Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 30 Juli 2016

Benturan Iman dan kekufuran


 


Mulailah terjadi benturan (ishthidam/ clash) antara iman dengan kekufuran di masyarakat, dan mulailah terjadi pergesekan (ihtikak) antara ide-ide yang benar dengan ide-ide yang rusak, dan mulailah tahap kedua, yaitu tahap interaksi dan perjuangan (marhalah tafaul wal kifah). Pada tahap ini mulailah orang-orang Kafir Quraisy melawan dakwah dan menyakiti Rasulullah Saw. dan kaum muslimin dengan berbagai macam cara.

Periode inilah yang paling berat yang dihadapi Rasul dan para sahabat sepanjang perjuangan mereka. Gembong kekufuran Abu Jahal pernah melempar Beliau Saw. dengan isi perut hewan sembelihan mereka.

Semua itu justru hanya menambah kesabaran dan kesungguhan Beliau Saw. dalam dakwah. Kaum muslimin pun menghadapi berbagai ancaman dan gangguan. Setiap kabilah menyiksa dan memfitnah anggota sukunya yang masuk Islam. Sampai-sampai salah seorang budak Habsyi, Bilal bin Rabbah ra., mereka lempar di atas padang pasir, di bawah terik matahari, mereka tindih dadanya dengan batu, dan mereka biarkan di situ agar mati, tidak lain karena dia tetap mempertahankan kalimat tauhid: ahad-ahad! Summayyah istri Yasir ra., mereka siksa hingga mati karena tidak mau kembali (murtad) dari agama Islam kepada agama nenek moyang mereka. Kaum muslimin secara umum dihinakan dan disiksa. Namun mereka bersabar menerima cobaan itu dalam rangka menggapai ridho Allah Swt.

Rasulullah Saw. dan para sahabat menghadapi berbagai perlawanan dakwah yang dilancarkan oleh orang-orang Kafir Quraisy, baik itu penyiksaan fisik (at ta’dziib) , propaganda busuk (ad da’aawah/ad di’ayah) untuk menyudutkan Islam dan kaum muslimin di dalam negeri dan luar negeri, maupun blokade total (al muqatha’ah), dengan sikap sabar dan terus berdakwah menegakkan agama Allah Swt. tanpa kekerasan. Tatkala Rasul melihat Yasir dan istrinya dibantai disiksa oleh orang-orang Quraisy, Beliau Saw. tidak menggerakkan kaum muslimin untuk melakukan perlawanan fisik terhadap mereka. Beliau Saw. bersabda:
«صَبْرًا آلَ يَاسِرٍ فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةِ إِنِّيْ لاَ أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا»
“Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya janji Allah untuk kalian adalah Surga. Sesungguhnya aku tidak memiliki sesuatu apapun dari Allah.”

Ketika mendengar janji surga itu, Sumayyah, istri Yasir yang sedang disiksa oleh kafir Quraisy, mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melihatnya secara nyata!” (lihat: An Nabhani, Ad Daulah Al Islamiyah, hal.18)

Pertanyaan kita, mengapa Rasulullah Saw. yang terkenal sempurna akhlaqnya, bahkan sudah mendapatkan gelar al Amin (yang terpercaya), kok dimusuhi begitu rupa oleh orang-orang Quraisy? Benturan yang dilakukan oleh kafir Quraisy terhadap dakwah Islam adalah hal yang wajar. Sebab, Rasulullah Saw. mengemban dakwah dan menampilkan kelompok yang mengemban dakwah bersama Beliau Saw. dalam bentuk yang menantang. Lebih dari itu, substansi dakwah itu sendiri adalah perjuangan dan perlawanan terhadap status quo Quraisy dan masyarakat Makkah.

Sebab substansi dakwah adalah menyeru kepada mentauhidkan Allah dan seruan ibadah hanya kepada-Nya serta seruan untuk meninggalkan penyembahan kepada berhala dan seruan untuk melepaskan diri dari sistem kehidupan jahiliyah mereka yang rusak. Maka terjadilah benturan dengan Quraisy secara total. Bagaimana mungkin tidak terjadi benturan, padahal Rasulullah Saw. membodohkan impian mereka, merendahkan tuhan-tuhan mereka, dan mencela kehidupan murahan mereka, dan mengkritik tatanan kehidupan mereka yang zalim. Dan Al-Qur’an pun turun menyerang mereka dengan jelas. Allah Swt. berfirman:
﴿إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ﴾
“Sesungguhnya kalian dan apa (berhala) yang kalian sembah selain Allah adalah umpan Jahannam.” (QS. Al-Anbiyaa’ [21]: 98)
﴿وَمَا ءَاتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ﴾
“Dan apa yang kalian berikan berupa riba untuk menambah harta kekayaan manusia, maka tidak menambah pada sisi Allah.” (QS. ar-Rûm [30]: 39)
﴿وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ ! الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ ! وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ ﴾
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. al-Muthafifîn [83]: 1-3)

Oleh karena itu, orang-orang Quraisy pun menghadang dakwah. Mereka menyakiti Rasulullah Saw. dan para sahabat. Mereka menyiksa, mengembargo, dan membuat propaganda untuk melawan Beliau Saw. dan agama yang dibawanya. Namun itu semua tidak menyurutkan langkah dakwah Rasulullah Saw. Beliau Saw. tetap menyerang mereka, terus melawan pandangan-pandangan yang salah, dan menghancurkan aqidah-aqidah yang rusak, dan bersungguh-sungguh menempuh jalan penyebaran dakwah. Beliau Saw. mendakwahkan Islam dengan jelas, tanpa tedeng aling-aling, tanpa merendahkan diri, tanpa cenderung kepada kekufuran, dan tanpa menjilat gembong-gembong kekufuran.

Hal itu Beliau lakukan sekalipun menghadapi berbagai gangguan dari Quraisy, meskipun menghadapi berbagai kesulitan. Dan dakwah yang Beliau lakukan di tengah berbagai kesulitan itu justru membuat Islam dari hari ke hari menyebar ke seluruh masyarakat Arab, sehingga banyak para penyembah berhala dan orang-orang Nasrani masuk Islam, bahkan para pembesar Quraisy pun mendengarkan Al-Qur’an dan hati mereka berdebar-debar. Sejarah mencatat bahwa tiga orang gembong kafir Quraisy, yaitu Abu Sufyan bin Harb, Abu Jahal Amru bin Hisyam, dan Al Akhnas bin Syariq secara terpisah selama tiga malam berturut-turut mendengar Rasulullah Saw. membaca Al-Qur’an di rumahnya. Rasulullah Saw. biasanya menghabiskan sebagian besar malamnya dengan qiyamul lail dan membaca Al-Qur’an secara tartil.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam