Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 25 Januari 2016

PEMIKIRAN DAN KESADARAN



       Pemikiran = akal = kesadaran = proses berpikir = suatu proses yang melibatkan empat unsur: fakta yang terindera, panca indera manusia, otak manusia, dan informasi sebelumnya yang berkaitan dengan fakta tersebut dan dimiliki oleh manusia.  Jika keempat unsur tersebut tidak terkumpul dalam suatu proses berpikir maka pemikiran, akal dan kesadaran tidak pernah terwujud.
       Akal bukan organ tertentu di dalam tubuh. Kekeliruan jika mengatakan otak sebagai tempat bersemayamnya akal, sekaligus sebagai pusat kesadaran, atau pemikiran.  Keliru pula jika mengatakan bahwa pemikiran  adalah refleksi otak terhadap kenyataan atau pemikiran adalah refleksi kenyataan ke otak.
       Sebab, otak adalah salah satu organ sebagaimana organ tubuh yang lain.  Tidak memiliki kemampuan refleksi (seperti cermin).
       Dalam proses berpikir, tidak terjadi suatu refleksi apapun. Yang terjadi adalah suatu pencerapan melalui panca indra (bisa mata, telinga, hidung, lidah, kulit), kemudian disampaikan ke otak. Sampai di sini belum terjadi suatu pemikiran.  Yang terjadi hanyalah suatu identifikasi yang berasal dari naluri; apakah hal itu mengenyangkan, menyakitkan, menggembirakan, memberi kenikmatan atau sebaliknya, dan lain sebagainya, tidak lebih dari itu.
       Namun demikian, jika informasi sebelumnya berkaitan dengan fakta tersebut, di sini akan terjadi jalinan.  Maka daya ingat yang ada dalam otak manusia terhadap kenyataan yang diindera dan telah tergambar dalam otak, maka terjadilah suatu proses berpikir, dan selanjutnya menghasilkan kesadaran terhadap hakekat benda tersebut.  Jika tidak ada informasi sebelumnya, maka tidak mungkin mengetahui hakekat benda tersebut, yang ada hanyalah semata-mata penginderaan atau sekedar hanya identifikasi yang berasal dari naluri --seperti apakah hal itu mengenyangkan atau tidak, tak lebih dari itu-- dan tidak akan menghasilkan suatu pemikiran.
       Maka proses berpikir tidak akan berlangsung, kecuali dengan terwujudnya empat unsur, yaitu: fakta yang diindera, alat indera, otak, dan informasi sebelumnya yang berkaitan dengan benda yang diindera.  Jika memaksa berfikir tanpa adanya informasi sebelumnya bisa menyebabkan kesesatan, kegilaan, khayalan, ilusi.

       Jadi pemikiran = akal = kesadaran: penangkapan fakta (bukan penangkapan gambar seperti potret) dengan perantaraan indera ke otak disertai informasi sebelumnya tentang fakta tersebut yang berfungsi menafsirkannya.
       Suatu pemikiran yang disampaikan kepada seseorang perlu dilakukan langkah peninjauan sebagai berikut:  Jika pemikiran tersebut memiliki fakta yang dapat diindera dan sebelumnya telah diindera oleh orang tersebut, atau ia menginderanya pada saat menerima pemikiran itu; atau ia belum pernah menginderanya baik sebelumnya atau saat ia menerima pemikiran itu, tetapi dapat membayangkan dalam benaknya sebagaimana yang disampaikan kepadanya, lalu ia membenarkan dan menjadikannya fakta dalam benaknya, seolah-olah telah mengindera dan menerimanya seperti fakta yang benar-benar terindera, maka dalam dua keadaan seperti ini ia telah menyadarinya.  Dengan adanya fakta tersebut, terbentuklah dalam benaknya suatu persepsi (mafhum) dan menjadi suatu pemikiran yang nyata seolah-olah dia sendiri yang menghasilkan pemikiran itu.
                Akan tetapi jika belum terdapat suatu kenyataan pada diri orang yang menerimanya, kendati telah memahami rangkaian kalimat, pemikiran dan apa yang dimaksud dengan pemikiran itu, namun pemikiran itu belum pernah mempunyai fakta dalam benaknya, baik dengan menginderanya, meyakininya, atau menerimanya maka ia hanya merupakan informasi (maklumat) belaka. Dengan kata lain hanya sekedar pengetahuan tentang berbagai benda saja, sekalipun itu merupakan pemikiran, ditinjau dari keberadaan unsur-unsurnya, tetapi bagi orang yang belum memahami realitanya tidak lebih dari sekedar pengetahuan saja. 
       Oleh karena itu yang dapat berpengaruh pada diri manusia bukanlah informasi melainkan persepsi.  Sebab persepsi merupakan pemikiran-pemikiran dalam benak orang-orang yang memahaminya. Karena itu, adalah suatu keharusan untuk mengetahui hakekat pemikiran agar dapat diketahui bagaimana pemikiran itu dapat mempengaruhi manusia.

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam