneur, sampai
di sini, tidakkah api kesadaran kita membesar? Sampai kapan kita terus dijajah
seperti ini? Sistem rusak dan merusakkan ini harus segera distop, diganti!
Hanya syariah dalam naungan Khilafah yang dapat menyelesaikannya.
Dengan syariah,
tubuhnya kembali sehat dan bugar karena hanya bertumpu pada Pasar Riil...
Aliran darahnya kembali normal menjadi Dinar Emas dan Dirham Perak!...
Jantungnya kembali sehat dan kuat karena menggunakan Sistem Ekonomi Syariah
yang bertumpu pada pengelolaan kepemilikan yang jelas dan tegas, baik itu
kepemilikan individu, kepemilikan umat dan kepemilikan negara...
Muslimpreneur,
Campakkan Neoliberalisme dan Neoimperialisme... Selamatkan Penduduk Indonesia
Kita dan Dunia dengan Syariah dan Khilafah!! []
Bacaan: Tabloid Media
Umat edisi 160, Oktober-Nopember 2015
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar