Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 25 November 2013

ANTARA TAWAKAL DAN BERIKHTIAR

ANTARA TAWAKAL DAN BERIKHTIAR




ANTARA TAWAKAL KEPADA ALLAH DAN BERIKHTIAR

Tawakal kepada Allah Swt. tidak menghalangi adanya ikhtiar. Tawakal kepada Allah Swt. berjalan berbarengan dengan ikhtiar. Menjalankan ikhtiar merupakan ibadah dan ketaatan. Tawakal kepada Allah merupakan pemenuhan kewajiban, yang artinya tidak bertawakal kepada selain Allah. Dan pada hakekatnya tidaklah berguna bertawakal kepada selain Allah Swt.

“Dengan demikian perasaan seorang mukmin bebas dari menuhankan sebab(ikhtiar)” [Sayyid Quthb, Fii Dhilalil Qur’an jilid 3 hal.1476]

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa seorang lelaki berdiri membawa ontanya di depan pintu masjidil haram dan bermaksud masuk ke masjid. Kemudian ia bertanya kepada Rasulullah Saw.: “Apakah aku melepaskan kendaraan tungganganku lalu bertawakkal?” Maka Rasul menanggapinya dengan bersabda kepadanya: ”Ikatlah ontamu dan bertawakkallah.” [HR. Imam Turmudzi dalam kitab sunannya jilid 4 hal.576; HR. Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya jilid 2 hal.56, dari Ja’far bin Umar bin Umayyah; HR. Imam Hakim dalam kitab almustadrak jilid 3 hal.623. Imam Dzahabi berkomentar: Sanad hadits ini baik]

Umar bin Khaththab ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda: ”Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, maka Allah akan memberi rezeki kalian sebagaimana memberi rezeki burung, yang pergi pagi hari dalam keadaan (perut) kosong dan dan pulang di sore hari dalam keadaan penuh. [HR. Imam Ahmad dalam kitab musnadnya jilid 1 hal.52 dan dicantumkan dalam bab mengenai zuhud hal.25. Syaikh Ahmad Syamir berkata: sanadnya sahih]

Umar bin Khaththab berkata: “Orang yang bertawakkal yaitu orang yang menaburkan benih di bumi dan bertawakkal kepada Allah.” [Alhafisz Abu bakr Abdullah bin abi Dunya, attawakkul alAllah hal.26, Imam Thabrani meriwayatkan dari Ka’ab bin Ajrah dan Ibnu Abi Dunya dari Mu’awiyah]

Meniadakan ikhtiar berarti meniadakan Syariat. Berpegangan hanya kepada ikhtiar saja dengan meninggalkan tawakkal bisa terjatuh dalam sikap syirik (menyekutukan) Allah, Islam menghubungkan ikhtiar dengan tauhid dengan keyakinan bahwa perkara ikhtiar semuanya berada dalam kekuasaan Allah Swt. Jadi yang dituntut dari seorang Muslim adalah berikhtiar dengan bertawakkal kepada Allah.

“Seorang Muslim menjalankan ikhtiar semata karena beribadah kepada Allah dan berjalan sesuai ketentuan-Nya. Pada saat yang sama ia merasakan bahwa hasil yang ia capai merupakan ketentuan yang ditetapkan Allah Swt., dan bukanlah hasil dari ikhtiar yang dijalaninya. Dan bahwa ikhtiar atau menjalani sebab, tidak otomatis mengantarkan dengan pasti terhadap hasil. Akan tetapi mengantarkan kepada hasil dengan ketentuan Allah Swt. Jika Allah berkehendak, maka Dia tidak memberikan hasil dari usaha ikhtiarnya. Sebab yang mengendalikan urusan secara pasti adalah kehendak Allah Swt. dan bukan karena ikhtiar manusia.” [Muhammad Quthb, mafaahiim yanbaghi an tushahha, hal.277]

Dan bagi umat Islam haruslah mengetahui bahwa berikhtiar untuk mencapai kejayaan, merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan lagi. Hal itu telah berdasarkan ketentuan Allah sesuai sunnatullah yang pasti terjadi.

“Sementara itu pemikiran orang yang berpangku tangan yang berkata: “Tuhan kita akan menolong kita dengan niat baik kita”, merupakan pemikiran yang bertentangan dengan ketentuan Tuhan. Dan pemikiran orang-orang yang menganggap bahwa musuh Islam akan ditimpa oleh angin topan dan disambar burung ketika umat Islam hanya menunggu tanpa berbuat sesuatu dan tanpa persiapan mantap, maka merupakan pemikiran yang bertentangan dengan sunnatullah.” [Muhammad Quthb, haula attafsiir alIslami littarikh hal.123-124]

ANTARA TAWAKAL DAN BERIKHTIAR

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam