Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 30 Maret 2016

Amerika mempengaruhi bangsa-bangsa lain


 

“Telah mendustakan (rasul-rasul pula) sebelum mereka itu kaum Nuh, 'Aad, Fir'aun yang mempunyai tentara yang banyak,” (QS. Shaad: 12)

Dinyatakan dalam American Carter Principle pada tahun 1978, bahwa kawasan Teluk merupakan suatu wilayah strategis bagi kepentingan Amerika. Dari pandangan ini kemudian disusun agenda kebijakan luar negeri Amerika di wilayah tersebut, serta rencana kehadiran dan keterlibatannya di sana. Tidak jauh berbeda dari masalah tersebut, ada indikasi kuat bahwa pemerintah Amerika berencana memecah belah Irak dan membentuk sebuah negara Kurdistan merdeka di wilayah itu. Dalam istilah umum, Amerika menunjukkan agenda kebijakan luar negeri yang jelas kepada dunia, yang kemudian menentukan bentuk hubungan antara bangsa Amerika dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Jadi, agenda kebijakan luar negeri itu menentukan bentuk hubungan antara satu umat dengan umat-umat lainnya di seluruh dunia. “Amerika Serikat memiliki kekuatan yang khas dan pengaruh yang tak tertandingi, dan kami siap menggunakannya untuk memperjuangkan demokrasi serta menciptakan perdamaian di seluruh penjuru dunia'.(George W. Bush, 2001)

“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.” (QS. At Taubah: 26)

“Kami mempunyai kekuatan untuk membantu menentukan masa depan dunia, terutama untuk membantu Amerika dan rakyat Amerika, dengan cara menciptakan lebih banyak transaksi perdagangan, lebih banyak pekerjaan, kesejahteraan yang lebih baik, dan bangsa yang lebih aman. Tentu kami juga dapat membuat dunia menjadi lebih baik, lebih demokratis, dan menjadi tempat tinggal yang damai. Bila itu adalah tujuan kami, bila itu adalah visi kami, maka kebijakan luar negeri jelas merupakan sebuah prioritas. Sebuah prioritas bagi rakyat dan kepentingan nasional. Siapapun yang terpilih (menjadi Presiden) sekarang akan meraih lebih banyak prestasi di masa pemerintahannya bila ia dapat memberikan kepada Amerika instrumen diplomatik yang paling baik. Kami adalah sebuah kekuatan internasional, yang mempunyai kepentingan maupun ancaman yang membentang di seluruh permukaan bumi. Bangsa Amerika paham dengan hal ini'. (Thomas R. Pickering, Under Secretary for American Political Affair, 2001)

“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah: 40)

Tetapi, kita tidak menemukan agenda kebijakan luar negeri semacam itu pada negara-negara seperti Jepang terhadap -misalnya- Eropa atau Timur Tengah; atau agenda kebijakan politik luar negeri Jerman terhadap negara-negara lainnya di dunia. Rakyat Amerika yang relatif sedikit (sekitar 262 juta jiwa) secara efektif mampu mengatur hubungan dengan 5 miliar manusia dari berbagai bangsa di dunia. Bangsa Amerika tidak hanya dapat mengatur' hubungan di antara mereka dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia, tetapi mereka juga mampu menentukan suatu bentuk hubungan di mana mereka dapat mendominasi bangsa- bangsa lain (sekalipun jumlah mereka lebih kecil dari pada bangsa- bangsa ,lain di dunia).

“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).” (QS. At Taubah: 107)

Jelas kemampuan seperti ini merupakan sesuatu yang luar biasa, unik, dan istimewa. Amerika dan negara-negara pemimpin lainnya tidak selalu berada dalam posisi yang unggul. Pada saat pergantian abad yang lalu, mereka bersikap pasif dalam percaturan politik internasional, dan membatasi serta menyibukkan diri mereka dengan urusan internal. Amerika sendiri dikenal juga pernah berada dalam masa isolasi, yaitu pada masa-masa sebelum tahun 1945. Jadi, sejak saat itu hingga sekarang ini mereka mengalami proses perubahan yang mencolok dan istimewa. Faktor yang memungkinkan terjalinnya hubungan antara suatu bangsa dengan bangsa-bangsa lain di dunia adalah karena adanya agenda kebijakan politik luar negeri yang jelas. Maka kita bisa melihat bagaimana Amerika mampu mempengaruhi bangsa-bangsa lain di seluruh penjuru dunia, tanpa pertolongan dari pihak manapun.

“Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.” (QS. Al Mulk: 20)
 dari "Jihad Dan Kebijakan Luar Negeri Daulah Khilafah", terjemah al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam