Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 10 Oktober 2014

George W. Bush dan Kecurangan Korporasi



George W. Bush dan Korporasi

26.     Telah kita bahas sebelumnya bahwa George W. Bush menjadi presiden melalui cara yang meragukan. Bush juga memiliki masa lalu yang meragukan perihal kebiasaan minum, mengebut dan usaha-usaha untuk menutupi masa lalunya itu. Dalam urusan bisnisnya pun, hingga awal 1990-an tidak menunjukkan tanda-tanda kesuksesan meski tidak juga ilegal. Bush boleh saja mengantongi gelar sarjana di bidang bisnis, akan tetapi prestasi akademiknya itu tidak diikuti prestasinya dalam bidang bisnis yang sesungguhnya. Kisah tentang seorang pecundang yang berubah menjadi orang kaya ini terjadi ketika sang ayah menjabat sebagai presiden. Kejahatan yang dilakukannya terhadap rakyat AS adalah ketika dia menjual saham sebuah perusahaan minyak, tempatnya menjabat sebagai direktur, pada bulan Juni tahun 1990. Transaksi itulah yang membuat dia menjadi kaya mendadak dan menjadi seorang tokoh politik di Texas. Diperkirakan pada saat itu Bush Jr. sudah mengetahui bahwa nilai saham perusahaannya, Harken Oil, hampir jatuh karena terus merugi. Ia langsung menjual seluruh sahamnya pada waktu yang sangat tepat sehingga dia memperoleh keuntungan sebesar US$ 835.807 (£ 553.514). Dengan keuntungan yang diperolehnya Bush membeli sebuah tim baseball yang di kemudian hari dijualnya kembali dan membuatnya menjadi seorang multi milyuner. Penjualan saham Harken milik Bush diselidiki oleh Securities and Exchange Commision yang bekerja atas perintah sang ayah, George Bush senior, yang mendapati bahwa pemberitahuan atas transaksi tersebut ditunda selama 9 bulan. Tetapi tidak ada tindakan apapun atas hal itu. Baru-baru ini muncul berita bahwa Bush junior mendapat pinjaman dengan bunga rendah dari Harken –seperti yang juga diterima oleh CEO WorldCom, Bernie Ebbers (sekarang sedang dalam penyelidikan)– yang menurut Bush sendiri hal itu harus dilarang. Bukan hanya sandiwara Bush saja yang sekarang ini ramai dipertanyakan orang. Dalam minggu yang sama, nama wakil presiden Dick Cheney disebut terlibat oleh sebuah aksi sipil menentang grup konstruksi energi, Halliburton dan akuntannya, yaitu Andersen, yang telah bersekongkol menggelembungkan nilai pendapatan perusahaan. Ada persaman mencolok antara kasus Halliburton dan kehancuran Enron.

27.     Pada tanggal 29 Januari, sebuah artikel di Washington Post menggambarkan perbandingan kasus Halliburton dan Enron. Artikel tersebut menunjukkan bahwa saham kedua perusahaan tersebut sama-sama mengalami penurunan drastis pada musim gugur tahun lalu dan juga punya akuntan yang sama, yakni Arthur Andersen (Halliburton sebelumnya pernah terlibat perkara hukum atas penggunaan asbes, yang mengurangi kepercayaan para investor). Persamaan lain adalah masing-masing CEO mereka menguangkan sahamnya pada saat yang bersamaan. Dalam kasus Halliburton, Wakil Presiden Dick Cheney menguangkan sahamnya senilai $20.6 juta sebelum mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO. Dengan keadaan keuangan Halliburton yang bermasalah, wajar jika Departemen Pertahanan, yang pada masa Bush senior dipimpin Cheney, bersedia memberikan jaminan. Dalam situsnya, Pentagon mengumumkan keseluruhan nilai kontrak melebihi $5 juta, tetapi dalam kasus Halliburton menolak mengungkapkan perkiraan nilai pemberiannya. Juru bicara Halliburton menyebut angka $2,5 milyar sebagai jumlah pendapatan perusahaan yang diperoleh dari jasa-jasa utamanya pada tahun 1990-an, seraya mengakui bahwa nilai kontrak bisa melebihi jumlah yang diperkirakan seiring makin meluasnya jangkauan kekuatan militer AS dalam jangka waktu sepuluh tahun mendatang.

