Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 19 Mei 2016

Dendam Perang Salib Barat



PERANG POLITIK ATAS DUNIA ISLAM

Penyebab utama memerangi Andalusia kembali pada kebencian dan dendam Barat yang telah mengakar dalam jiwa semenjak berlangsungnya Perang Salib. Kegagalan yang begitu cepat dalam mempertahankan kemenangannya di Perang Salib, bahkan mereka terlempar dari dunia Islam dengan pengusiran yang nista menjadikan Barat dendam. Kekalahan itu terus-menerus membakar jiwa mereka dan hati mereka dipenuhi dendam, kemurkaan, dan kebencian terhadap kaum muslimin.

Barat merasa mustahil atau kesulitan untuk mengulangi serangannya terhadap Dunia Muslim Timur (Kekhilafahan Islam). Kekuatan Timur yang penduduknya berbeda-beda cukup mampu menahan dan memukul balik serangan Barat. Karena itu, Barat melihat bahwa pembalasan dendam lebih mudah diarahkan ke Andalusia (di wilayah bagian Barat).

Barat mulai mengarahkan misinya ke Andalusia dan akhirnya berhasil menghancurkan Andalusia dengan serangan yang sangat keji dan brutal. Dalam penyelenggaraan eksekusi terhadap Andalus, Barat menggunakan mahkamah-mahkamah penyelidikan, alat-alat pemenggal kepala (pisau guillotine), dan rumah-rumah pembakaran yang kekejaman dan kebrutalannya melebihi kebuasan binatang buas.

Ketika kaum muslimin tampak lemah untuk bisa menolong Andalus, padahal mereka sebenarnya mampu memberi pertolongan pada Andalus, maka Barat terus-menerus melakukan penyiksaan pada penduduk muslim Andalus. Kaum muslimin justru mundur dan membiarkan Andalusia menjadi santapan lezat Barat. Dengan demikian, Barat semakin berambisi memikirkan langkah lain untuk melakukan penyiksaan.

Seandainya tidak ada kekuatan kaum muslimin, apalagi dengan adanya Khilafah 'Utsmaniah, niscaya serangan Barat terhadap Negara Khilafah Islam akan dilancarkan secara terus-menerus. Akan tetapi, kekuatan kaum muslimin, serangan, dan penaklukan Khilafah 'Utsmaniah terhadap Eropa menjadi problem yang paling menakutkan Barat. Trauma ini membawa Barat untuk memperlambat serangannya terhadap kaum muslimin sehingga dalam Perang Salib kedua mereka tidak mengadakan serangan.

Itulah yang menyebabkan serangan Barat terhadap Negara Khilafah Islam ditangguhkan hingga setelah pertengahan abad 18 M. Pada waktu itu Barat menjadikan keadaan tenang di seluruh seputar dunia Islam. Maka, pengembangan dakwah Islam menjadi sepi dan dilepas. Gelora Islam dalam jiwa menjadi menurun dan padam. Penciptaan kondisi tenang ini dilakukan Barat dengan menghilangkan rasa waspada dari jiwa musuh-musuh mereka.

Ketika itu, perang tsaqafah (pemikiran) dan misionaris mulai dilancarkan. Gejala-gejalanya tumbuh dalam dunia Islam. Perang itu disertai dengan berbagai perang politik yang tujuannya untuk memecah-belah Negara Khilafah Islam menjadi beberapa bagian, mencabik-cabik dunia Islam, dan kemudian mengikisnya. Kerja keras mereka akhirnya berhasil dengan sangat gemilang.

Pada Perjanjian Caterina (1796-1762 M), Rusia memerangi Khilafah 'Utsmani dan berhasil mengalahkannya, memotong-motong sebagian wilayahnya, mengambil Kota Azov dan Semenanjung Krym, menguasai seluruh Lembah Utara Laut Hitam, dan mendirikan Kota Sevastopol sebagai pertahanan Semenanjung Krym dan membangun pelabuhan dagang Odessa di Laut Hitam.

Dengan demikian, Rusia menjadi pemain penting dalam percaturan Politik Luar Negeri Khilafah 'Utsmani dan pemegang kendali Emperium Romania (Romawi). Rusia menyatakan bahwa dirinya adalah penjaga ajaran Masihiah di Khilafah 'Utsmani. Kemudian pada tahun 1884 M Turkistan memisahkan diri dari Turki dan akhirnya Rusia sepenuhnya berhasil menguasai seluruhnya.

Agresi ini tidak hanya dilakukan Rusia saja, bahkan meluas hingga melibatkan hampir semua negara Barat. Di awal bulan Juli 1798 M., Napoleon menghantam Mesir dan berhasil menguasainya. Di bulan Pebruari tahun 1799 M., Napoleon menyerang selatan Syam dan berhasil menguasai Jalur Ghaza, Ramlah, Yapa, dan membangun benteng 'Uka. Namun, akhirnya ekspedisi militer ini tidak sukses, lalu Napoleon kembali ke Mesir kemudian pulang ke Perancis. Pada tahun 1801 M ekspedisi ini dinyatakan. Meski tidak berhasil, tetap membawa pengaruh sangat kuat dalam mengondisikan Khilafah 'Utsmaniah, meninggalkan goncangan yang sangat kuat, dan akhirnya seluruh negara berturut-turut ikut menyerang dunia Islam dan menguasai beberapa wilayahnya.

Perancis berhasil menduduki Aljazair dan Tunis pada tahun 1881 M kemudian mencaplok Murakisy tahun 1912 M. Italia juga berhasil menduduki Tharabulus tahun 1911 M. Dengan demikian, mereka sepenuhnya telah menguasai atau memisahkan Afrika Utara [dari pusat Khilafah] dan melepaskannya dari pemerintahan Islam dan menjadikannya tunduk pada pemerintahan kufur sebagai daerah jajahan......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam