Harus seberapa seringkah kita beristighfar sambil mengurut dada menyaksikan semakin menurunnya moralitas remaja melalui pemberitaan media. Baru-baru ini saja kita dihenyakkan oleh video ‘hasil karya’ remaja SMP Negeri 4 Jakarta yang merekam adegan mesum kedua rekan satu sekolah mereka dengan ponsel dan tersebar di kalangan remaja September 2013 lalu. Dan kita pun harus menerima data yang diungkap oleh BKKBN di tahun 2013 yang mencatat 4,38 % anak usia 10-14 tahun & 41, 8% remaja usia 14-19 tahun telah melakukan seks di luar nikah.
Mungkin kita bertanya bagaimana bisa anak-anak dan remaja kita melakukan perbuatan bejat itu bahkan tidak satu kali tapi berkali-kali? Data yang dikeluarkan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) adalah salah satu jawabannya. Kementrian yang semestinya mempunyai ‘power’ terhadap sepak terjanag media ini merilis bahwa lima tahun lalu Indonesia disebut masuk dalam 10 besar negara pengakses pornografi di dunia maya dan kini Indonesia telah menjadi ‘juara satu’ dalam hal jumlah penonton pornografi di media online ini. Ironisnya di antara pengakses situs porno itu adalah anak-anak di bawah umur. Riset terbaru Norton Online Family 2010 menunjukkan, 96% anak Indonesia pernah membuka konten negatif di internet.
Media online bukan hanya menyajikan konten porno tetapi juga dijadikan sebagai ajang bisnis seks ABG. Pada Sabtu, 16 November 2013, Radar Bogor memajang judul berita “Pesan ABG via Twitter’ di laman mukanya. Remaja usia 17-21 tahun ini bisa pakai (bispak) oleh om om hidung belang dengan kisaran harga 1-3 juta rupiah dengan men-twit akun Pe*** Bogor. Mirisnya lagi, Kemenkominfo mengaku kesulitan menghadang pornografi dan prostitusi, terutama di jejaring sosial seperti twitter.
Tidak hanya di dunia maya, konten-konten berbau pornografi juga dengan mudah diakses termasuk oleh anak-anak dalam bentuk lain. Di antaranya, komik, permainan, dan VCD. Media ini pula yang menjadi wasilah aksi 4 pasang siswa-siswi SMP yang ‘lost control’ berdua-duaan di tempat gelap, sekalipun mereka mengikuti kajian Islam secara intensif dan dibina untuk menjadi pemberantas kemaksiatan dan penyelamat generasi masa depan. Benarlah firman Allah SWT:
“ Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. 6: 43)
"Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS.43:62)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar