klik foto KEGIATAN PEMBINAAN REMAJA untuk perbesar
Apa yang salah?
Sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini telah melahirkan generasi yang kering jiwanya, keras mentalnya, bahkan jumud dari mencari solusi berbagai persoalan yang menimpanya. Walhasil, mereka bersekolah namun berkepribadian merusak, mereka mengetahui dosa maksiat tetapi tak kuasa menolak godaan setan untuk bermaksiat. Sistem kapitalisme telah gagal membentuk keshalehan anak.
Secara umum kita ketahui bersama bahwa penyebab rusaknya kepribadian Islam pada remaja dikarenakan oleh pertama, minim bahkan kosongnya peran orang tua dalam pembentukan kepribadian Islam anak. Kedua, kurikulum pendidikan yang miskin akan pemikiran Islam namun kaya pemikiran kapitalisme. Ketiga, lemahnya kontrol masyarakat dan menganggap wajar perilaku maksiat. Keempat, abainya negara terhadap pemenuhan hak-hak rakyat dan perlindungan terhadap warganya dari berbuat maksiat dan ringannya sanksi negara terhadap para pelaku maksiat. Kelima, belum optimalnya para pembina dalam membina remaja untuk menjadi pejuang Syari’ah dan Khilafah yang tidak hanya biasa tapi berada pada level luar biasa.
Bahkan, jika tiga poin pertama di atas berada pada kondisi yang sebaliknya; orang tua sudah menjadikan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak; memberikan kasih sayang yang proporsional dan mengawasi anaknya, sekolah memiliki kurikulum yang Islami, dan lingkungan tempat anak tinggal atau masyarakat sudah menjalankan amar ma’ruf nahyi munkar (kondusif), pun tidak akan berhasil secara sempurna membentuk kepribadian Islam pada diri remaja. Karena, arus pemikiran kapitalisme begitu deras, sehingga remaja binaan kita tidak mampu membendung kerasnya hantaman perang pemikiran ini. Kita membutuhkan negara yang melindungi, menutup keran-keran kapitalisme, menjadi perisai bagi warga negaranya yang berlindung di belakangnya, dan mengangkat beban-beban berat penderitaan saat ini dengan penerapan syari’at Islam yang kaaffah di bawah naungan Khilafah.
Arus kapitalisme juga yang menguji kekuatan dan kesungguhan para pembina remaja. Menghadapi gempuran kapitalisme bukan hanya dirinya dan keluarganya, tetapi juga adik-adik binaannya dan memperlakukan mereka sebagai bagian dari keluarganya bukan ‘anak orang lain’. Bersama adik-adiknya ia harus mampu menyamakan derap langkah perjuangan untuk membangkitkan remaja lainnya, sehingga sistem Islam yang dijanjikan Allah SWT akan hadir kembali sesegera mungkin dengan pertolongan-Nya.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. 47:7)
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. 22:40)
Kata “menolong” secara umum mengandung pengertian tentang seberapa besar pengorbanan seorang hamba-Nya untuk mau berjuang di jalan Allah dalam mendakwahkan Islam. Jika sudah dilakukan, Allah sendiri yang memberikan balasannya, yaitu meneguhkan kedudukannya, memenangkannya di atas semua musuh-musuhnya, dan ember kebaikan-kebaikan hidup kepadanya di dunia apalagi di akhirat.
artikel selengkapnya: MELEJITKAN PEMBINAAN REMAJA DI TENGAH GEMPURAN KAPITALISME Oleh Rina Rahmalia.
KLIK GAMBAR KEGIATAN PEMBINAAN REMAJA YOGYAKARTA UNTUK PERBESAR
MY MOVE
YOGYAKARTA
AHAD, 15 FEBRUARI 2015
@Auditorium Fakultas Kedokteran UGM
7.30-12.00
HTM Rp15.000
Putra: SMP 0857 2427 2515
SMA 0898 504 6578
Putri: 0896 7147 0032
Tidak ada komentar:
Posting Komentar