28.     Harvey Wasserman, penulis The Last Energy War, mengomentari tingkah polah Bush dan Cheney dengan mengatakan, ‘Tim Bush dan Cheney telah membuat Amerika menjadi sebuah bisnis keluarga. Karenanya kita belum pernah melihat Cheney memutuskan kesepakatan dengan teman-teman lamanya yang bernilai jutaan dolar,’ Wasserman melanjutkan, ’Apakah mereka tidak memiliki kehormatan, rasa malu, akal sehat? Mengapa tidak kita biarkan saja Enron menjalankan Amerika? Atau membiarkan Zapata Petroleum (Bisnis eksplorasi minyak George W. Bush yang gagal) membangun pipa saluran melalui Afghanistan’?’ Sepertinya, sang presiden membuat dirinya dikelilingi orang-orang yang semuanya bisa ditangkap karena kasus keuntungan fiktif yang dibuat George W. Bush melalui para pedagang korporasi. Selain Dick Cheney, penasehat bayangan Bush adalah Kenneth L. Lay yang merupakan mantan bos Enron. Menteri Luar Negeri, Colin Powell, pernah duduk dalam dewan direktur AOL. Ketika ia masih di AOL, perusahaan tersebut melakukan merger dengan Time-Warner dan nilai sahamnya naik menjadi US$ 4 juta. Michael Powell, putra Collin, merupakan satu-satunya anggota Federal Communications Commission (FCC) yang mengadvokasi agar proses merger AOL dengan Time-Warner disetujui tanpa perlu dipertanyakan. Sejak saat itu Michael Powell diangkat menjadi Ketua FCC; dan salah satu tugasnya adalah mengawasi aktivitas AOL/Time-Warner.

29.     Selain nama-nama tersebut di atas, ada Thomas White, Menteri Angkatan Bersenjata yang mantan eksekutif Enron. Antara bulan Juni sampai November 2001, ia menjual $ 12 juta saham Enron. White adalah wakil pemimpin Enron Energy Services, yang terlibat manipulasi biaya listrik dalam krisis energi di California.

30.     Kemudian ada Paul O’Neill, Menteri Keuangan, mantan CEO Alcoa, perusahaan alumunium terbesar di dunia. O’Neill memperoleh uang pensiun sebesar $ 926.000 per tahun. Ketika masih di Alcoa, ia menunda penjualan sahamnya di Alcoa sampai nilai saham itu naik sebesar 30 persen. Terakhir, ada Larry Lindsey, penasehat ekonomi Gedung Putih, mantan konsultan Enron. Ia masih bekerja untuk Enron ketika menjadi perancang kebijakan ekonomi Bush dalam kampanye pemilihan presiden. Lindsey meneliti dampak bangkrutnya sebuah perusahaan energi yang besar terhadap perekonomian. Itu dilakukan persis sebelum masalah Enron muncul ke permukaan.

31.     Tidak hanya koneksi per individu saja yang patut diselidiki. Partai Republik secara keseluruhan pun patut diselidiki. Pada pemilihan presiden tahun 2000 lalu, 70% dari US$ 1,9 juta sumbangan politik WorldCom mengalir ke Partai Republik. Andersen menyumbang 71% dari US$ 1,4 juta alokasi sumbangan politiknya ke partai Republik. Dari tahun 1989 hingga 2001, Enron telah memberi sumbangan sebesar US$ 113.800 ke Partai Republik, sedangkan Al Gore memperoleh US$ 13.750. Enron menyumbang sebesar US$ 300.000 untuk dana pelantikan Bush tahun 2001 dan menanggung biaya penghitungan ulang suara pada tahun 2000.

32.     Maraknya skandal korupsi di Amerika ini telah memperburuk citra kapitalisme di mata dunia. Sekarang ini, kapitalisme adalah satu-satunya ideologi yang terus bertahan menggarap problematika manusia sejak keruntuhan komunisme lebih dari satu dekade lalu. Kini ia mendapat pukulan keras. Pukulan terhadap asas kapitalisme itu datang dari dalam dirinya sendiri. Kepercayaan terhadap kapitalisme sepertinya mulai memudar. Eropa cepat-cepat menyebut skandal yang terjadi di AS sebagai masalah Amerika sendiri, yaitu ‘kapitalisme ala Amerika’, seraya melupakan bahwa mereka sendiri menghadapi skandal yang sama. Penamaan dan tuduhan tersebut merupakan alat untuk melindungi seluruh sistem, dari kulit terluar hingga ke jantung terdalamnya. Orang-orang tidak mempertanyakan penyebab skandal-skandal itu, karena mereka terlalu sibuk mempermasalahkan isu-isu sekunder marginal yang lain atau mencari perusahaan atau individu yang dapat dijadikan kambing hitam. Solusi terhadap masalah itu bahkan semakin mengkhawatirkan, terutama ketika para politisi menyerukan agar dunia usaha memiliki karakter dan hati nurani, seperti yang Bush katakan, ’Semua investasi adalah kepercayaan, dan kepercayaan diperoleh melalui integritas. Dalam pelaksanaannya, tidak ada kapitalisme tanpa hati nurani. Tidak ada kemakmuran tanpa karakter’. Ini merupakan bentuk perilaku hipokrit George W. Bush dan kroni sang ayah yang ada di sekililingnya. Upaya mengejar materi adalah satu-satunya minyak yang melumasi mesin kapitalisme.

Download Buku SENJATA PEMUSNAH MASSAL DAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI KOLONIALIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam